Part 10

85.9K 11.3K 1.5K
                                    

Halluuu gais! Aduh ngaret banget nih gue nya yak😂 semoga aja nih Psychopath vs Indigo masih ada di library kalian😄

Happy reading😍
Vote and comment!🌚

Saat ini Naya sedang berada di perpustakaan, dia memilih membaca buku dari pada makan di kantin.
Tiba-tiba perkataan Carla tadi pagi terlintas dikepalanya, dia menengok kanan-kiri ternyata perpustakaan begitu sepi, hanya ada adik kelas berkacamata, penjaga perpus, dan dirinya saja.

Naya menyusuri lorong perpus untuk mencari berkas siswa. Matanya menangkap beberapa jajaran Map hitam yang ia yakini adalah berkas siswa, dia mencari nama kelas yang disebutkan oleh Carla tadi pagi.

Naya dengan cepat membolak balik Map itu untuk mencari satu nama..

"Floresy Maudyna." Gumamnya ketika menemukan Map yang dicarinya.

Dia membuka Map itu dan nampaklah foto Resy disana sedang tersenyum manis.

"Gue udah tau wajahnya, kalau wajah arwah cewe ini ada disekitar Gatra, maka dia lah orangnya." Ujar Naya mantap, dia buru-buru membereskan Map yang berceceran itu, dia berjalan menuju kelasnya, dan sangat kebetulan, gerombolan Gatra sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Eh Naya." Ujar Wildan sambil mengedip-ngedipkan matanya seperti bocah cacingan.

"Beranian lo, ada pawangnya tuh!" Ikbal menyenggol lengan Wildan.

Tak!

"Minggir!" Gatra menjitak keras kepala Wildan.

"Kenapa sayang?" Tanya Gatra lembut pada Naya.

"Aku mau ngomong sama Kamu." Jawab Naya diiringi senyum manisnya, dan nampaklah lubang kecil dibawah bibirnya, dimana-mana orang punya lesung dipipi, lah ini dibawah bibir.

Sedangkan Gatra malah mengudek telinganya menggunakan jari telunjuk, apa dia tidak salah dengar? Ibu Negara nya yang tadi pagi mencak-mencak kini berbicara dengan manis dan pake Aku-kamu lagi.

"Buset, Ibu Negara udah mulai cair nih beku nya." Celetuk Juna berhasil menghentikan tingkah Gatra.

"Ayok!" Naya merangkul lengan Gatra mesra dan mengajaknya berjalan ke arah taman belakang sekolah. Tiga curut yang melihatnya hanya cengo.

"Tumben." Gumam Gatra cengengesan.

Mereka mendaratkan bokongnya disalah satu kursi panjang yang tersedia, Naya masih bergelayut manja dilengan Gatra membuat laki-laki itu senang bukan main.

"Kamu wangi deh." Naya membenamkan wajahnya didada bidang Gatra dan mengendusnya dengan sangat brutal membuat cowo itu kegelian.

"Maklum lah wokay mah parfumnya mahal." Ucap Gatra songong.

"Wokay apaan tuh?" Naya menggerakkan jari telunjuknya didada bidang Gatra membuat pola abstrak.

"Worang kaya!" Seru Gatra membuat mereka terkekeh ringan.

"Sayang ntar malem temenin bobo lagi ya?" Ujar Naya dengan nada manja membuat Gatra gelagapan.

"Kamu suka Aku temenin?" Gatra mengusap sayang surai hitam gadisnya.

"Suka." Naya mendongakkan wajahnya menatap Gatra yang juga sedang menatapnya.

Cup!

Gatra merasa jantungnya sudah terlepas dari tempatnya, darahnya seakan membasahi seluruh tubuhnya dengan aliran yang sangat deras, Naya mengecup pipinya, walaupun sangat singkat namun memberi efek besar pada dirinya.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang