Iqbaal POV
Hari ini aku datang lebih pagi, karena memang seharusnya panitia MOPD seperti itu. Semua harus sudah siap sebelum peserta MOPD datang ke sekolah. Pukul 06.15 semua panitia sudah berkumpul, termasuk dari OSIS, PMR, PKS, Pramuka, IPMA, dll.
Seminggu ini sudah ada jadwal tiap ekskul memberikan orientasi sekedar pengenalan visi misi ekskul mereka termasuk agar menarik para siswa baru untuk mendapat pencerahan serta penyaluran minat dan bakat mereka mau ikut ekskul yang mana asal bisa mengatur jadwal latihan&kegiatannya agar tidak bentrok.Aku berada di lantai 3, di kantor sekretariat OSIS. Melihat dari atas siswa-siswa baru yang mulai berdatangan.
Tentu kalian tahu lah, siapa yang sedang aku tunggu kedatangannya saat ini..hehehe06.30 ya itu dia, kulihat ada seseorang yang masuk dari gerbang utama sekolah. Pakaiannya yang rapi dan sangat pantas ditubuhnya membuat bibirku tersenyum. Dia seperti yang lainnya, membawa gulungan kertas karton ditangannya. Hari ini memang setiap siswa ditugaskan untuk membuat sekedar spanduk/poster dari karton bertuliskan yel-yel/kata-kata semangat/motto dari kelasnya masing-masing.
Dia berjalan tergesa menuju kelasnya dan naik ke lantai 2 kemudian menghilang dari pandanganku.
"Liatin siapa bro?" Seru Aldi menepuk bahuku membuatku sedikit kaget
"Liat peserta MOPD hari ini" sahutku
"Kok senyum-senyum gitu gue liatin dari tadi?" Tanya Aldi kemudian
"Ah Kobe maneh mah, (ah sok tau kamu ) udah hayu ah" kataku sambil menarik tangannya masuk sekertariat
Hahaha Aldi tertawa sambil mengikutiku.
"Udah siap semua?" Tanyaku pada semua yang ada di ruangan sekertariat
"Udah nih Bal, kamu ke kelas ngga hari ini?" Tanya Bang Kiki padaku
"Kayaknya engga deh hari ini, aku siapin materi buat ekskulku aja untuk besok ya?" Jawabku pada Bang Kiki, teman baikku yang sikapnya lebih dewasa dariku dan dia orang Palembang makanya biasa dipanggil Abang.
"Oke deh" sahutnya
"Okey, sebentar lagi pukul 07.00 setelah bel masuk, persiapan untuk ekskul PMR dan Pramuka masuk ya, dibagi aja menjadi 2 sesi, sebelum&setelah istirahat." Instruksi ku pada semua yang ada di ruangan
"Siap kang," jawab mereka hampir serempak
Panggilan akang teteh memang biasa untuk sebutan senior/yang lebih tua bagi orang Sunda, akang bagi laki-laki dan teteh bagi perempuan.
"Okey semua siap-siap ya... Good luck!!!" Seruku menyemangati mereka setelah terdengar bunyi bel tanda masuk
Mereka semua bergegas melaksanakan tugasnya masing-masing. Aldi masih disini bersamaku, karena dia juga memang satu tim di ekskulku besok, ekskul olahraga basket.
"Eh Teh, " sapa Aldi pada seseorang yang tiba-tiba masuk ke sekertariat
Aku melihat ke arahnya, dia Jeni. Jenifer Arnelita. Kakak kelasku, yang dulu merupakan ketua OSIS di sekolah ini setahun sebelum akhirnya aku menjabat.
Moodku agak terganggu dengan kedatangannya dan aku berusaha untuk mengendalikannya.
Dia memang pernah menjadi pacarku selama 7 bulan dan akhirnya kita putus 3 bulan yang lalu tidak dengan cara yang baik karena dia ternyata selingkuh di belakangku dan membuatku akhirnya mengalami kecelakaan motor cukup parah ketika itu setelah aku memergokinya jalan bermesraan dengan cowok lain. Huhhh.
Mungkin saat itu aku masih anak kelas 1 SMA yang baru saja terlepas dari seragam putih biruku, baru mengenal cinta karena perhatian darinya, sangat mengagumi kepopulerannya. Dia terlihat baik dan cantik saat itu. Ah sudahlah, aku sudah tak mau mengingatnya lagi.