BAGIAN 10 : Vino Need Help.

4.5K 192 3
                                    

SELAMAT MEMBACA.

***

RENA DARA ANGGITA :

"Eh Sarah bantuin gua dong," Ujar ku pada Sarah yang duduk di samping ku.

Sekarang kami berdua berada di kantin sekolah.

"Bantuin apaan?" Balas Sarah sambil terus memakan makanannya,

"Bantuin gua ngerjain laki-laki yang duduk di pojok itu," Ujar ku sambil menunjuk kecil laki-laki yang aku maksud,

"Yang mana?" Ujar Sarah kemudian mengedarkan pandangannya mencari keberadaan laki-laki itu,
                                    
"Itu tuh yang di pojok. Kok gua baru liat dia ya," Ujar ku sambil menyeritkan dahi heran menatap laki-laki itu,

Karena memang aku baru melihat dia ada disekolah ini, apa mungkin dia anak hilang? Eh maksud aku apa mungkin dia anak baru?

"Oh itu. Dia memang anak baru di sini. Eh lo tau gak dia itu udah terkenal banget disekolah di hari pertama dia masuk. Liat deh dia ganteng banget kan," Ujar Sarah memuji laki-laki itu,

"Model kayak gitu di bilang ganteng. Mata lo buram kali yak," Ujar ku menatap Sarah bingung.

Orang kayak gitu di bilang ganteng? Ayah ku lebih ganteng daripada laki-laki itu.

"Ihh Rena dia itu ganteng tau, eh tapi lo ngapain nanya-nanya tentang dia? Lo suka ya, ngaku nggak lo," Ujar Sarah menggoda ku,

"Eh lo lupa ya gua itu udah punya calon," Ujar ku pelan agar tidak di dengar oleh orang lain,

"Ciee... Yang udah ngakuin pak Daniel calon suami," Seru Sarah masih terus menggoda ku,

"Eh anjing, jangan keras-keras ngomongnya," Ujar ku,

"Eh iya gua lupa." Balasnya,

Aku menatap sekeliling ku dengan pemandangan yang sangat ramai dengan murid-murid lain.

“Sar gua ke toilet bentar ya,” Ujar ku pada Sarah,

“Ya udah,” Balasnya kemudian aku berdiri dari duduk ku dan berjalan ke toilet sekolah,

***

Setelah urusan ku selesai di toilet, aku segera keluar dan kembali ke kantin.
Tapi di tengah jalan ada seseorang yang memanggil ku.

“Rena!” Panggil orang itu,

Aku berbalik dan menatap pria yang memanggil ku, Bima. Dia berjalan ke arah ku dengan cepat lalu merangkul pundak ku.

“Napa lo?” Ujar ku padanya,

“Lo lupa ya, punya utang ama gua,” Ujar Bima,

“Iya yah, gua lupa banget kemarin,” Balas ku,

“Terus kapan lo bisa bayar?” Ujarnya,

“Lo mau sekarang? Yuk ke kelas gua, gua bawa uangnya kok,” Ujar ku pada Bima,

“Ya udah ayok,” Balas Bima lalu kami berdua berjalan ke kelas ku untuk mengambil uang.

Setelah sampai di kelas, aku mengambilkan uang yang sudah aku janjikan lalu memberikannya pada Bima.

“Nih, sekarang udah beres kan,” Ujar ku,

“Kok lo mau sih bantuin Marcell?” Ujar Bima,

“Entah, gua rasa dia punya alasan kenapa dia ngambil uang lo, dan gua yakin alasan itu bukan untuk hal yang salah,” Balas ku yakin,

Bima tersenyum kecil sambil menatap ku, aku hanya menyeritkan dahi bingung.

“Ihhh gemmes banget sih ama cewek yang satu ini, baek bener,” Ujar Bima mengaca-acak rambut ku tak karuan,

MY TEACHER IS MY HUSBAND ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang