Sasha POV
Pulang sekolah, sepertinya Yori mendapat tugas dari Iqbaal untuk memastikanku menunggunya di parkiran sekolah.
Zulfa dan Yori mengarahkan jalan pulangku ke arah parkiran.
"Kok??" Ucapku heran
"Udaaah cepetan, Iqbaal kayanya udah nunggu deh." Jawab Yori disertai senyum Zulfa yang penuh arti dengan mengangkat sebelah alisnya dan menepuk pundakku.
"Udah ayoo..biar kita juga cepet pulang..." Katanya menambahkan.
Aku hanya pasrah aja dengan yang mereka lakukan sekarang.
Kenapa harus melibatkan orang lain sihh? Dasar Iqbaal. Padahal sebenarnya aku pun akan menepati janjiku pada dia dan mama tanpa harus kaya gini.Aku hanya tersenyum dengan menggelengkan kepalaku heran pada Yori dan Zulfa.
"Tuh dia" ucap Yori menunjuk Iqbaal yang sudah berada di samping mobilnya bersama Aldi.
Kami menghampiri mereka.
"Yeuhh, geus di dikawal dengan selamat. Mana buruhna?" Ucap Yori pada Iqbaal sambil tertawa.
(Yeuh = ini, geus = udah, buruh = upah)"Tenang...isuk ditraktir sepuasna di kantin" jawab Iqbaal tak kalah kencang tertawanya.
(Isuk = besok)"Awas nya besok ditagih.." seru Yori dan tertawa bersama Zulfa.
Mereka pun pamit padaku dan berlalu meninggalkan kami.
"Yukk?" Ajak Iqbaal sambil membukakan pintu mobilnya.
"Sorry ya Di, gua duluan nihh.. kalo aku ngajak kamu kasian, takutnya nanti kamu jadi obat nyamuk kita.." seru Iqbaal pada Aldi yang dibales dengan suara tawa dari Aldi."Sialan lu.." seru Aldi
"Hati-hati Sha, banyak doa-doa dijalan" serunya kemudian"Sialan! Emang gua demit apa, harus banget di baca-bacain.." umpat Iqbaal kesal di dalam mobil dan dia melirik ke arahku yang sedang menutup mulutku dengan sebelah tanganku menahan tawaku agar tidak terlalu keras terdengar.
"Seneng ya??" Tanya Iqbaal padaku"Engga, biasa aja.." jawabku sambil menahan tawa dan memalingkan mukaku.
"Kalau mau ketawa tuh ketawa aja, jangan di tahan-tahan" katanya setengah menggodaku dan masih dengan nada kesal.
"Hahahahahaha" aku tertawa lepas depan dia
"Bagus yaaa, liat aja balasanku nanti..udah berani ngetawain aku!" Katanya sambil ngegas mobilnya meninggalkan sekolah.
Iqbaal POV
Nampaknya Sasha mulai sadar kalau ini bukanlah jalan menuju rumahnya.
"Kok jalannya kesini sihh??" Tanyanya polos sambil liat kanan kiri.
"Ini bukan jalan ke rumahku deh kayanya.." tambahnya masih heran dan menoleh padaku menunggu jawaban.Aku hanya tersenyum smirk melihatnya kebingungan.
"Ini mau kemana sihh??" Tanyanya lagi.
"Udah diem aja... Anggap aja ini tuh hukuman buat orang yang udah berani ngetawain aku tadi.." ucapku sedikit menakutinya.
"Hahh?? Jangan dongg...jangan gitu..." Ucapnya seperti mulai ketakutan.
"Aku kan tadi becandaaa" mohonnya dengan muka memelas seperti mau nangis."Hahahahahaha..... aku juga becanda kali Sha... Serius amat.." tawaku akhirnya pecah.
"Iiihhhh...nyebelin deh" dia memukul lenganku dan kulihat dia mengerucutkan bibirnya sambil melipat kedua tangan didadanya.
Selalu gemes kalo udah liat dia seperti itu. Aku seneng banget kalau udah berhasil menggodanya.