Part 01

139K 15.8K 4.6K
                                    

Adzan subuh berkumandang merdu membuat gadis dibalik selimut tebalnya perlahan membuka mata indahnya.

Dia mengerjap beberapakali untuk menyesuaikan cahaya yang menelusup ke netra kecoklatannya.
Dia duduk bersandar dikepala ranjang, setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul, gadis itu turun dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi yang ada didalam kamarnya.

15 menit waktu dilalui untuk mandi dan mengambil wudhu, dia berjalan menuju lemari dan mengambil kemeja sekolah baru nya.
Dipakainya seragam itu yang nampak pas ditubuhnya dengan rok diatas lutut.

Gadis dengam rambut panjangnya itu segera mengambil mukenah dan sajadah untuk menunaikan sholat subuh.

Cukup 5 menit untuk menunaikan sholat subuh dan berdoa nya.

Hari ini adalah hari pertama dia akan pergi ke sekolah barunya. ditatapnya dirinya didepan cermin, dia menyisir rambut panjang bergelombang legamnya dengan halus.
Hidung mancung, kulit putih serta matanya yang indah dihiasi bulu mata lentik miliknya.

Dia memakai bedak tipis serta liptint senada dengan warna bibirnya, lalu memasangkan sepatu converse warna merah dikaki jenjangnya, ia menyambar tas Pallazzo hitamnya lalu segera turun untuk membantu Bunda nya memasak.

"Widih adek gue tuh." celetuk Abangnya dari meja makan ketika melihat Adik cantiknya menuruni tangga dengan tas yang disampirkan dibahu kirinya.

"Eh Naya, sini nak bantu Bunda masak capcay." ujar sang Bunda.

Naya mengangguk dan melemparkan tas nya ke wajah tampan Abangnya yang sedang bermain game online.

"Kira-kira dong!" kesal Arga- Abang Naya kesal.

"Kamu ini." Bunda mencubit hidung mancung Naya gemas.

"Tolong potongin wortelnya, Dek!" titah Bunda yang Naya segera dilaksanakan Naya.

"Kamu jangan jutek jutek di sekolah baru kamu nanti ya?" tutur Bunda menatap putrinya dengan sayang.

"Hm." Naya hanya bergumam menanggapi, sedangkan Bunda hanya geleng geleng kepala.

"Ayah mana?" tanya Naya tak mengalihkan pandangannya dari wortel yang sedang diiris nya.

"Masih siap-siap paling bentar lagi turun."

"Hay everybody!" seruan menggelegar membuat ke tiga orang yang sedang berkutat di dapur mengalihkan perhatiannya.

"Ih apaansih Yah, alay tau nggak!" dengus Arga merasa kaget mendengar suara berat beliau.

"Suka-suka Ayah lah." sahut pria paruh baya itu yang nampak mengenakan setelas jas Dokter nya.

Ayah Naya adalah seorang Dokter, Bundanya seorang Desaigner terkenal serta Abangnya yang tengil itu masih kuliah semester 2 mengambil jurusan kedokteran untuk meneruskan bakat sang Ayah.

Karnaya Ralnadhiya, seorang Adik dari Argara Gibranata yang mempunyai kelebihan sejak kecil yaitu dapat melihat hal ghaib serta apa yang akan terjadi pada seseorang, menyeramkan.
Hal itulah yang membuatnya mempunyai sifat dingin dan enggan bergaul.

"Makanan siap!" seru Bunda sambil menghidangkan masakannya dibantu oleh Naya.

Mereka mempunyai pembantu, hanya saja Ayah Naya tak mau makan jika bukan istri nya yang membuatkan.
Kecuali kalau lagi di Restaurant ya.

"Taro Hp lo!" tegur Naya ketus pada abangnya.

"Iya,iya. Es batu." Arga berucap pelan dikata terakhir.

Tak!

"Gue denger ya bego!" dengus Naya mengetuk pelan kepala Arga menggunakan sendok.

"Sarapan dulu. Abang, Adek!" Ayah berucap tegas.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang