Part 45

35.2K 4.4K 674
                                    

Welcome back readers setia😁
Akutu heran ya, yang baca mah seabrek tapi yang vote cuma bisa dihitung jari, hiks sedih😷

Menghargai karya orang besar pahalanya🙂

Hapyy reading❤
_________

Seorang anak kecil dengan baju koko putihnya menatap bingung gundukan tanah dihadapannya, ia menatap bergantian dengan sang Bunda yang menangis tergugu sambil memeluk nisan itu.

Bibirnya turun ke bawah tak kuasa melihat Bundanya bersedih seperti itu, tangan kecilnya mengusap pelan punggung sang Bunda berharap tangisannya sedikit mereda.

"Bunda, ini makam siapa?" Tanya Jio pada Naya yang masih sesenggukan.

Naya mencoba tersenyum, mengusap air matanya dan menggenggam kedua tangan putra kecilnya.

"Ini makam Ayahnya Bunda, Opah kamu sayang." Jawabnya halus.

Setelah menyekar di makam almarhumah Mami Jio, Naya mengajak Jio untuk mendatangi makam almarhum Adnan.

Diantara rindu dan sedih Naya mendatangi makam Adnan, ingin memeluk dan mencurahkan isi hatinya pada beliau. Bahwa putrinya yang sedang megandung ini sedang sakit hati oleh suaminya.

"Bunda kenapa nangis? Bunda jangan nangis nanti Opah ikut sedih." Tutur Jio mengusap sisa air mata Naya diujung matanya.

"Nggak sayang, Bunda cuma kangen sama Ayahnya Bunda. Dulu Bunda dekat banget sama beliau."

"A'a juga kangen sama Ayah Gatra." Jio menunduk sedih membuat hati Naya mencelos.

"Bunda mau kan bawa A'a ketemu sama Ayah? Ayok Bunda! A'a kangen sama Ayah mau main bareng lagi." Jio berdiri menarik-narik tangan Naya.

"Kamu ketemu sama Ayah diantar sama Om Wildan aja ya sayang?" Ucap Naya, sungguh ia tak mau melihat wajah Gatra. Walaupun ia sangat merindukannya.

"Nggak mau! A'a mau sama Bunda aja, Bunda juga kangen kan sama Ayah?" Serunya, tangisnya pecah.

Naya membuang muka, seperti tahu isi hatinya Jio mengatakan itu.

Naya melirik arloji putih dipergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 08.30.

"Tapi sayang, Ayahnya lagi belajar dulu di kampus." Naya mengusap sayang kepala Jio mencoba memberi pengertian.

"Pokoknya A'a mau ketemu Ayah sekarang huaaa!" Tangisnya semakin menggelegar, buru-buru Naya menggandeng Jio keluar makam dan men-stop taxi yang lewat.

"Kita akan ketemu Ayah, kamu jangan nangis lagi ya?" Naya tersenyum melihat Jio mengangguk dan mencoba meredakan tangisnya.

Bayangannya kembali lagi pada kejadian kemarin dirinya melihat Gatra dengan wanita selingkuhannya, tega sekali laki-laki itu meninggalkan  istrinya yang sakit dan memilih menemani wanita lain memeriksa kandungannya.

Naya ingin mempertahankan hubungannya dengan Gatra, demi cintanya juga demi Jio dan anak yang sedang dikandungnya. Kepercayaannya sedang dimainkan, Naya menunggu bukti yang pasti dari Gatra, namun jika laki-laki itu tidak memberikan bukti bahwa Gatra tidak bersalah, maka Naya dengan sangat yakin melepaskan cincin kawin dijari manisnya dan meminta talak dari Gatra.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang