Sasha POV
Aku bergegas menghampiri Zulfa yang dari tadi setia menungguku di depan kantin.
"Udah??" Tanya Zulfa
"Udah.. yuk," jawabku sambil menarik tangannya untuk pergi dari kantin dan menuju kelas.
"Makasih.." tambahku sambil memeluknya sekilas"Hahaha kamu yah, masih aja..hahaha" ucapnya sambil mengusap lenganku
Aku seneng banget, di Bandung aku dapetin temen yang baiknya kaya Zulfa. Dia terlihat lebih dewasa dariku walaupun kita seumuran.
Tiba di kelasku. Aku langsung masuk dan duduk di kursi paling belakang dengan Zulfa.
Sepertinya aktifitas MOPD hari ini udah selesai, dan kita diberikan tugas untuk dicatat dan dibawa besok harinya.
Kami membereskan tas kami dan bersiap pulang.
"Kamu pulang sendiri?" Tanya Zulfa padaku
"Enggak, dijemput mama.. aku belum terlalu faham Bandung" jawabku.
Zulfa sudah tau ceritaku bahwa aku baru seminggu pindahan ke kota ini.
"O iya dech kalo gitu, kita bareng kedepan ya,?
"Oke, makasih..."
"Hahaha kamu yaaa" tawa Zulfa sambil mengacak rambutku
"Hehehe maaf ya" jawabku, kami tertawa bersama
Kami menuruni tangga ke lantai 1 dan menyusuri lorong kelas di samping lapang sekolah. Masih banyak anak-anak yang hendak pulang. Kita semua rata-rata menuju gerbang.
Ya, hari ini memang yang sekolah hanya kelas X karena memang sedang MOPD. Sedang kelas lain masih libur, hanya anggota OSIS dan ekskul lainnya yang masih sekolah dan beberapa guru pembina MOPD. Kepala Sekolahpun hanya datang waktu membuka MOPD saja, selebihnya hanya terlihat sebentar saja di sekolah mungkin hanya mengecek kelancaran kegiatan MOPD.
"Rumahmu Deket dari sini?" Tanyaku pada Zulfa
"Lumayan, sekali naik angkot dari sini"
"Ohhh.."
"Heyyy, kalian!" Seru seseorang dari sampingku berlari menghampiri dan menepuk pundakku.
"Haii, Yori ya? Kamu kelas mana?" Tanyaku pada Yori
"Aku di IPA 3, sama si Piyan dan Anhar yang tadi dihukum bareng kita.."
"O yah?" Tanyaku tersenyum, dunia ini sempit. Semua yang dihukum tadi akan jadi temen-temen sekelas ternyata, meskipun semua tidak jadi satu kelas, tapi kelas kita masih deketan dan kita cuma terbagi dalam dua kelas yang berbeda, lucu memang.
"Urang jadi misah nya?" (Kita jadi terpisah ya?) Seru Zulfa menepuk pundak Yori
"Enya Bae lah yang penting masih deketan kelasnya cuma kepisah satu kelas doang..hahaha" (enya bae = iya biarin) jawab Yori tertawa
"Enya baelah, hahaha" (iya biarin lah) Zulfa pun tertawa
Aku cuma bengong mendengar percakapan mereka yang sedikit agak membuatku berfikir untuk mengartikan obrolannya, aku ngerti tapi agak lemot dikit untuk mengartikannya karena memang mereka pakai sedikit bahasa Sundanya yang aku masih rada belum fasikh...aku agak ngerti karena bibi&mamang yang kerja dirumah yang bantuin kerjaan rumah juga asli orang Bandung.
Kalau si bibi memang pulang pergi kerjanya, jadi tidak nginep di rumah. Datang jam 6 pagi dan pulang jam 5 sore bahkan kadang maghrib atau semaunya aja karena memang rumahnya engga terlalu jauh dari rumahku, hanya di belakang komplek dan bisa jalan kaki sekitar 10 menitan paling lama kalau jalannya nyantai.
Bi Iyah namanya, usianya sekitar 50 tahunan dan dia baik sekali, dirumahnya hanya tinggal berdua dengan suaminya karena 2 anaknya sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri.