Part 22

56.3K 7K 1.2K
                                    

Hay! Kembali lagi kita😋
Maapin Author yang ngaret ini karena habis sakit💆
Tapi udah sembuh sih berkat dia, iya dia🙄😂

Jangan lupa follow intagram official aguu ya biar bisa tahu lebih banyak informasi tentang Psychopath vs Indigo.
Nih follow!➡ Ay.nandaaa

Terimakasih banget juga yg udah terus dukung aguu😭 lopyu pake bgt intinya😙

Vote dan komen jangan lupa!😐

Masih dengan Wildan yang setia memandangi wajah gadis dihadapannya, jam menunjukkan pukul 20.15, namun kedua sejoli itu tidak berniat untuk pulang.

"Kamu nggak papa kan, jam segini belum pulang?" Tanya Wildan lembut.

"Nggak papa kok." Cia tersenyum simpul sambil memasukkan kentang goreng ke mulutnya.

Wildan  memainkan ponselnya untuk membuka aplikasi instagram miliknya, tangannya mencoba menggapai cangkir kopinya yang tinggal setengah, namun karena matanya terfokus pada ponsel, kopi itu tumpah dan mengenai punggung tangan Cia.

"Awwss." Cia mengibas-ngibaskan tangannya yang terkena kopi Wildan yang memang masih panas itu.

Wildan yang panik langsung menggapai tangan gadis itu dan meniupnya.

"Panas ya? Maaf aku nggak sengaja." Wildan membuka sweater panjang yang menutupi tangan Cia dan melihat plester kecil tertempel disana.

Dia membuka plester itu dan melihat luka disana yang memerah akibat ketumpahan kopi panas tadi.

"Perih?" Tanya Wildan dan hanya diangguki Cia yang masih meringis.

Wildan langsung memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk membawakan es batu, cowok itu langsung meletakkan es batu diatas luka Cia yang terkena tumpahan kopinya.

"Luka aku belum betul-betul kering, Dan." Rintih Cia merasa bertambah perih.

Wildan kalut, ternyata aksinya menjadi super hero salah.

"Aku nggak bawa P3K lagi di mobil." Ujar Cia membantu Wildan meniupi lukanya.

"Di mobil aku ada, ayok kesana!" Wildan langsung membawa Cia ke mobilnya.

Cia duduk disebelah kiri pengemudi, sedangkan Wildan duduk dikursi pengemudi, namun ketika Cia merasakan ada yang janggal, dia segera menengok ke belakang dan terkejut melihat gerombolan teman-teman Wildan ada disana, terdapat Naya, Carla, dan Dena pula.

Cia melirik ke arah Wildan dan mendapati cowok itu tersenyum miring kepadanya, Cia bergegas keluar dari mobil namun Wildan lebih sigap mengunci semua pintunya.

"Kenapa? Takut?" Sinis Dena yang duduk tepat dibelakang Cia, ditengah ada Naya dan dibelakang Wildan ada Carla, serta Ikbal dan Juna dikursi paling belakang.

"Eh, eng-enggak Kak, ada kalian ju-juga ternyata." Jawab Cia gugup.

"Nggak usah gugup gitu kali neng." Kekeh Wildan membuat Cia keringetan.

"Ada apa ya?" Tanya Cia, dia mengelap keringat dipelipisnya.

"Masih pura-pura lagi lo!" Sentak Juna membuat Cia sedikit terkejut.

Naya hanya diam saja sambil memandang Cia dalam yang memang sedang menghadap ke belakang, biar teman-temannya dulu yang berbicara, tunggu waktu bermainnya.

"Nih mobil mesinnya nyala terus pake AC lagi, lo kenapa keringetan dah?" Sindir Ikbal yang dibalas kekehan Wildan.

"Aku aku em ini pake sweater panas hehe." Cia menunjukkan sweater yang dipakainya.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang