Chapter ini informal banget bahasanya, sengaja mau kenalin cast :( maafkan ketidak pro-an ku dalam mengedit hehe. Penjelasan selanjutnya ada di note paling akhir ya.
Oh ya, part ini panjang banget, hehee.
Enjoy!
Mei 2025.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aish. Hoi Ndra, anying lo kembaliin kopi gua!"
Seseorang yang tengah mengumpat itu menunjuk temannya yang mengambil minuman kopi miliknya. Yang dituju mengedikkan bahunya, lantas membuka pintu kedap suara itu, berlari keluar.
"Ah sialan."
Dia menggelengkan kepala, malas dengan salah satu teman satu band nya.
Ya, ini lah dia. Resaka Nabastala, atau yang biasa kalian kenal sebagai Saka.
Semenjak kejadian enam tahun silam, dia betul memegang janjinya untuk jadi orang sukses, mencari passion dirinya yang sebenarnya. Dan atas kerja kerasnya dulu, kini siapa yang tidak mengenal Saka sebagai gitaris band GrayScale?
Dahulu, dirinya tidak pernah datang ke bandara. Tidak ada tujuan kesana, karena ia tidak pernah menaiki kendaraan yang bisa mengambang di udara itu. Sejak kecil, dirinya sebatas memandang bentang biru dari tumpuk beton saluran air itu.
Sekarang, bahkan dia harus sering naik Jakarta-Jogja karena konser konsernya. Tidak hanya itu, sepertinya kurang Indonesia timur yang belum mengundang dirinya.
Tahun ini, dia berjanji untuk pulang. Berkata kepada almarhumah ibundanya bahwa dia menepati janjinya, tepat di tahun keenam. Bahkan sudah satu tahun berlalu sejak dirinya dikenal khalayak, nama band mereka tidak berhenti melebarkan sayap. Bahkan untuk visual negara ini, mereka banyak diincar oleh tetangga untuk di debut kan disana, namun, hei, siapa yang ingin? bahkan Saka melengos ketika manajer mereka berapi api menyampaikan hal ini.
Tiga personil band nya asli Jogja, satu dari Bandung dan satu lagi dari Bali. Bagaimana mereka menerima debut di luar negeri jika semuanya terlalu kental dengan adat masing masing?
Dia tidak akan sampai di kesuksesan seperti ini, jikalau bukan karena dua temannya. Kalian masih ingat Andra? Barista di cafe tempat pertama kali Saka mengajak Shira kesana. Mereka adalah teman sedari dulu, dan semenjak kepergian ibunya, dia mengajak Andra untuk part-time mengisi makan malam di berbagai resto dan cafe di Jogja. Sampai akhirnya ada satu laki-laki yang menawarkan dirinya untuk bergabung, katanya sih dicoba dulu skillnya.
Andra, laki-laki dorky itu lebih dulu menantangnya dan berakhir harus tercengang dengan permainan anak itu. Dan, bukan Andra namanya kalau dia kalem dan tetap tenang.
Dia seumuran dengan Saka dan Andra. Wajahnya memang terbilang imut--apalagi dengan freckles nya membuat Andra lebih dulu mengatainya sebagai bule. Tapi, dia jowo asli. Lagi-lagi dia menantangnya untuk berdialog jawa dan Andra sukses dibuatnya skakmat karena krama inggilnya yang lancar.
