Sasha POV
Ini hari Jumat, memang ada jeda istirahat dan sholat Jumat dulu nanti di Sekolah.
Kegiatan MOPD cuma sampai hari besok aja, hari ini semua siswa baru mulai berfikir untuk menentukan kegiatan ekskul yang mau diikuti, minimal 1 dan maksimal 3 ekskul yang harus diikuti agar tidak bentrok pada jadwal latihan.Setelah siap, dengan sedikit berlari aku membawa tasku untuk turun dan sarapan dengan mama.
Kalian tau, siapa yang aku liat di meja makan dengan mama sekarang???Ya, itu Iqbaal.
Entah dari kapan dia disana, kulihat dia sedang makan roti dengan segelas susu coklat dihadapannya. Dia santai sekali duduk disana dengan mama, terlihat berbincang asik sekali dan sambil tertawa-tawa kecil. Aku ngga tau apa yang sedang mereka bicarakan.
Langkahku agak sedikit gontai mendekatinya dan segera duduk di hadapan Iqbaal, di samping mama.
"Tuh Sasha.. yuk sarapan dulu sayang, Iqbaal udah nunggu kamu nih dari tadi " ucap mama padaku.
Siapa suruhhh, batinku kesal.
"Haiii, pagiii..."sapa Iqbaal padaku dengan senyum manisnya yang seperti sedikit meledekku.
"Pagi.." jawabku sambil mengambil roti di piringku dan menyuapkannya dengan mata yang tak terlepas dari Iqbaal.
Kulihat dia mengerlingkan mata genitnya menggodaku, sementara mama sibuk menuangkan susu untukku.
Menyebalkan sekali dia, gumamku dalam hati sambil terus menatapnya tajam tanpa senyum. Kini aku mulai menyipitkan mataku seakan mengajaknya perang setelah dia mengerlingkan matanya tadi.
Dan apakah kalian tau apa yang dia lakukan sekarang??
Dia malah menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum menyeringai, sungguh menyebalkan."Sasha makannya banyak juga ya Tan? Padahal badannya kecil.." ucapnya pada mama.
"Uhukkk" aku tersedak.
"Pelan-pelan sayang... Jangan buru-buru gitu makannya..." Ucap mama sambil menepuk-nepuk punggungku.
"Mungkin dia laper Baal, semalam dia makannya sedikit sekali." Tambah mama."Ohhh pantesan Tan, tadi malem Sasha bilang pengen cepet-cepet besok. Katanya kalau makannya bareng aku, makannya jadi semangat gitu Tan..makanya aku buru-buru kesini, biar Sasha sarapannya banyak.." ucap Iqbaal yang berhasil membuat mataku melotot ke arahnya sambil meminum susu coklatku.
Dia hanya tersenyum jahil dan sepertinya sudah puas sekali berhasil menggodaku.
"Oya?? Alhamdulillah dech kalo gitu..." Ucap mama polos.
"Nanti malem jangan lupa makan malem disini jangan sampai telat ya, nanti Mama masakin makanan kesukaan kamu deh," tambah mama pada Iqbaal, dan aku dibuat heran dengan obrolan mereka.Makan malam?? Siapa yang mau makan malam?? Dimana?
Mereka sepertinya sudah berbincang lumayan lama tadi, sampai aku ketinggalan topik pembicaraan mereka dan sekarang tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Hadeuhhh.
"Siap Tan, aku pasti datang tepat waktu...kalau perlu aku nanti datang sebelum waktunya dech, hehehe" jawab Iqbaal dan kini mereka berdua tertawa bersama tanpa memperdulikanku yang tak mengerti dengan obrolan mereka.
Mereka sepertinya tidak memerlukan persetujuanku atas rencana makan malam itu. Benar-benar menyebalkan.
Iqbaal POV
"Yuk? Takut kesiangan.." ajakku pada Sasha yang keliatan sebal sekali padaku.
Aku senang sekali menggodanya, wajahnya yang kesal denganku itu sangat menggemaskan bagiku.
Dia hanya menyalami mamanya dan segera memakai sepatunya tanpa menjawab ajakanku.
"Aku pamit dulu ya Tan, nanti jangan lupa masak buat aku..hehehe"
"Pasti dong... Awas kalo sampai lupa lagi"
"Nanti Sasha dianterin pulang kan,? Sepertinya Tante hari ini ngga bisa jemput" ucap mama Ida"Siap Tan, nanti Sasha pulang sama aku.. Tante tenang aja" ucapku meyakinkan mama Ida
"Ya udah dech Tante titip Sasha ya, hati-hati..!" Jawab mama Ida sambil menepuk pundakku yang sedang mencium punggung tangannya.
"Maa, aku berangkat dulu" pamit Sasha pada mamanya sambil melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan juga oleh mamanya.
Sasha berjalan agak cepat di depanku, mendahuluiku. Aku membiarkannya begitu, sepertinya dia kesal sekali denganku, dan aku senang sekali dengan sikap kesalnya itu padaku, dibanding harus melihat raut sedihnya seperti kemarin yang membuat hatiku ikut terluka melihatnya.
Dia masuk sendiri ke dalam mobil yang memang sudah kubuka kuncinya. Akupun menyusulnya, duduk disampingnya dibalik kemudi mobilku.
"Udah siap berangkat??" Tanyaku sedikit menggodanya. Dia teringat dan langsung memasang seatbeltnya.
"Udah" jawabnya singkat.
"Oke" ucapku melajukan mobilku perlahan kemudian lebih cepat agar tidak kesiangan sampai di sekolah.
"Kamu tadi dari jam berapa dirumahku?" Tanyanya ketus dan menggemaskan.
"Dari subuh.." jawabku asal.
"Iihhhhh" bibirnya manyun dan mendorong lenganku pelan dengan tanan kanannya.
"Seriusss" tambahnya"Aku juga serius Sha... Aku ngga akan main-main sama kamu, janji dech" jawabku kembali menggodanya tapi ucapanku dari hati lohhh.
"Ihhhh" jawabnya yang sekarang memukul lenganku agak keras.
Hahahahaha aku tertawa melihat dia yang mulai kesal dengan jawaban-jawabanku, tapi aku melihat sekarang dia tersenyum meskipun membuang mukanya dan memandang ke arah kaca pintu mobil disampingnya. Sepertinya dia tidak ingin aku melihat senyumnya itu.
"Aku serius Sha, dari subuh tuh aku buru-buru mandi, sholat, trus berangkat kerumah kamu deh. Makanya langsung ikut sarapan dirumahmu tadi, karna aku ngga sempet sarapan dirumahku." Jawabku menerangkan.
"Ohhh" ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sampai di parkiran sekolah, dia terburu-buru membuka seatbeltnya.
"Nanti pulangnya aku tunggu di parkiran ya?" Ucapku padanya
"Iya" jawabnya singkat dan mengangguk.
Dia turun dan tergesa menuju kelasnya.
"Makasih" ucapnya sebelum berlalu meninggalkanku di parkiran.
Dia selalu membuatku senang dan senyum-senyum sendiri. Dia selalu membuat hari-hariku berwarna.
Makasih Sha, makasih udah mau aku anterin. Makasih udah mau baik lagi sama aku. Makasih Sha, aku sayang banget sama kamu. (Ucapku dalam hati).
Sasha POV
Meskipun dia menyebalkan, tapi hari ini dia berhasil membuatku melupakan sakit hatiku yang kemarin. Meskipun kejadiannya tidak akan dengan mudah aku lupakan, tapi dia gigih sekali berusaha untuk membuatku melupakannya. Melupakan rasa sakitnya.
Usahanya memang pantas di acungi jempol. Setelah turun dari mobilnya, nggak sadar aku senyum-senyum sendiri dibuatnya.
Bisa-bisanya dia udah ada dirumahku dari pagi banget, ikut sarapan dirumahku dan ngobrol banyak dengan mama sampai merencanakan untuk makan bersama nanti malam.
"Duhhh nanti malam dia akan ada lagi dirumahku. Aku harus siap-siap nihh. Ehhh, kok siap-siap sihhh???" Gumamku sambil memukul-mukul keningku.
"Shaaaa jangan lebay dech, biasa aja Sha... Cool aja gitu, cool...
Bisa ngga sihh?? " Batinku kesal dengan fikiranku sendiri.Hehehehe kamu memang beda Baal, aku suka deh,
Meskipun suka bikin aku keselll..