Part 02

113K 13.8K 3K
                                    

Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi sejak 7 menit yang lalu, Naya duduk sendirian di halte sekolah menunggu Abangnya yang tak kunjung datang.
Dia menolak tawaran Carla untuk pulang bersama karena merasa tidak enak merepotkan teman barunya.

Deruman motor dihadapannya membuat gadis dingin itu sedikit mengernyit, jantungnya berdetak dengan cepat ketika menyadari bahwa orang itu adalah Gatra.

"Hay! Lo belum pulang?" Gatra menghampiri Naya dengan senyum manisnya.

"Menurut lo?" Naya sebisa mungkin bersikap tenang.

"Yaudah gue tebengin deh yok!" Tawar Gatra dengan mengulurkan tangannya untuk Naya.

Yaampun jangan jangan dia mau buang gue terus gue dibunuh deh. Ujar Naya dalam hati memandang waswas cowo imut didepannya.

"Kok diem aja? Sawan lo diajak balik bareng cogan?" Gurau Gatra diiringi kekehan kecil.

"Ngaco!"

Judes banget nih cewe. Batin Gatra.

"Ayolah Karnaya, sebagai tetangga kelas yang baek hati mah apapun deh buat Naya." Godanya receh.

"Nggak banget deh." Ketus Naya memandang remeh Gatra.

"Mending gue jalan sama kodok daripada sama lo!" Lanjutnya sinis.

Shit!

"Dih lawak lo, ayolah sama gue ayok ayok!" Paksa Gatra menarik narik tangan Naya.

"Lo apaansi!" Teriak Naya yang sekarang sudah berdiri dan menghempaskan kasar tangan cowo itu, Pak satpam digerbangnya memandang mereka.

"Aman Pak!" Ujar Gatra pada Pak satpam itu yang dibalas dengan anggukan.

Tin!Tin!

Suara klakson mobil mengalihkan pandangan mereka, Naya bernafas lega dan buru buru menghampiri Abangnya, namun dia tidak menyadari tali sepatu sebelah kanannya terlepas dan mengakibatkan dirinya tersandung.

Dengan cepat Gatra menopang tubuh gadis itu yang terhuyung ke depan, jadilah posisi mereka sekarang berpelukan dan saling tatap seperti disinetron.

Matanya cantik banget. Batin Gatra menatap gadis dipelukannya tanpa berkedip.

Ganteng sih tapi psikopat, iewh. Ujar Naya dalam hati dengan bergidik ngeri.

Tiiiinnnn!

Suara klakson mobil yang ditekan penuh dari BMW putih itu membuyarkan acara saling pandang ke dua insan itu.
Naya berdecak sebal dan segera melepaskan dirinya dari pelukan Gatra, Abangnya ini tidak tahu saja dirinya sedang menikmati ciptaan tuhan yang indah.

"Thanks!" Ujar Naya tanpa melihat ke arah Gatra dan segera masuk ke mobil.

Lo nggak akan lepas dari gue! Batin Gatra sinis.

"Ciee yang habis pelukan mah!" Sindir Arga dengan siulan kecil.

"Pipinya merah lagi." Lanjutnya membuat Naya mendelikkan matanya.

"Jalan!" Titah Naya ketus.

Arga hanya terkekeh kecil dan mengacak rambut adiknya, dia segera menancapkan gas dan melaju dengan kecepatan sedang.
Dia bersyukur karena Naya sudah bisa beradaptasi.

***

Setibanya di rumah, seperti biasa Naya disambut oleh gadis cantik didepan pintu.

Arga kembali ke kampus karena masih ada jam kelas.

Naya meraih tangan gadis itu walaupun tembus, gadis itu tersenyum dan mengikuti Naya masuk ke dalam rumah.

Rumahnya sepi, Bundanya masih di butik dan Ayahnya pasti masih sibuk di rumah sakit.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang