BAB 1 - WASIAT
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.
Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan serta kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.
(Q.S Al-Anbiya: 35)🌻
Teuku Ilham Malik
Bin
Arifin Malik
20-04-1975
20-01-2020Kehilangan sosok pahlawan dan cinta pertama adalah hal yang paling menyakitkan. Gadis dengan gamis putih dan kerudung putih itu menatap sendu tempat di mana jasad sang Ayah berbaring di bawah sana. Ayahnya, cinta pertama nya, superheronya, telah pergi.
Enam belas tahun sang Ayah menemaninya didunia ini. Mengajarinya bagaimana caranya tengkurap, merangkak, duduk, berjalan, hingga berbicara. Ayah melimpahkan banyak kasih sayang padanya. Dua peran sekaligus Ayah lakukan hanya untuknya. Agar ia bisa merasakan kasih sayang yang lengkap. Walau kata orang itu tidak akan sama. Namun baginya itu lebih dari cukup. Dengan sang Ayah, dalam keadaan apapun, ia merasa nyaman dan terlindungi.
"Ayo pulang sayang"
"Mami duluan, Adek masih ingin disini" jawabnya tanpa menatap wanita paruh baya di sampingnya
Wajah tua itu terlihat keberatan namun menuruti permintaannya. Meninggalkan gadis itu sendiri.
"Ayah..." Ia tidak sanggup berucap. Dadanya serasa terhimpit, sesak dan sakit. Ia tahu dirinya harus ikhlas. Tetapi menangis bukan berarti tidak ikhlas kan? Ia jelas merasa sedih ketika sosok paling berjasa dalam hidupnya itu pergi untuk selamanya.
Kemudian tatapannya beralih pada pusaran di samping. Tempat peristirahatan terakhir Sang Ibu. Sosok yang tidak pernah ia lihat sedari ia lahir. Wanita terhebat kalau kata Ayahnya. Dan ia mengakui itu. Biarpun tidak berjumpa, tetapi cerita yang ia dengar dari Ayahnya cukup membuatnya yakin jika sang Ibu memang sehebat itu.
Fatimah Mahira
Binti
Abdullah
20-03-1982
02-02-2004"Ibu...."
"Terimaksih untuk segalanya, semoga ALLAH mengizinkan Ayah Ibu bersama di surga-Nya"
🌻
Cut Malihah Malik, gadis 16 tahun yang tiga hari lalu ditinggal sang Ayah untuk selamanya. Ia masih berduka tetapi perkataan pamannya, Sosok yang ia panggil Papi, membuat Cut terkejut. Hingga tidak tau harus berkata apa."Itu wasiat dari Ayah mu nak"
Rasanya sangat tidak mungkin Ayah memberikan ia permintaan ini, namun melihat raut pamannya. Cut merasa kecewa. Ayah memberinya wasiat yang sangat sulit untuk ia lakukan.
"Tapi bagaimanapun juga Papi harap kamu mau melakukannya. Ayahmu pasti telah mempertimbangkannya dengan baik."
"Tapi Cut masih sekolah Papi." cicitnya terdengar lirih
Bagaimana ia bisa melakukan permintaan itu di saat ia bahkan belum lulus SMA?
"Papi tau, usia mu masih sangat muda, tapi ini amanah dari Ayahmu. Permintaanya yang terakhir, dan Papi yakin ini yang terbaik" Putra menghela nafas berat melihat kesedihan dan kekecewaan di bola mata keponakannya. Dengan segera ia membawa tubuh mungil Cut dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Or Suami? (END)
Teen FictionMenikah di usia dini bukan keinginan Cut Malihah Malik, namun itu merupakan wasiat dari sang ayah. Cinta dan baktinya kepada sang ayah, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menerima.Dan yang lebih mengejutkan dia dijodohkan dengan Abang sepup...