Part 19

66.3K 7.7K 955
                                    

Vote+comment!👌
Happy reading❤



Seminggu sudah seorang Regatra Anggradirgana meninggalkan Indonesia termasuk kekasihnya, seminggu sudah juga Naya tak mendapatkan kabar dari cowok itu, ia mulai berpikiran yang tidak-tidak dengannya.

Naya duduk termenung di kelas dengan earphone yang menyumpal telinganya dan pandangan lurus ke depan, Carla yang melihatnya sudah pasrah, dari tadi dirinya sudah mengoceh panjang lebar namun tak satu pun kata yang keluar dari mulut Naya untuk membalasnya.

Bel dimulainya pelajaran pertama berbunyi, dengan ogah-ogahan Naya berjalan keluar dan menyimpan earphone nya untuk mengikuti pelajaran Olahraga diikuti oleh Carla.

"Naya jangan cemberut terus dong." Ujar Carla sambil merangkul pundak sahabatnya, Naya hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Nanti sore kita jadi kan jadi detektif?" Tanya Carla mencoba mencari topik pembicaraan.

Naya yang mendengarnya hanya memutar bola mata kesal.

"Kita cuma mau selidiki, jangan alay deh lo." Kesal Naya melepaskan lengan Carla yang bertengger dipundaknya.

Dirinya akan menyelidiki siapa yang telah menerornya dan dibantu oleh Arga dan teman-temannya serta teman-teman Gatra, Naya sudah menceritakan kejadian itu pada mereka.

Carla hanya mencebikkan bibirnya, akhir-akhir ini Naya jadi sering marah-marah.
Naya berjalan dengan pandangan kosong, hingga ia tidak tau didepannya terdapat bola basket, Naya menginjak bola basket itu dan tergelincir ke depan.

Carla yang melihatnya pun kaget, ia segera menghampiri Naya dan berteriak meminta tolong pada teman-temannya.

"Sshh sial." Desis Naya merasa pergelangan kakinya sangat sakit.

"Wah ini pasti kesleo nih." Ujar Udin sang ketua kelas.

"Awww! Jangan dipegang Carla sakit." Sentak Naya karena Carla memegang kakinya yang sebelah kiri.

"Lagian Naya sih jalannya nggak liat-liat." Gerutu Carla membuat Naya kesal, bukannya membantu gadis itu malah menggerutu.

Naya menggigit bibir bawahnya sendiri merasa sakitnya kian bertambah, bahkan air matanya luruh begitu saja, ditambah panas karena semua temannya mengerubungi dirinya di lapangam basket ini.

"Ada apa ini?" Tanya seseorang menghampiri mereka.

"Wah ini guru Olahraga baru kita?"

"Ganteng banget."

"Gue betah walaupun harus panas-panasan ini mah."

Naya yang mendengar pekikan dari teman-temannya hanya menggeleng tidak mengerti, guru Olahraganya baru? Bodoamat! Yang terpenting ini keselamatan kakinya, bagaimana jika parah?

"Ini Pak hensem, temen Carla kekilir tadi." Carla mengadu heboh, dia memelesetkan handsome menjadi hensem.

"Kamu nggak papa?" Tanya guru itu.

Naya yang mendengarnya pun mendongak untuk melihat wajah guru sialan itu, sudah tau dirinya meringis kesakitan masih saja bertanya, namun sialnya matahari yang sudah mulai naik itu menyilaukan pandangannya sehingga tidak bisa melihat dengan jelas sosok guru itu.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang