Sasha POV
"Kamu kok tadi ngga ngasih tau sih, mau kerumah kamu dulu..." Ucapku di perjalanan ke rumahku.
"Emangnya kenapa?," Jawabnya dengan tetap fokus menyetir.
"Kan aku malu, ngga ada persiapan..."
"Ketemu calon mertua butuh persiapan banget ya??" Jawabnya sambil tersenyum menggodaku.
"Huuuhhh" Aku kesal sekaligus malu. Rasanya pertanyaanku salah deh.
Sampai di rumahku, mobilnya langsung parkir masuk di garasi depan rumah.
Kami langsung masuk ke dalam rumah dan mama sudah menyambut.
"Haiii, waalaikum slm.." seru mama menjawab salam kami berdua.
"Mama udah nungguin kalian dari tadi loh..." Ucap mama pada kami."Iya Tan, aku tadi cuma mandi dan ganti baju aja kok dirumah... O iya Tan, ini dari bunda..salam katanya.." ucap Iqbaal pada mama sambil menyerahkan bingkisan dalam kantong plastik cukup besar, sepertinya isinya makanan atau kue-kue, bahkan aku ngga tau tadi bundanya Iqbaal nitipin ke Iqbaal, yang aku tau tadi hanya menitipkan salam buat mama.
Ahhh,, sepertinya bundanya Iqbaal itu selain baik, adalah orang yang sangat perhatian.
"Waahhh, senang sekali... Nanti bilangin makasih banyak ya udah repot-repot, sampein salam juga dari mama..." Jawab mama.
"Iya Tan, sama-sama.. nanti aku sampein, malah katanya maaf kalo aku nanti ngerepotin Tante...hehehe" ucap Iqbaal.
"Ahhh, engga kok. Engga ngerepotin sama sekali, yukk sini duduk" ajak mama pada iqbaal yang menyuruhnya duduk di meja makan.
"Maa, aku ke atas dulu ya... Mandi dulu, gerah banget.." pamitku pada mama dan aku hanya mengangguk sambil sedikit senyum pada Iqbaal tanda pamit juga padanya dan dia hanya tersenyum padaku.
"Ya udah jangan lama-lama sayang.." jawab mama.
Mereka sepertinya kembali asyik mengobrol.
Tidak aku sangka, mama akan cepat seakrab itu sama Iqbaal. Orang yang baru 5 hari aku kenal.
Terus terang aku senang sekali melihat keakraban mereka.Sampai di kamarku, aku langsung mandi dan akan segera bersiap untuk makan malam bersama mama dan Iqbaal. Karena papaku sepertinya baru akan pulang ke Bandung esok hari.
Iqbaal POV
Aku sudah merasa akrab sama mamanya Sasha. Sama sekali sudah tidak canggung, sikap mamanya yang baik dan ramah padaku membuatku tidak terlalu susah payah untuk lebih dekat dengannya.
"Ohh.. jadi kamu itu anak bungsu ya?" Tanya mama Ida padaku.
"Iya Tan, makanya semua orang rumah suka repot deh mengurusi aku. Padahal aku merasa sudah besar sekarang..hahaha" jawabku sambil sedikit tertawa.
"Ya gitulah baal, namanya orangtua sama anaknya tuh pasti menganggap anaknya sebagai bayinya..hehehe apalagi Tante sama Sasha, dia ngga punya adik ataupun Kaka. Makanya Tante seneng banget Sasha udah dapet temen sebaik kamu di Bandung" terang mama Ida
"Waah apalagi aku Tan, aku seneng banget bisa kenal dan Deket sama Sasha...hehehe"
"Ah bisa aja kamu.." tawa mama Ida sambil menepuk pelan pundakku.
"Sasha mana ya kok lama banget mandinya.." tambah mama Ida terdengar heran sambil melihat keatas."Mama panggilin Sasha dulu ya.." ucap mama Ida
"Eh itu dia..." Seru mama IdaDan seketika pandanganku tak lepas dari Sasha sejak dia menuruni tangga.