BAGIAN 2 : Staring At Me.

7.1K 311 2
                                    

SELAMAT MEMBACA.

***

RENA DARA ANGGITA :

Aku berlari kencang untuk menghindari amukan pak Adam. Berhenti tepat didepan mading dan menetralkan nafas ku akibat berlari tadi, kemudian melanjutkan kembali jalan ku ke tempat tujuan.

"Gila tuh pak Adam kejam amat jadi manusia, gak cocok jadi guru tuh cocoknya jadi psikopat aja," Ujar ku kesal,

"Telinga gua udah hampir copot gegara tuh guru doraemon, sialan emang," Ujar ku lagi sambil mengusap singkat kedua telinga ku yang masih sedikit berdenyut.

Di tengah perjalanan ke kantin, pandangan ku terhenti pada dua orang lelaki yang ada di lorong dekat gudang sekolah. Apa yang mereka lakukan?

"Eh bukannya itu Bima ya?" Ujar ku sambil terus menatap mereka berdua,

"Eh beneran Bima njir, ngapain dia di situ? Lah tuh cowok yang bareng Bima siapa?" Ujar ku lagi,

"Ya udah lah kalo gua ikut campur yang ada bakal muncul masalah lagi," Ujar ku,

Aku hanya menatap lagi sebentar lalu hendak berjalan kembali, tapi aku melihat Bima memukul lelaki yang bersamanya,

"Gila, kalo gua gak ikut campur tuh orang bakal bonyok ama Bima, gua harus ke sana," Ujar ku kemudian berlari ke arah mereka,

Ketika Bima hendak memukul lelaki itu lagi, aku dengan cepat berdiri di hadapan lelaki itu,

Bugghhh...

Dan pukulannya pun jatuh pada rahang kiri ku hingga membuat wajah ku terdorong ke samping. Aku menatap Bima tajam dan dia menatap ku dengan terkejut, jago mukul tapi nggak jago berantem, Bima memang seperti itu.

"Ngapain lo? Cari masalah lagi hah! Gua bilang berhenti majak-majak orang, kagak ada kapok-kapoknya ya lo," Ujar ku menatapnya tajam,

"Minggir lo, urusan gua belom selesai ama tuh orang," Ujar Bima berusaha menyingkirkan ku dari hadapan laki-laki itu,

"Nggak! Lo mau bikin nih orang bonyok lagi hah!" Ujar ku cukup keras,

"Lo kalo gak tau masalahnya gak usah ikut campur, sana minggir!" Ujar Bima geram,

"Nggak, lo gak boleh mukul dia lagi, ato lo yang bonyok di tangan gua," Ujar ku mengancamnya,

"Eh kampret dia tuh udah nyuri uang gua lima ratus ribu," Ujarnya emosi dan menatap lelaki di belakang ku dengan sinis.

Aku mengerutkan dahi ku bingung lalu menyingkir dari hadapan lelaki itu,

"Emang iya lo ngambil uangnya Bima?" Ujar ku pada lelaki itu,

Lelaki itu hanya mengangguk sambil menunduk bertanda yang Bima katakan memang benar.

"Kalo gini ceritanya sih gua gak usah nolongin lo, udah lanjutin aja nonjoknya," Ujar ku sambil menatap lelaki yang masih menunduk itu sinis lalu hendak berjalan ke kantin,

"Tunggu jangan tinggalin gua!" Ujar lelaki itu sambil menahan pergelangan tangan ku,

Lelaki itu menatap ku dengan tatapan sendunya seakan meminta pertolongan ku, aku menatapnya intens. Ku rasa dia punya alasan kenapa dia mengambil uang Bima,

"Eh kampret gak usah pegang-pegang kale, gua aja gak pernah pegang tangannya Rena," Ujar Bima lalu melepaskan pegangan tangan lelaki itu dari tangan ku,

"Eh anjir lo," Ujar ku dan menatap Bima kesal,  
               
Aku kembali menatap lelaki itu sebentar lalu kembali menatap Bima.

MY TEACHER IS MY HUSBAND ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang