Bruggg
"Awsss... Sakit duhh" pekik Sasha
Dia bangkit dan segera berlari kembali, menyusuri lorong sekolah menuju lapangan dimana semua siswa baru berkumpul untuk memulai Masa Orientasi Peserta Didik.
Sasha menuju deretan barisan para siswi yang ada di bagian sebelah kanan lapangan sekolah. Dia berbaris di deretan paling belakang karena sedikit terlambat dan...
"Hehhh.. kamu, masuk barisan yang terpisah itu karena kamu terlambat!" Ujar seseorang yg tiba-tiba berdiri di samping Sasha.
"Saya kak?" Jawab Sasha
"Iya kamu, siapa lagi?" Balas laki-laki itu sedikit membentak.
Sasha melihat ke arah barisan yang tadi ditunjuk oleh laki-laki tersebut, disana ada beberapa siswa&siswi, mungkin jumlahnya tidak mencapai 10 orang, ya.. hanya 6 orang, dan akan menjadi 7 termasuk dirinya (batin Sasha).
"Malah bengong, kamu tunggu apalagi? Ayo cepet sana!" Perintahnya lagi.
"Okey" jawab Sasha sambil berjalan lunglai menuju barisan yang terpisah tadi.
"Baiklah, semuanya segera masuk ke kelas masing-masing dan sebelumnya silahkan kalian melihat pembagian kelas kalian di papan pengumuman yang ada di sebelah kiri lapangan ini" seru seorang laki-laki yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut sambil menunjuk ke arah papan tersebut berada.
Semua siswa baru segera menuju papan tersebut kemudian menuju ke kelas masing-masing sesuai denah kelas yang ada di papan tersebut.
"Dan khusus bagi kalian yang terlambat, tetap disini!" Ujar laki-laki yang tadi memerintah Sasha bergabung ke barisan tersebut, dengan tegasnya.
"Yahhhh... Sial banget kita" gumam laki-laki yang berbaris di samping Sasha sedikit berbisik karena takut terdengar oleh laki-laki yang tadi memerintahnya yang tidak lain adalah kakak kelasnya tentu saja.
"Udah ga usah ngeluh, kalian menuju ke tengah lapangan sekarang! Siapa suruh terlambat." Katanya kembali sambil menunjuk ke tengah lapangan, di depan tiang bendera tepatnya.
7 orang tersebut berjalan malas menuju tengah lapangan, mereka terdiri dari 4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan termasuk Sasha.
Tak lama ada laki-laki lain yang sudah berseragam SMA menghampiri kakak kelas kami yang tadi memerintah kami.
"Gimana bro, mereka sudah dikasih hukuman?" Ucapnya
"Belum, ini baru mau. Lo temenin gue disini aja ya ngurus yang ini, yang lain udah masuk kelas semua kan?"
"Iya udah, tenang aja yang lain aman terkendali." Jawabnya sedikit santai dan meyakinkan
"Baik, untuk kalian bertujuh.. ada tugas yang harus kalian penuhi sebelum kalian dapat masuk kelas sebagai hukuman dari keterlambatan kalian." Ucapnya sambil melihat kami bertujuh dengan intens
"Tugasnya adalah, kalian mencari benda atau apa saja yang ada di sekitar lapangan ini, lalu ambil dan kalian jadikan bahan untuk membuat pantun untuk merayu kami agar kami dapat mengijinkan kalian masuk kelas, dan jika rayuannya kurang berhasil maka akan ada tugas tambahan berikutnya! Kalian mengerti?!" Tambahnya dengan tegas
"Ngerti kak.." jawab kami serempak
"Judes banget sih, maless" gumam Sasha
"Apa kamu bilang?" Tanya laki-laki tadi sambil berjalan mendekatiku
"Eh engga kok ka, aku ga bilang apa-apa." Jawabku gugup
"Udah bro, ayo mulai aja" ucap temannya menepuk pundak laki-laki itu.
"Eh sebelumnya perkenalkan nama kalian untuk saya catat!" Perintahnya sambil bersiap menulis di buku kecil, note book lebih tepatnya.
"Mulai dari sebelah kiri! Silahkan sebutkan namanya berurutan." Tambahnya
"Nama saya Piyan kak, Alfian Esteglal"
"Aku Akew, Alkeu Wardhana"
"Saya Anhar, Bintang Anhari"
"Nama saya Febrian Anandani, panggil aja Nandan" katanya"Okey, sekarang yang perampuan silahkan perkenalkan diri kalian, sebutkan nama lengkap!" Perintah laki-laki tersebut.
"Namaku Yori, Elsa Mayori."
"Nama aku Zulfa, Arletha Zulfania""Nah kamu, siapa nama kamu?" Tanyanya kepadaku
"S..Sasha kak, nn..namaku Annasha Prescilla" kataku gugup
"Tunggu, lutut kamu berdarah? Kenapa?" Tanyanya mendekatiku sambil menunjuk lututku
"Ohh..e..engga kak, ga kenapa-napa, a..aku tadi jatuh" jawabku
Dia menarik tanganku, "ayo ikut aku!" Perintahnya sambil berjalan tergesa,
"Al, Aldi..tolong teruskan tugas buat yang lainnya itu, aku bawa dulu yang ini ke UKS" teriaknya sambil berlalu melewati lapang&lorong kelas."Yo'i bro..!" Jawabnya berteriak
"Kebiasaan banget dia, gue aja disuruh panas-panasan" umpatnya dalam hati