BAGIAN 6 : Agreement Letter.

5.7K 259 2
                                    

SELAMAT MEMBACA.

***

RENA DARA ANGGITA :

"Lo milik gua, dan selalu jadi milik gua," Ujar pria itu sambil menatap ku penuh arti,

Aku hanya menatapnya bingung dan mencerna perkataannya barusan. Apa barusan dia mengatakan aku miliknya?

"Om gila ya," Ujar ku kesal pada pria di hadapan ku ini,

"Iya gua gila karena lo," Ujar pria itu dan menatap ku sambil tersenyum merekah,

Aku semakin menatapnya bingung. Bahkan aku belum tau namanya siapa dan dia malah mengklaim aku sebagai miliknya?

"Wah om pasti sakit kan, kayaknya om butuh obat deh?" Ujar ku menyeritkan dahi bingung,

"Gua nggak bakalan sakit kalo lo selalu ada di samping gua," Ujar pria itu kemudian mencium punggung tangan ku,

"Wehh anjir, gak suci lagi deh tangan gua, om mesum banget sih," Ujar ku menatapnya ngeri,

Dia hanya menatap ku sambil tersenyum lebar. Ya Tuhan jauh kan lah om ini dari ku,

"Om nggak waras ya?" Ujar ku menatap pria di hadapan ku dengan tatapan geli dan mampu membuat ku jijik,

"Mau lo ngatain gua kayak gimana, kenyataannya memang seperti ini," Ujar pria sinting itu,

Aku hanya menatapnya bingung dengan apa yang di katakannya. Kenyataan apa maksudnya?

"Kenyataan apa? Ini kan udah kenyataan?" Balas ku dengan menyeritkan dahi ku bingung,

"Kenyataannya kalau lo itu calon istri gua," Ujarnya tersenyum lebar.

Aku mengerutkan dahi ku bingung lalu tertawa kencang,

"Ppfftthahahaha!! Ngaco lo om, hahaha!" Ujar ku sambil tertawa kencang,

Lalu selang beberapa detik aku berhenti tertawa karena om itu menatap ku sambil tersenyum miring,

"Napa om?" Ujar ku bertanya,

"Lo emang calon istri gua kok," Ujarnya serius

"Eh gila gua kira dia bercanda. Calon istri? Namanya aja aku nggak tau, malah ngaku-ngaku kalau aku calon istrinya, wah bener-bener sarap nih orang," Ujar ku dalam hati.

"Eh geblek gua aja nggak tau nama om siapa, terus om ngaku-ngaku kalo gua itu calon istri om gitu? Mimpi om terlalu tinggi tau gak," Ujar ku meremehkan dan menatapnya sambil menaikkan sebelah alis ku.

Pria itu tidak lagi tersenyum melainkan menatap ku dingin dan datar. Waduh kok mukanya tiba-tiba serem gitu ya?

Pria itu mundur dari hadapan ku kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang ada diatas meja.

Dia mengeluarkan sebuah map yang tidak ku ketahui apa isinya lalu pria itu kembali menatap ku masih sama dengan wajah dinginnya.

Pria itu maju mendekat tapi tidak terlalu dekat seperti tadi kemudian melemparkan map itu pada ku. Aku menatapnya tajam dan dia hanya menatap ku dingin sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dasar om kampret.

Aku membuka map itu lalu membaca isi mapnya.

Kertas ini berisi tentang perjanjian antara ayah ku dan ayah dari Daniel Anggara. Isi suratnya bahwa aku harus menikah di umur ku yang 18 tahun dan di pasangkan dengan Daniel Anggara.

Aku menatap pria di hadapan ku dengan tatapan bertanya, perjanjian apa ini? Masa iya aku nikah umur delapan belas tahun, terus Daniel Anggara siapa?

MY TEACHER IS MY HUSBAND ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang