Part 20

63.6K 7.6K 791
                                    

Tumben nih diem-diem bae😷
Ramaikan dong bosque😅

Vote nya mana vote? Masih on data kan? Sekalian dungs😶
Happy reading❤
________

Gadis itu duduk diatas kursi rodanya dengan raut wajah sedatar mungkin, sesekali ia menyesap susu coklat digelas yang ia genggam dengan kedua tangannya, ia hanya menjadi pendengar setia obrolan ringan antara Bunda nya dan seseorang yang sering membuatnya jengkel.

Setelah teman-temannya yang menginap dirumahnya pulang ke tempat asal nya masing-masing, kini pagi-pagi sekali guru baru Olahraganya yang kemarin mengantarkan dirinya pulang sedang berada dihadapannya dengan secangkir kopi yang sedang disesapnya.

"Naya, ajak ngobrol guru kamu dong." Tutur Dira merasa anaknya sedari tadi hanya diam saja.

Mau ngobrol gimana? Orang jutek gitu. Batin Naya.

Dirinya seperti tidak bercermin saja ya.

"Mungkin anak ibu sariawan." Celetuk Fansa membuat Naya melototkan matanya.

Sedangkan Dira hanya terkekeh geli dan memilih meninggalkan mereka berdua agar lebih leluasa mengobrol.

"Ngapain Bapak kesini?" Tanya Naya dengan nada tidak mengenakkan.

Oke, sebutlah dia murid yang tidak sopan pada guru nya.

Fansa yang mendengarnya hanya menatap Naya datar tanpa mau menjawab, hal itu semakin membuat Naya dongkol dibuatnya.

Es batu! Batin keduanya.

"Aduuhh dingin banget ya nih ruang tamu, padahal mah AC nya nggak gede-gede amat tuh." Seru Arga yang muncul dari anak tangga menuju keluar rumah karena mau berangkat ke kampus.

Naya mendengus kesal mendengarnya.

"Hati-hati tuh yang di Bulgaria ngamuk ntar." Lanjutnya, kemudian menghilang dari balik pintu utama, ingin sekali Naya menjejelkan cabai rawit dimulut Abangnya yang super duper lemes itu.

"Kaki lo udah sembuh?"

Naya yang mendengar pertanyaan tidak berbobot dari guru nya hanya bisa mengelus dada, apa dia tidak bisa lihat bahwa dirinya masih duduk dikursi roda dengan keadaan kaki nya yang digips?

"Bapak tuh bisa nggak sih, tanya yang berfaedah gitu." Protes Naya, ia meletakkan gelas yang telah kosong diatas meja kemudian bersedekap dada.

"Gue cuma nanya." Balas Fansa acuh.

"Lagian Bapak nggak ngajar apa?" Tanya Naya yang mulai kesal berada dalam satu ruangan dengan manusia kutub dan menyebalkan seperti Fansa.

"Kalo mau ngusir mah, ngusir aja kali nggak usah berbelit." Sindir Fansa kemudian bangun dari duduknya dan mulai memakai jaket hitamnya.

Naya mengangkat bahunya acuh mendengar sindiran dari Fansa.

"Bilangin ke emak lo, gue balik." Ujarnya sambil mendekati Naya.

Naya memandang uluran tangan dari Fansa, ia ragu menjabat tangan itu, namun dirinya akan sangat tidak sopan jika tak menyalimi gurunya sendiri.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang