DUAPULUHTUJUH

43.3K 3.9K 45
                                    

BAB 27 - NASIHAT IBU MERTUA

🌻


Al dan Cut sampai di apartemen ketika azan magrib berkumandang. Setelah dari distro tadi, mereka sempat mampir sebentar ke rumah teduh. Rencana hanya ingin melihat kondisi Bu Wati dan anak-anak disana. Tapi saat akan pulang anak-anak malah mengajak mereka bermain, karena tidak kuasa menolak, jadinya Al dan Cut ikut bermain hingga lupa waktu.

"Abang!" Al dan Cut menoleh saat mendengar suara familiar itu

"Bunda?" Baik Cut maupun Al sama sama terkejut mendapati Bunda Arini, Amara dan Alan ada di lobi gedung apartemen tempat mereka tinggal.

"Lama benget, dari mana sih?" tanya Bunda setalah Al dan Cut menyalami nya

"Bunda Ngapain di sini?" Tanya Al, mengambil alih Alan untuk dia gendong

Bunda Arini menatap Putra nya garang "Ngapain kamu tanya? Mau ketemu anak durhaka yang sudah sebulan gak pulang jenguk ibunya"

Al meringis "Maaf Bun, Abang rencananya hari minggu ini mau kesana"

"Kerumah orangtua kok pake rencana rencana segala" celetuk Amara

Al menatap adik perempuan nya itu datar. Gadis ini suka sekali memperkeruh suasana.

"Abang sama Cut lagi sibuk-sibuknya persiapan ujian Bun" sanggah Al cepat, sebelum Bunda Arini marah

"Jadi dari mana kalian? Kenapa ponselnya gak aktif?"

"Habis dari rumah teduh Bunda. Ponsel Abang mati, Cut juga" jawab Al

"Besok-besok bawa power bank"

"Iya Bunda" jawaban keduanya

"Udah dong Bun ngomelnya, pegel nih" Amara menyela

Bunda berdecak "Iya-iya ayo"

🌻


Setelah shalat berjamaah dan berbincang sebentar, Cut dan Bunda Arini beralih ke dapur untuk memasak makan malam. Sedangkan Al dan Alan memilih kekamar dan Amara sedang menonton K-drama di laptop Cut. Untuk Ayah Farhan, beliau akan menyusul setelah pekerjaan nya selesai.

"Menu favorit kamu apa sayang?"

"Eum, Cut gak pilih pilih makanan kok Bunda, semua Cut suka. Apalagi makanan rumahan"

"Kalau Bunda sendiri gimana?" Cut balik bertanya

"Sama, Bunda gak ada pilih pilih"

"Kalau Ayah?"

"Ayah suka apapun yang bunda masak" ucapnya terkekeh kecil

Cut tersenyum mendengar nya, selain kisah cinta orangtuanya, Cut juga begitu mengagumi kisah cinta Mami- Papi dan kini bertambah satu lagi, kisah cinta Ayah Farhan dan Bunda Arini.

Cut berharap semoga kisahnya dengan Al bisa seperti mereka. Saling menjaga, menghormati dan mencintai hingga maut menjemput.

"Abang gimana, suka protes gak kalau kamu masak?" tanya Bunda yang saat ini sedang menumis bumbu

"Gak kok Bun, tapi paling sering minta dimasak seafood"

Bunda Arini mengangguk "Favorit dia sih itu, dari dulu gak boleh absen di meja makan"

"Sikapnya gimana sekarang? Masih cuek?"

"Udah enggak"

Bunda menatap Cut dengan memicing
"Masih, tapi udah berkurang. Sedikit sih" jawab Cut jujur akhirnya

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang