Part 31

54.1K 6K 774
                                    

Part ini kita happy happy ya gengs, kalo ada yang nangis berarti nangis bahagia tuh😂

Minta vote dulu!🐮
Happy reading❤
___________

Gadis bergaun putih itu menatap pantulan dirinya dicermin, seulas senyum terbit dibibir mengingat hari ini adalah hari yang paling ia tunggu, tangannya sedikit gemetar bahkan jantungnya berdebar tak karuan mendengar suara dari mic itu.

Usapan dilengannya membuat ia menoleh dan tersenyum pada sahabatnya itu.

"Lo gugup ya?" Tanya Dena sambil merapikan sedikit gaun panjang gadis itu.

"Banget." Jawabnya dengan tangan yang memegangi dada.

"Naya kebelet pipis nggak?" Tanya Carla yang sedang makan kue.

Mendengar pertanyaan dari Carla yang semula Naya tidak ingin pipis, kini ia mendadak ingin mengeluarkan cairan itu.

Naya mengangguk cepat dan dengan sigap Dena menuntun gadis itu menuju kamar mandi dalam kamar, Carla meletakkan kue nya diatas piring dan bergerak mengangkat gaun Naya agar tidak basah.

Lima menit berkutat didalam kamar mandi, kini Naya keluar dengan wajah semakin gusar. Pintu kamar terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya dengan kebaya warna coklat susu nya menghampiri Naya.

"Sayang kamu keringetan banget." Ujar Dira sambil memperhatikan wajah putrinya, sedangkan gadis itu malah menyengir.

"Mantu Mama!" Seru seseorang dibalik pintu dengan kebaya senada dengan Dira.

Dena yang melihat interaksi kecil mereka hanya tersenyum, ia sangat bahagia hari ini, karena hari ini pun sudah tentu membuat sahabatnya itu sangat bahagia.

"Kamu inget pesan Bunda ya sayang?" Dira memegangi pipi Naya.

Naya mengangguk dan memberikan senyum tipis, tidak mampu berkata-kata karena ia terlalu bahagia sekaligus nervous.

Dira memeluk putrinya sangat erat, tak menyangka mulai hari ini putri kecilnya sudah lepas dari tanggung jawabnya, rasanya baru kemarin ia menyuapi dan mengajarinya berjalan.

SAH!

Seruan menggelegar dari lantai bawah membuat jantung Naya semakin berdebar tak karuan, Dira melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan sebelah kiri Naya sedangkan Mama Gatra sebelah tangan kanan Naya.

Pelan tapi pasti, kini Naya melangkah keluar kamar nya diikuti oleh Dena dan Carla dibelakang yang menjaga gaun panjang yang menjuntai ke bawah agar tidak keinjak. Matanya tidak berani menatap ke depan, ia terus menunduk sampai pijakan akhir anak tangga.

Seorang laki-laki dengan tuxedo biru lautnya tak henti memandangi gadis bak putri dengan rambutnya yang disanggul sederhana itu, senyum manis tercetak dibibirnya kala Naya duduk disampingnya.

"Hai istri." Sapa Gatra membuat mata Naya membelalak.

Sedangkan semua orang yang mendengar hanya tertawa melihat ulah tengil Gatra.

Setelah menandatangani surat pernikahan, Naya bergerak menyalimi Gatra dan dibalas kecupan singkat dari cowok itu dikeningnya.

Kini mereka sedang bersalam-salaman dengan tamu undangan di pelaminan, sedari tadi Gatra mengeluh karena tangannya capek akibat terlalu lama bersalaman. Ketika tamu sedikit lenggang, mereka memutuskan untuk duduk.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang