Sasha POV
Sampailah mobil Iqbaal di depan rumahku. Sepanjang perjalanan pulang tadi kami tidak banyak ngobrol seperti biasanya, Iqbaal memilih lebih banyak diam dan aku pun sama. Aku takut untuk memulai pembicaraan dengannya, takut salah dan takut menyinggung perasaannya yang kini sedang tidak baik-baik saja.
Sesekali aku melihat kearahnya, memerhatikan dia yang tengah fokus menyetir sambil meneliti jalanan sepertinya.
Terkadang dia menoleh padaku, pandangan kami sempat beberapa kali bertemu dan dia hanya tersenyum padaku. Berusaha memberikan senyum tulus padaku lebih tepatnya, mungkin sebagai kode pemberitahuan padaku bahwa dia baik-baik saja. Dan Akupun hanya membalasnya dengan senyum simpulku.
"Sudah sampai" ucap Iqbaal yang berhasil membuyarkan lamunan&fikiranku
"Oh iya.." jawabku sambil membuka sabuk pengaman ditubuhku
"Mau mampir dulu ngga?" Kataku sekedar basa-basi padanyaDia menatap mataku lekat lantas meminggirkan mobilnya.
"Iya boleh, sebentar aja ya?" Ungkapnya menjawab basa-basiku, sepertinya dia ingin menunjukkan rasa tanggung jawabnya padaku
"Oh oke.."ucapku agak kaget dengan jawabannya
"Yukk?" Ajakku kemudian sambil menunggunya yang baru keluar dari mobilAku berjalan di depannya dan dia mengekoriku.
"Assalamualaikum.." seruku sambil membuka pintu depan dan mempersilahkan Iqbaal masuk
"Waalaikum salam.." seru bi Iyah yang datang menghampiri kami
"Udah pulang neng,? Katanya sambil tersenyum & menganggukkan kepalanya padaku dan juga pada Iqbaal, kulihat Iqbaal membalasnya dengan anggukan & tersenyum pula"Mama udah pulang bi,? Tanyaku pada bi Iyah
"Udah neng, mama ada di dalam.. sini bibi bawain.." jawab Bi Iyah yang hendak membawakan sepatu & tasku
"Udah ngga apa-apa bi, biar sama Sasha aja..sekalian mau ganti baju"
"O iya atuh neng, bibi permisi ke belakang lagi ya neng.." pamit bibi padaku & pada Iqbaal yang hanya dijawab anggukan kepala olehku juga Iqbaal kulihat.
"Kamu duduk dulu ya, aku nyimpen ini dulu kedalam" kataku pada Iqbaal
"Iya, jangan lama ya.." katanya dan aku hanya mengangguk dan hendak berlalu darinya.
"Eehhh, ada siapa ini,?" Seru mamaku menghampiri dan aku segera mencium tangannya
"Saya Iqbaal Tante, temennya Sasha di sekolah.." ucap Iqbaal berdiri sambil mencium tangan mamaku.
"O ya?? Ayo duduk..duduk" ucap mama,
"Bi..tolong bawain minum buat temen Sasha.." seru mama kemudian dan aku pamit pada mama untuk naik ke kamarku sekedar untuk menyimpan tas dan mengganti bajuIqbaal POV
Mama Sasha itu sangat ramah dan tidak kalah cantik dengan anaknya di usianya yang sudah tidak muda lagi. Beliau senang mengobrol dan supel, membuatku nyaman mengobrol lama-lama dengannya dan tidak sedikitpun ada rasa canggung yang kurasakan, meskipun awalnya terus terang aku gugup sekali.
Tak lama Sasha datang dan dia sudah berganti baju santai dengan hanya memakai kaos oblong putih dan jeans selutut, tapi dia tetap terlihat cantik dan menarik sehingga mataku tak lepas darinya.
"Tuh Sasha nya udah Dateng" kata mama Ida
"Yuk kita makan dulu.."ajaknya kemudian"Ah engga Tan makasih, bentar lagi maghrib.. aku pamit pulang aja.." jawabku
"Hmmm gitu ya,??" Ucap mama Ida sedikit menunjukkan rasa kecewanya
"Iya Tan lain kali aja, udah kesorean..harus nyiapin bahan buat besok" jawabku menerangkan
"O ya udah dech, lain kali janji ya.. ikut makan disini.."
"Iya Tante, insya Allah" jawabku tersenyum senang dengan penawarannya
"Ya udah hati-hati ya, makasih udah nganterin Sasha..maaf ngerepotin.."
"Iya sama-sama, ngga repot kok Tan, aku seneng bisa nganter Sasha.." jawabku terkekeh dan pamit mencium tangan mama Ida yang menepuk pundakku pelan sambil tersenyum
"Aku anterin iqbaal kedepan ya ma,?" Pamit Sasha pada mamanya yang dijawab anggukan kepala oleh mamanya lantas masuk ke dalam rumah
Aku berjalan beriringan dengan Sasha. Hatiku saat ini senang sekali, bisa berkenalan dengan mamanya Sasha yang sangat baik.
"Ayahmu pulang kapan?" Tanyaku kemudian
"3 hari lagi kayanya, kalo engga Jumat malam, ya Sabtu pagi datengnya.." jawab Sasha menerangkan.
"Ohhh"
"Mama kamu baik ya?? Cantik lagi" ucapku pada Sasha"Jangan sampe naksir yaahh?" Jawab Sasha terkekeh
"Engga dong... Mamamu kan punya papa kamu, biar aku naksir anaknya aja....syuutttt" ucapku setengah berbisik di telinganya dengan telunjuk tangan di bibirku sebagai tanda kalau ini adalah rahasia kita berdua.
"Hahahaha" kita tertawa bersama dan dia memukul lenganku agak keras kali ini setelah raut wajah kagetnya atas pernyataanku memudar.
Aku masuk kedalam mobil dan Sasha masih setia menunggu.
"Mau ikut ngga?" Ucapku
"Kamana?" Tanyanya dengan alis yang menyatu
"Kerumahku, ketemu camer.." seruku sambil mengangkat satu alisku
"Ihhhhh" jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya dan akhirnya tersenyum gemas sekali dengan pipi meronanya
"Aku pulang dulu ya Sha, makasih banyak untuk hari ini" ucapku tulus padanya, dia hanya tersenyum manis dan menganggukan kepalanya perlahan
"Iya sama-sama... Hati-hati yaaa" jawabnya
"Iya..kamu juga, jangan kangen yaaa?" Ucapku menggodanya
"Hahh?"
"Iyaaa, kalau kangen telfon aja jangan malu-malu.." seruku sambil menstarter mobilku
"Iih apaansiii..huhh" katanya sambil manyun kesal
Hahahaha aku senang sekali liat dia kesal seperti itu, tambah cantik...hihi
"Sampai jumpa besok yaaa" seruku melambaikan tangan dan melajukan mobilku perlahan setelah kulihat dia mengangguk dan melambaikan tangannya padaku.
Seketika hatiku membaik setelah pulang dari rumah Sasha. Bahkan terasa sangat jauh lebih baik dari sebelumnya.