enambelas

214 31 3
                                    

Segala bentuk plot di dalam cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak ada di kehidupan nyata. Mengingat ini adalah cerita masa depan (setting waktu lima tahun dari sekarang), author sekali lagi hanya mengarang apa yang ada di dalam cerita ini. Bentuk penanganan medis, semuanya bersumber dari film dan internet. Laporan kepolisian dan pekerjaan terkait di dalam cerita ini juga berdasar imajinasi author semata.





 Laporan kepolisian dan pekerjaan terkait di dalam cerita ini juga berdasar imajinasi author semata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, gendong!"

Pria bertubuh gagah itu merendahkan tubuhnya di belakang anak perempuan yang langsung menyambutnya dengan pelukan di leher. Pria itu terkekeh karena gerakan tiba-tiba anak perempuannya.

"Kok Shira enggak ayah angkat?"

Pria itu menoleh, berusaha melihat wajah mungil anak perempuan kesayangannya.

"Shira berat banget! Ayah nggak kuat ini."

"Ndak! Shira kan kecil ayah.."

"Uhh,"

Pria itu berlagak berusaha setengah mati untuk menggendong anak perempuannya. Berusaha menggoda istrinya yang tengah menyiapkan sarapan Shira dengan wajah konyolnya.

"Ayah! jalan dong!"

Shira kecil merengek. dia menguselkan pipinya di leher sang ayah. Kecewa karena tidak ada rollercoaster seru-nya di minggu pagi ini.

"Aduh, Shira berat banget!"

"Ayah!"

Suara gelak tawa pria dewasa itu menghiasi rumah sederhana miliknya. Pria itu melempar pandangan ke arah istrinya yang berjalan mendekati mereka dengan sepiring lauk pauk di tangannya. Dia terlihat cantik dengan dress berwarna peach selututnya. Tentu dengan rambut hitam panjangnya yang ikut dibiarkan menjuntai bebas.

"Duh, kamu iseng banget sama Shira,"

Pria itu tertawa sekali lagi. Senyumnya lebar karena cubitan pelan dari istrinya mengenai pinggang dia.

Wanita itu tersenyum simpul melihat tingkah suaminya. Lantas, ia mengambil nasi dan lauk dengan sendok. Dia harus menyuapi anak semata wayangnya yang gemas iniperjanjian setiap minggu pagi setelah melihat prestasi milik Shira di taman kanak kanaknya.

melogika ; Jaemin Yeji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang