ayah?

213 34 4
                                    


"Dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek?"

Shira mengadahkan kepalanya, menyudahi tatapan mata pada laptopnya dari tadi. Ternyata ada kak Dirga—sepertinya baru saja datang karena ia mengenakan baju bebas, tidak lupa kacamatanya juga.

"Iya, kak?"

Dirga memilih duduk di samping Shira, menompang dagunya sambil menatap netra adik kelasnya itu.

"Hayo? Habis di putusin pacar ya?"

"Ih ngaco kakak!" tukas Shira. Pacar saja tidak punya.

"Hahaha, aku bercanda. Terus kenapa matanya kok sembab begitu?"

Dirga tersenyum, dia tahu adik kelasnya harus di tanya terlebih dahulu sebelum mengeluarkan keluh kesahnya.

"Biasa, dinosaurus ngamuk."

Dokter residen itu tertawa. Astaga, sekarang panggilan dokter Rey jadi dinosaurus?

"Iya babeh kenapa?"

"Ih apa banget di panggil babeh," cibir Shira. Dia menatap layar laptopnya lagi. "Gapapa, kali ini aku gagal membuat tembok supaya kalimatnya nggak jleb jleb jleb."

Kakak kelas Shira itu mengangguk. Mereka sama-sama menyemangati jika salah satu dari mereka habis di marahi oleh Rey. "Gaboleh cemberut dong."

Shira menyunggingkan senyumnya. Sudahlah, perihal siapa yang paling cepat membujuknya, tentu kak Dirga. Mereka berdua sudah mirip seperti kakak dan adik di rumah sakit itu.

"Nah gitu dong," lanjutnya. Dia melepas tas dari punggungnya, meletakkan benda berat itu di samping kakinya. Lantas, ikut mencuri pandang apa yang sedang Shira lihat di laptopnya.

Awalnya dia tidak mau melewati batas namun,

"Loh, Shira kok punya foto itu?"

Shira menoleh heran kepada kakak kelasnya. "Kenapa kak? mama dulu pernah suruh aku nyimpen ini, katanya jangan sampai rusak apalagi di ambil papa sih," jelas Shira. Dia terlihat santai mengatakan hal itu. "Kata mama, ini foto berharga."

Dirga akhirnya menarik laptop Shira, persetan adik kelasnya terkejut karena perilakunya. Dia menghadapkan layar laptop pada netranya, melihat foto yang tak asing baginya.

"Eh? Kenapa kak?"

"Dek, kok foto ini sama foto yang aku lihat waktu itu sama?"

Mereka saling bertatapan dalam diam.

"Maksud kakak?"

"Aku lihat foto ini di meja informasi waktu itu. Aku mau apa ya.. kalau gak salah lihat daftar pasien? Tapi nggak sengaja lihat foto terselip di dekat berkas gitu dek. Ada tas kulit coklat juga di dekatnya," terang Dirga. Dia jelas mengingat hal itu.

melogika ; Jaemin Yeji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang