SELAMAT MEMBACA.
***
RENA DARA ANGGITA :
"RENA DAN KAMU VINO!" Teriak ibu Ratih geram.
Aku dan Vino hanya menatap ibu Ratih datar.
Ya orang yang menunggu kami tadi adalah ibu Ratih dan Daniel.
Sialan pasti Daniel yang memberitahukan semua ini pada ibu Ratih. Aku bisa lihat dari senyum liciknya. Dasar setan, awas saja kau Daniel.
"Kalian masih berani bolos juga," Tegas ibu Ratih,
"Bu saya nggak bolos kok. Saya cuma pengen nyelamatin Vino yang di keroyok ama anak sekolah lain, beneran deh bu saya nggak ada niat buat bolos," Ujar ku pada ibu Ratih yang menatap ku garang,
"Ohh, jadi tadi kamu berantem sama anak sekolah lain gitu," Ujar ibu Ratih tampak seram,
"Iyalah bu, kalo gak berantem si Vinonya gak bakal selamat, lawannya aja banyak gitu," Balas ku,
Aku melirik Daniel yang hanya terdiam disamping ibu Ratih dan menatap ku dingin dan datar, ada apa dengannya? Barusan dia tersenyum licik pada tapi sekarang dia bahkan menatap ku seperti itu.
"Kamu Vino," Ujar ibu Ratih dan menatap Vino tajam,
"Anu bu. Itu," Ujar Vino tampak gugup,
"Anu-itu apa Vino," Ujar ibu Ratih sedikit keras,
"Anu, sebenarnya memang saya tadi niatnya mau bolos," Ujar Vino gugup,
"Tuh kan bu Vinonya aja yang pengen bolos, saya mah nggak ada niat buat bol-" Ujar ku terpotong oleh ibu Ratih,
"Diam kamu Rena, saya berbicara dengan Vino bukan sama kamu," Ujar ibu Ratih naik pitam,
"Dasar gendut kalo lo bukan kepala sekolah, udah gue pukulin lo dari tadi," Gumam ku kecil agar tidak di dengar oleh siapa pun, tapi perkiraan ku salah.
"Kamu ngomong apa tadi Rena. Kamu ngatain saya gendut, hah!" Ujar ibu Ratih geram lalu menarik telinga ku keras,
"ADADAWWW, ANJING SAKIT KAMPRET, LEPASIN GAK!!" Teriak ku kencang, sumpah ini sangat sakit,
"Rena kamu ngatain saya anjing?!" Tekan ibu Ratih gemas dan makin menjewer telinga ku dengan keras.
Dapat ku lihat Daniel berusaha menahan tawanya. Dasar calon suami kurang ajar.
Eh apa? Barusan aku mengatakan kalau Daniel itu calon suami ku? Gak itu nggak mungkin, mana ada calon suami tega melihat calon istrinya di jewer seperti gini. Masa aku nggak di tolongin sih. Ini juga ibu Ratih baperan amat sih.
"Ibu nggak usah baper kali. Emang ibu gendutkan, mending ibu lepas jeweran ibu dari telinga saya, ibu mau tanggung jawab kalo telinga saya copot." Ujar ku menahan rasa sakit.
Daniel dan Vino berusaha menahan tawanya, sialan mereka berdua.
Daniel mendekat ke arah ibu Ratih dan membisikkan sesuatu. Wajah ibu Ratih yang tadinya marah langsung tersenyum lebar, lalu melepaskan jewerannya pada telinga ku kemudian tersenyum manis pada ku. Ibu Ratih di apain sama si Daniel, kok bisa jinak gitu.
"Rena, Daniel ingin berbicara denganmu." Ujar ibu Ratih sambil tersenyum menatap ku.
Aku hanya menyeritkan dahi ku bingung. Kok ibu Ratih senyum-senyum terus?
Aku menatap Daniel heran dan dia hanya mengedikkan bahunya singkat. Aku berjalan ke arah Daniel dan kami berdua berjalan bersama.
"Lo pengen ngomong apa?" Ujar ku pada Daniel,
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini aku pindahin karena akun yang aku pake dulu bermasalah. JANGAN LUPA FOLLOW DON'T COPY MY STORY! ######################## Cerita ini mengandung kata-kata kasar!! Rena Dara Anggita adalah perempuan yang kerasa kepala, pembangkang, dan...