SELAMAT MEMBACA.
***
RENA DARA ANGGITA :
"Ay-ayah?" Ujar Vino gugup sekaligus terkejut, bagaimana tidak, aku saja tidak tau kalau Ayah Vino ada di sini.
Lalu selang kemudian Daniel datang membawa dua bungkus permen kapas bewarna merah jambu.
"Dari mana aja sih lo, lama amat," Ujar ku pada Daniel,
"Gua tadi ngomong sebentar ama sahabat ayah gua, tuh orangnya," Ujar Daniel menunjuk ke arah ayah Vino,
"Itu kan bokapnya Vino, lo kenal?" Ujar ku pada Daniel dengan dahi yang berkerut bingung,
"Iya, gua kenal." Ujar Daniel dan aku hanya menganggukkan kepala singkat.
"Kamu harus tanggung jawab nak," Ujar ayah Vino lembut kemudian menghampiri Vino,
"Ayah nggak marah sama aku?" Ujar Vino,
"Justru ayah senang, jadi kamu nggak perlu lagi ayah paksa tentang perjodohan kamu sama Sarah," Ujar ayah Vino sambil tersenyum,
"Ap-apa jadi Sarah yang ayah maksud itu Sarah yang ini?" Ujar Vino menatap ayahnya sambil menunjuk Sarah. Ayah Vino membalas dengan anggukan kecil.
"Aduh ayah, bilang dong kalo Sarah yang ini, jadi aku kan nggak usah nolak perjodohannya," Ujar Vino kemudian menghampiri Sarah yang masih bingung dengan situasi yang terjadi.
Emang lemot nih anak.
Vino menghampiri Sarah dan berdiri tepat di hadapan Sarah. Aku yang ada di samping Sarah mundur untuk memberikan mereka peluang. Aku berdiri di samping Daniel lalu Daniel merengkuh pundak ku lembut.
Ok, aku akui memang aku sudah mulai menerima Daniel, aku akan berusaha untuk bisa menerimanya. Aku tidak boleh egois dengan memikirkan kebahagiaan ku sendiri, aku mau orang tua ku bahagia dengan menerima Daniel, karena memang ini permintaan terakhir orang tua ku.
"Nih," Ujar Daniel lalu menyodorkan sebungkus permen kapas pada ku.
Aku langsung mengambilnya lalu kembali menatap Vino dan Sarah.
"Lo mau kan nikah ama gua?" Ujar Vino pada Sarah sambil menggenggam tangan Sarah lembut,
"Nikah ama lo?" Ujar Sarah bingung dan Vino membalasnya dengan anggukan,
"Terima aja kali Sar, nggak usah sok jual mahal," Ujar ku pada Sarah sambil tersenyum kecil,
"Mending lo diem, orang lagi berusaha romantis juga. Ganggu aja," Ujar Vino kesal,
"Ye... Gitu aja marah." Ujar ku lalu memutar bola mata ku kesal.
Vino kembali menatap Sarah dengan tatapan yang tidak dapat aku mengerti. Apa memang mereka sudah saling mencintai sejak lama?
"Lo mau kan Sar," Ujar Vino pada Sarah, dan Sarah hanya menganggukkan kepalanya kecil,
"Karena berhubung kalian udah sama-sama terima perjodohannya, lusa kalian akan menikah," Ujar ayah Vino sambil tersenyum,
"APA!!" seru Vino dan Sarah kaget,
Aku yang berusaha untuk mencerna perkataan ayah Vino barusan, seketika langsung tertawa kencang,
"Hahahahaahaha!" Tawa ku dan Daniel kencang. Bagaimana tidak lusa kan hari pernikahan ku juga.
Vino dan Sarah menatap ku heran tapi tidak dengan ayah Vino yang menatap ku dan Daniel sambil tersenyum,
"Napa lo berdua?" Ujar Sarah bingung,
"Nggak. Lucu aja, kok bisa yah pernikahan lo ama Vino bisa bertepatan banget dengan pernikahan gue," Ujar ku dan menatap mereka sambil tersenyum,
"Lusa ini lo juga nikah. Ama siapa?" Ujar Vino,
"Ya nikah sama orang yang di sampingnya lah," Ujar ayah vino dan melirik Daniel yang masih merengkuh pundak ku,
"Lo nikah ama pak Daniel. Beneran. Kok lo mau-mau aja," Ujar Vino heran,
"Itu bukan urusan lo. Ya udah deh gua ama Daniel mau pulang," Ujar ku pada mereka semua,
“Awas ya lo Vin, lo bikin Sarah nangis lagi, abis lo ama gua,” Ujar ku pada Vino,
“Iye-iye, lagi pula Sarah kan calon gua,” Ujar Vino dengan senyum lebarnya,
Aku hanya menggeleng singkat dan tersenyum kecil, aku senang melihat kedua sahabat ku bisa bersama, setelah sekian lama aku berusaha untuk mempersatukan mereka.
Vino pernah menyukai ku, bahkan pernah menyatakan perasaannya pada ku. Namun aku tidak menerimanya dengan alasan aku cuma mau Vino jadi sahabat ku, karena saat itu juga aku baru tau bahwa sebenarnya Sarah menyukai Vino sejak lama.
“Ya udah gua balik duluan yah, baayyy….” Ujar ku, lalu menarik lembut tangan Daniel menuju ke arah mobil.
***
"Nggak sabar gua," Ujar Daniel yang duduk di samping ku.
Sekarang kami berdua sudah ada di rumah ku. Kita lagi duduk santai sambil menonton televisi.
"Nggak sabar kenapa lo?" Ujar ku menatap Deniel sambil mengerutkan dahi ku bingung,
"Nggak sabar pengen nikah ama lo," Ujar Vino kemudian menatap ku sambil tersenyum manis,
Sekarang posisi kami berdua berdekatan. Daniel memeluk ku dari samping dan aku hanya pasrah. Karena sejak tadi aku memaksanya untuk melepaskan ku bahkan memukulnya berkali-kali namun dia tetap tidak mau melepaskannya.
Sepulang tadi dia langsung menggendong ku di pundaknya seperti karung beras, dan dia mendudukkan ku di sofa sambil memeluk ku seperti ini. Heran aku sama Daniel udah dewasa kok sifatnya kayak anak kecil.
"Gua sayang ama lo," Ujar Daniel dan memeluk ku makin erat dengan senyuman manisnya sambil menatap televisi.
Aku tak membalasnya kerena memang aku belum tau perasaan ku pada Daniel seperti apa. Aku masih bingung dengan perasaan ku sendiri, aku nyaman sama dia tapi aku belum mencintainya.
Aku kembali menatap televisi dengan serius.
Selang kemudian ponsel ku bergetar di atas meja. Aku mengambil ponsel ku dan sebuah pesan masuk di ponsel ku. Nomor siapa ini? Aku segera membuka isi pesannya kemudian membacanya dalam hati.
"Jauhi Daniel, atau Daniel akan mendapatkan celaka." Isi pesan itu,
Aku menatap ponsel ku bingung. Siapa yang mengirim pesan ini? Mengapa orang ini menyuruh ku untuk menjauhi Daniel?
"Jangan pernah jauh dari gua Rena," Ujar Daniel lembut,
Daniel merenggangkan pelukannya dan menatap ku dalam. Dia kemudian menggenggam tangan ku lembut dan mencium punggung tangan ku cukup lama.
Selang beberapa detik Daniel kembali menatap ku.
"Gua mohon. Lo jangan perduliin apa yang orang lain bilang. Kita harus jalani ini sama-sama." Ujar Daniel penuh arti.
Aku hanya mengangguk kecil dan langsung memeluk Daniel erat. Aku akan berusaha untuk bisa menyayangimu Daniel.
Tapi pesan itu mengganggu ku. Siapa yang mengirim pesan itu?
TERIMA KASIH SUDAH MAU BACA CERITA KU
MOHON MAAF KALAU ADA KESALAHAN ATAU TYPO.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini aku pindahin karena akun yang aku pake dulu bermasalah. JANGAN LUPA FOLLOW DON'T COPY MY STORY! ######################## Cerita ini mengandung kata-kata kasar!! Rena Dara Anggita adalah perempuan yang kerasa kepala, pembangkang, dan...