Part 47

37K 4K 593
                                    

Kasih vote dong, mau vote dong, butuh vote, pencet bintang dipojok kiri bawah dong, komen juga😃

Happy reading❤
__________

Enam bulan berlalu sejak kejadian Keyzie mengakui kesalahannya, enam bulan berjalan juga rumah tangga antara Naya dan Gatra sudah membaik. Bahkan keduanya terlihat semakin lengket karena Naya yang akhir-akhir ini sangat manja pada Gatra.

Keyzie sudah berbahagia dengan Ziko yang menghamilinya, Ziko membawa Keyzie ke luar kota bermaksud memberinya kehidupan baru dan menjauhkan hal buruk yang akan wanita itu lakukan lagi.

Kabar gembira saat ini adalah Gavin telah mengangkat jabatan Gatra sebagai Direktur utama perusahaan, tentu saja Gatra sangat senang. Tidak sia-sia Gatra mengikuti mata kuliah dengan seksama.

"Istri gue tuh, ckck rajin bener dah." Celetuk Gatra sambil menyeruput kopi yang diseduhkan oleh Naya bebrapa menit yang lalu.

Gatra hanya duduk santai diatas ranjang sambil memandangi Naya yang mondar-mandir dihadapannya. Ibu hamil itu sedag menyapu lantai kamar, baru saja disapu sepuluh menit yang lalu.
Gatra jadi heran, mungkin anak dalam kandungannya yang menginginkan kebersihan dua kali lipat.

Gatra menyunggingkan senyum melihat perut Naya yang semakin membesar, pipinya tembam, dan bokongnya semakin berisi. Apalagi sekarang Naya sedang mengenakan daster berwarna kuning lima senti dibawah lutut dengan rambutnya yang ia cepit menggunakan jeday.

"Sayang udah dong nyapu-nya! Kamu jangan capek-capek nanti kakinya bengkak." Tutur Gatra yang yang sudah capek melihat Naya mondar-mandir membersihkan kamar.

Debu sekecil upilnya Ikbal pun akan Naya hempas sampai tak tersisa.

"Emang udah bengkak." Jawab Naya melirik Gatra sekilas, ia menggantung sapu dibalik pintu dan duduk diranjang berhadapan dengan Gatra.

"Kenapa?" Heran Gatra melihat Naya mencebikkan bibir.

Naya hanya menggeleng dan mengangkat kedua kakinya, Gatra yang sangat peka langsung membawa kaki bengkak Naya ke pangkuannya dan mengurutnya dengan perlahan menggunakan minyak oles.

"Aku kangen Jio." Ucap Naya tiba-tiba.

Gatra tersenyum, memang semenjak enam bulan ini, Jio sering dititpkan ke rumah Dira maupun di Bogor. Karena mereka tidak ingin Naya merasa kelelahan akibat mengurus Jio yang rewel dan penyakitnya yang sering kambuh.

"Nanti malam Mama bawa Jio ke sini." Ucapan Gatra membuat mata Naya berbinar.

"Serius? Ya udah aku mau ganti sepray dulu biar tidur Jio nyenyak." Naya menurunkan kakinya dan menuju lemari untuk mengambil sepray baru.

"Nay, kasur kamar Jio kan baru ganti sepray kemarin, masa mau diganti lagi?" Gatra menghampiri Naya dan berdiri sambil bersedekap dada.

"Ih Gatra! Jio tidur sama kita malam ini." Ucap Naya sambil berkacak pinggang.

Tawa Gatra hampir meledak melihat istrinya, Naya jadi mirip teko aladin jika berkacak pinggang dengan perut besarnya seperti itu.

"Nggak! Jio itu kalo tidur nggak bisa tenang Nay, nanti kalo dia nendang perut kamu gimana?" Gatra mencubit gemas pipi Naya membuat sang empu berdecak sebal.

Psychopath vs Indigo (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang