Part 23

54.6K 6.9K 661
                                    

Pengumuman!
Sebelumnya gue minta maaf banget karena typo bertebaran di Part 16, yang dibunuh Gatra itu Zifa ya guys bukan Sisil🐵
Aing typo namanya Sisil💆tapi udah gue revisi ulang kok, makasih😁

Next baca😙
Vote and comment please!💓

Gadis bersurai hitam sepunggung itu duduk sendirian didekat jendela besar dengan mengaduk jus buah naga nya menggunakan sedotan hitam.

Tangan kirinya memegang ponsel yang ia dekatkan pada telinga.

"Jadi, mau dengerin nggak nih?" Ucapnya pada orang disebrang sana.

"Hm."

Naya menggelengkan kepalanya ketika lagi-lagi Gatra hanya bergumam, dari tadi ngotot meminta penjelasan tetapi diajak mengobrol hanya bergumam saja, Naya takut jika disana cowok itu malah tertidur dan dirinya hanya capek menjelaskan namun tidak didengar.

"Cepetan ish! Lama amat." Gerutu Gatra membuat Naya menghela nafas.

"Jadi gini, kan kaki gue belum sembuh nih, mau naik tangga ke kelas kan kagak bisa tuh, eh guru baru itu nyamperin gue mau gendong gue keatas, awalnya gue nolak tapi udah keburu bel masuk jad--."

"Kan bisa telfon Juna, Wildan, Ikbal apa yang lain kek!." Kesal Gatra, Naya bahkan dapat mendengar helaan nafas kasar disana.

Awalnya Naya berniat meminta pertolongan pada temannya, tapi tak enak hati takut guru pelajaran sudah memasuki kelas mereka, toh Naya digendong Fansa juga terpaksa.

"Maaf." Lirih Naya, dia menyeruput jus naga nya.

Tak ada sahutan, Naya memilih menatap jendela kaca disampingnya yang penuh dengan air hujan.

Sepulang sekolah memang Naya menyempatkan diri untuk mampir ke cafe dekat sekolah nya, dia hanya sendiri disini, tidak mau merepotkan teman-temannya agar selalu menjaganya seperti perintah Gatra.

Naya menjauhkan ponselnya ketika bergetar, ternyata Gatra mengalihkan panggilannya ke panggilan vidio.

Naya tersenyum lebar-lebar ketika wajah tampan kekasihnya memenuhi layar ponselnya.

"Lho! Kok belum pulang?" Tanya Gatra antusias ketika menyadari Naya berada ditempat lain bukan dikamarnya.

"Emang belum." Jawab Naya acuh, dia kembali menyeruput jus buah naga nya.

"Ngapain? Sama siapa? Cepet pulang gih!" Cerocosnya.

"Gue lagi kangen sama lo." Jawab Naya sambil menatap Gatra dengan senyum tipisnya membuat Gatra bungkam.

Mereka memang sering mampir ke cafe ini jika sedang rindu ingin bertemu.

"Tapi lo nya nggak ada." Naya terkekeh sambil mengalihkan ke kamera belakang dan menunjukkan bangku dihadapannya yang kosong.

Naya semakin terkekeh melihat Gatra menangis disana, benar! Kekasihnya itu memanglah sangat labil, tadi marah-marah, ngomel, dan sekarang menangis.

Lihatlah! Bahkan cowok itu mengelap ingusnya dengan ujung kaosnya tanpa tau malu.

"Jorok banget gila!" Ujar Naya diiringi tawanya, membuat Gatra terkekeh sambil mengusap air matanya.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang