tigabelas

297 45 7
                                    

Saka lebih dulu melepas sabuk pengamannya, membuka pintu mobil dan keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saka lebih dulu melepas sabuk pengamannya, membuka pintu mobil dan keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Dia melangkah, berjalan kearah sisi lain truk untuk melihat kondisi jalan dari lawan arah. Tangannya terjulur, ia membiarkan sorot cahaya dari jam tangannya menerangi kejadian di balik truk terguling ini.

"Astaga."

Terdengar suara pintu mobil tertutup, tanda Shira menyusulnya keluar. Perempuan itu tergesa, berdiri di belakang Saka sampai akhirnya dia menutup mulutnya sendiri setelah melihat apa yang terjadi.

"In-ini apa?"

Satu mobil berukuran sedang tampak menabrak bagian depan truk, pengemudinya nampak tidak baik-baik saja karena badannya terhempas sampai keluar kaca depan mobilnya.

Saka mengedarkan sorot cahayanya, memperlihatkan satu pengemudi motor yang tergeletak di samping motornya. Ia tidak menggunakan helm, menunjukkan dirinya mungkin adalah warga sekitar.

Dan yang membuat mereka berdua terkejut adalah, satu kaki terjulur dari bawah bagian tengah truk.

Saka dan Shira tidak bicara apa-apa, keduanya paham apa yang harus mereka lakukan. Shira memberanikan dirinya untuk memeriksa keadaan korban, termasuk supir truk atau tambahan korban lainnnya. Saka mengambil ponselnya, menghubungi kepolisian dan ambulans terdekat.

Shira berlari kearah mobil yang kaca bagian depannya sukses tertembus oleh pengemudinya sendiri, dia lebih dulu memeriksa nadi sang korban, terdiam sejenak melihat perdarahan pada luka di leher serta kepala korban.

Nafasnya tercekat, dia tidak merasakan denyut nadi.

Shira menggelengkan kepalanya kearah Saka, melihat laki-laki itu tengah melempar pandangannya pada Shira dengan ponsel yang menempel di telinganya.

Tidak butuh waktu lama dari Saka untuk menghubungi pihak terkait, dia membantu Shira memeriksa keadaan pengemudi truk terguling ini.

Atmosfer diantara mereka menggantung, keringat mengucur dari pelipis mereka berdua. Entah merasakan takut, terkejut, atau iba melihat kondisi korban.

Shira memeriksa pernafasan korban yang tergeletak di samping motornya. Memastikan jalan napas, napas, serta sirkulasi napas korban berjalan dengan lancar.

"Mas? Dengar saya?" Shira menepuk pipi laki-laki di depannya. Dia berusaha menjaga kesadaran korban, serta memeriksa apakah terjadi fraktur pada kaki korban.

Ia sangat berhati hati memeriksa kaki korban, terjadi fraktur terbuka. Dia membutuhkan peralatan medis segera untuk menutup luka. Dirinya berancang untuk memanggil Saka, namun pria itu sudah lebih dulu datang membawakan kotak P3K yang ia butuhkan.

Shira melirik jam tangan di pergelangannya. Dengan cekatan melakukan pembalutan pada luka korban tanpa mengeluarkan suara apapun.

Tangan Shira bergerak cepat, mereka hanya berdua di tengah kekacauan ini. Saka terus mengamati bagaimana temannya menyelesaikan pertolongan pertamanya, memastikan korban tidak menderita syok.

melogika ; Jaemin Yeji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang