X IPA 1

1.1K 80 4
                                    

Dengan sedikit berlari Sasha menuju papan pengumuman yang ada di sisi kanan lapangan sekolah, dengan senyum-senyum tersipunya yang masih tersungging di bibirnya.

Sampailah di papan pengumuman tersebut, terdapat judul yang tulisannya lumayan lebih besar dibanding tulisan yang lainnya di papan itu.
Denah Pembagian Kelas Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2017/2018.
Dibawahnya terdapat pembagian kelas beserta nama-nama siswanya, ada 9 kelas. Dan aku mencari namaku di bagian kelas IPA.

"Yess, ini namaku." Seru Sasha

Annasha Prescilla. Ada di daftar kelas X IPA 1. Aku cari kebawah dengan jari kananku, siapa tahu ada yang ku  kenal, dan Alhamdulillah aku menemukan nama Zulfa. Ya, Arletha Zulfania dan itu Zulfa yang tadi dihukum bersamaku, aku ingat betul nama lengkapnya.
"Mudah-mudahan beneran dia yang tadi." Batin Sasha

Aku terus membaca sampai bawah tapi sepertinya tidak ada lagi yang aku kenal, ya.. karena hari ini Sasha mulai sekolah di tempat tinggalnya yang baru yaitu di Bandung mengikuti tugas ayahnya yang pindah kerja ke Bandung.
Baru seminggu yang lalu Sasha pindah ke Bandung setelah sebelumnya dia tinggal lama di Jakarta.

"Ya ampun, aku harus cepet-cepet nulis rayuan yang tadi" pekik Sasha sambil menepuk jidatnya

Dia kembali melihat papan pengumuman dan memperhatikan denah kelasnya, oh ini.. kelasnya ada di lantai 2, disebelah Utara lapangan sekolah. Tepatnya di belakang tiang bendera.

Dengan sedikit tergesa Sasha melangkah menuju kelasnya.

"Mudah-mudahan aku nggak telat lagi" gumamnya sambil berjalan

Sudah naik ke lantai 2, dan tak lama Sasha menemukan kelasnya.
Didalamnya hanya ada sebagian kecil siswa, aku lihat Zulfa disana dengan 2 orang perempuan & 2 orang laki-laki. Mereka berlima sedang asik ngobrol sambil ketawa-ketawa.

Aku masuk dengan perlahan dan menyapa Zulfa dengan hati-hati.

"Hayy, Zulfa ya?" Tanya Sasha sambil mendekati tempat Zulfa yang sedang duduk

"Eh haii, kamu Sasha kan??" Seru Zulfa
"Aku tau kita sekelas pas liat papan pengumuman tadi, makanya aku kosongin bangku sebelahku, sini duduk denganku" tambahnya lagi sambil menunjuk kursi kosong di sebelah tempat duduknya.

"Wah, makasih ya.." jawabku sambil segera duduk di kursi sebelah Zulfa dan mengeluarkan binder serta pulpen untuk segera menulis tugasku.

"Ahhh itu mah, emang kamu datang terakhir tadi, jadi ngga ada temen kan?? Hahaha" seru seorang laki-laki yang aku ingat dia juga tadi sama-sama kena hukuman di lapangan sambil tertawa lebar meledek Zulfa.
Kalau tidak salah, namanya Akew.

"Sialan!" Kata Zulfa, "emang iya sih..hahaha" tambah Zulfa terkekeh

"Hukumanmu udah selesai?" Tanya laki-laki yang satunya lagi, dan itu Nandan. Dia juga tadi sama-sama di lapangan bersama Sasha dan yang lainnya.

"Belum nih, eh udah sih..tapi harus aku tulis dan dikasihin lagi ke dia" jawab Sasha pelan sambil menulis & mengingat kata-kata rayuannya tadi.

"Gila, belum selesai juga?? Emang niat banget tuh si Iqbaal" seru Akew

"Kamu kenal dia ya?" Tanya Zulfa ke Akew

"Iya, dia tetanggaku di komplek dan temen nongkrong juga.." jawab Akew terkekeh

"Serius??" Tanya Sasha sama Akew

" Iya lahh, masa ngarang" jawab Akew asal sambil terkekeh

"Semangat Sha, kamu pasti bisa!" Kata Nandan menyemangatiku

Cieeee... (Seru mereka kompak)

"Makasih," jawab Sasha sedikit malu sambil tetap menulis

"Udah-udah kasian anak orang," seru Zulfa
"Ayo Sha, cepet selesein tuh tugasnya biar plong" tambahnya lagi

"Iya nih, makasih" jawab Sasha
"Nanti anterin aku nganterin tugasnya ya?" Pintaku ke Zulfa

"Oke tenang aja," jawab Zulfa menenangkan sambil menepuk pelan pundak Sasha
"Cepet deh, kamu selesein tugasnya" tambahnya

"Iya ini udah, aku baca dulu takut salah, takutnya beda sama yang tadi aku bacain depan dia" jawab Sasha tersenyum malu

CINTA ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang