Part 21

59.1K 7.2K 1.3K
                                    

Back again!
Pengen dikebut aja biar cepet end🙄
Menurut kalian enaknya sad ending apa happy ending nih?😂👉

Vote+comment dulu dong biar Author semangat😶
.
.
.
Happy reading💓
_______

Nampak ke enam remaja sedang beradu mulut, ralat. Tepatnya sedang bertukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah, bedanya mereka berbicara seperti orang ribut.

"Kalian bisa nggak sih bicaranya pelan-pelan?" Gerutu Naya dengan meletakkan dua jari diatas kepala.

Mereka yang mendengarnya hanya terkekeh.

"Jadi, gimana nih? Emang bener si Cia yang nyulik lo?" Tanya Juna dengan mengaitkan kedua tangannya.

"Gue sih udah yakin banget, pasti bocah tengil itu." Dena meremas tangannya seperti orang yang siap memukul musuhnya.

"Katanya lo sempet ngegores tangannya kan, Nay?" Kali ini Wildan berbicara serius.

Naya memandang kolam renang didepannya dengan tatapan kosong.

"Iya, dan kemaren-kemaren gue sempat mergokin dia pake perban ditangannya." Jelas Naya membuat Wildan mengerutkan dahi.

"Kenapa nggak coba lo buka aja?" Tanya Wildan lagi.

"Dia keburu pergi, tanya aja Dena."

Dena yang disebut namanya mengangguk semangat.

Hari minggu ini mereka kumpul di rumah Naya tepatnya dibelakang rumah Naya yang terdapat kolam renang dan gasebo yang mereka duduki, kecuali Naya yang masih setia dengan kursi rodanya.

"Kita harus lakukan sesuatu." Celetuk Ikbal yang langsung membuat mereka menengok ke arahnya.

"Tapi, ngelawan Cia itu nggak mudah, kita harus punya tak-tik." Ujar Carla yang sedari tadi hanya menyimak, semuanya memandang Carla takjub, baru kali ini gadis itu berbicara memiliki bobot.

"Tumben lo pinter." Naya terkekeh disamping Carla.

"Kan habis minum susu." Balas Carla sambil memamerkan susu kotaknya yang sedari tadi digenggamnya.

"Lanjutkan bakatmu." Ikbal menepuk pelan kepala Carla membuat gadis itu merona.

Naya yang melihat semburat itu terkikik geli.

"Woyyy gue suka sama Ani!" Seru Juna tiba-tiba.

Masih ingat Ani? Teman sekelasnya yang suka ngegombal.

"Ya buru digebet lah bego." Dukung Dena dengan semangatnya, dia memang suka ngejomblangin orang agar jadian, tapi lihatlah dirinya saja masih jomblo.

"Lo mah kerjaannya ngejomblangin orang mulu, lo nya sendiri masih jomblo tuh." Wildan bersedekap dada.

"Biarin, membuat orang senang itu besar pahalanya." Balas Dena sambil mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Idih liat aja, mana ada cowok yang mau sama lo." Wildan memalingkan muka.

"Hati-hati lo kalo ngomong, kalo jodohnya lo gimana?" Bisik Ikbal dan langsung mendapatkan jitakan keras dari Wildan.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang