lima

470 84 8
                                    

Typo bertebaran.. maaf ya huhu. Udah mulai lebih jauh ke inti ceritanya kok, enjoy!



Acara benar benar dimulai setelah maghrib tadi, lalu dilanjut sampai pukul delapan dan lebih tepatnya, mereka sudah selesai makan makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Acara benar benar dimulai setelah maghrib tadi, lalu dilanjut sampai pukul delapan dan lebih tepatnya, mereka sudah selesai makan makan. Jangan heran jika lama, siapa yang tidak menyelipkan berita berita diselang makan? Pastilah Alana duluan yang banyak membuat topik.

Suasana hati Saka hari ini membaik, bahkan dia mulai menunjukkan sisi clingy nya dan dirinya yang terlalu banyak bicara. Itupun mengejutkan Shira dan teman temannya, kecuali Resha. Dan jika diperhatikan, Saka dan Alana yang paling banyak mengoceh hari ini, membuat semua orang tertawa.

Dari mulai bercerita tentang pendidikan mereka sekarang, sampai hal hal tidak penting pun juga dibicarakan. Dan itu betul membuat suasana sangat akrab, walaupun rata rata dari mereka baru saling mengenal.

"Uh Dede sayang, makanmu kenapa belepotan hm?" tanya Saka. Astaga cringe-nya mulai lagi.

Denan menatap tajam laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya itu. Bahkan sekarang tangan Saka mulai menggapai gapai kerah baju Denan.

"Anjing- tolong gue woy!"

"Entah kenapa kalian cocok main drama belok?" sahut Alana. Dia berakting sekarang. "Hmm, besok gue anter lo berdua buat casting ya!"

"Wah jangan ngadi ngadi lo Lan. Ini adik gua yang paling imut lo katain belok?" balas Saka.

Haris memutar bola matanya dengan malas. Hari ini dia banyak melihat tingkah Saka dan Alana. Dia pun pusing karena Danis terus menerus megeluarkan tawa dolphinnya.

"Lo yang ngadi ngadi anjir! daridulu demen banget megang megang. Gue masih lurus!" potong Denan. Sekarang dia melepas cengkraman tangan dari Saka, lantas membuangnya. "Ya Tuhan, doakan teman gue lurus."

"Astaga kamu menolakku De? Oke aku akan ke Pandu aja."

"Iyalah ditolak, Denan maunya sama Alana kan?" sahut Fara. Sekarang dia sukses mendapat toyoran dari Alana.

"Ngawur!"

Cantika menutup telinganya, berdoa semoga kerusuhan ini segera berakhir. Begitu juga dengan Resha dan Shira yang lebih dulu menutup wajahnya karena malu.

"Pandu sayang,"

Pandu menoleh, melotot kearah Saka yang sekarang bertompang dagu melihatnya. "Hi honey," lanjut Saka lagi.

Alana dan Fara berhenti berkelahi, lebih dulu menutup mulutnya--terkejut tertahan. Begitu juga Shira yang sekarang mati matian menahan agar jiwa recehnya tidak keluar.

Pandu tersenyum manis, balas ikut berakting menanggapi Saka. "Yes sweetie?"

"Astaghfirullah, akhir zaman."

Dan mereka semua tertawa karena ucapan Haris barusan. "Lo berdua mau gua yasinin?"

"Mboten sah pak ustad, ngapunten nggeh.." ucap Saka sambil menyatukan tangannya di dada, lantas memasang wajah sok alimnya. (nggak usah pak ustad, mohon maaf ya..)

melogika ; Jaemin Yeji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang