Chapter 6

9.1K 391 6
                                    

Setelah menunggu terlalu lama Risa pamit kepada Hermawan untuk menyusul sang Mama sesampainya di sana Risa langsung memanggilnya.

"Siapa Ma?" tanya nya saat mendekati Mama nya tetapi tubuhnya seketika mematung saat melihat siapa yang Mama nya temui di depan pintu.

Nada dan Rangga...

Tiba-tiba senyum cantik Risa muncul dan berjalan dengan anggun untuk menyapa mereka.

"Hai.." Risa menyapa santai semakin membuat semua orang terkejut. Nada dan disa masing mematung karena melihat Risa berada di depan nya.

"Hm. Masuklah Nad." Helena memecah kecanggungan yang ada.

Mereka mengikuti Helena dan Risa dari belakang dengan pikiran yang berkecamuk. Kegelisahan muncul di rasakan oleh Nada lalu menatap suami yang membalas menatapnya dan memberikan senyuman teduh nya.

Di meja makan keheningan kembali terjadi membuat Hermawan dan Helena bingung harus melakukan apa. Risa yang melihat Mama nya kebingungan langsung menggenggam tangan Helena di bawah meja. Helena menoleh ke arah putrinya Helena tersenyum hangat.

"Ayo makan." Helena memecahkan keheningan yang ada.

"Eh, iya Ma." Nada kikuk dan melirik kakaknya yang menyantap makanan kesukaan nya.

Nada meneliti betapa semakin mempesona kakak nya sekarang. Rambut yang semakin panjang berwarna coklat, tubuh yang semakin seksi dan kulit nya putih seperti susu membuat Nada merasakan gelisahan.

Kenapa Kakaknya cantik sedangkan dirinya?

"Kau baik-baik saja, Nad?" Suara bariton itu membuat semua orang menatap Nada. Nada salah tingkah di tatap kakaknya Risa.

"Ah, iya. Aku baik-baik saja Kak." Nada terenyum manis kepada Rangga. Risa yang melihat itu semua membuatnya muak.

Pamer kemesraan huh! Murahan..

Setelah makan Risa dan Nada belum bertegur sapa atau berbicara sekalipun dan itu membuat Hermawan dan Helena sedih karena kedua putrinya terlihat saling bermusuhan.

"Aku perlu waktu Ma untuk menghadapi situasi mendadak ini." jelas Risa pelan lalu pergi meninggalkan mereka semua.

"Kita beri waktu Risa, Ma." Hermawan menenangkan istri nya yang terlihat terpukul.

******

Nada mengampit tangan suami nya dengan posesif dan Nada juga duduk di sofa sambil memakan cemilan yang ada. Nada memberanikan diri bersandar di bahu kekar Rangga dan Nada lega suaminya tidak menolak nya. Bersamaan dengan mereka yang sedang bermesraan Risa melihat itu saat akan menaiki tangga dan dengan hati dongkol Risa menaiki tangga.

Di kamar Risa menenangkan diri nya untuk tidak terpancing oleh hal-hal yang membuat nya mempermalukan diri sendiri.

"Aku pasti bisa. Ya, aku pasti bisa."

*****

Helena dan Hermawan masih sibuk dengan Meisha yang masih bermanja-manja dengan mereka.

"Tante cantik tadi siapa?" tanya Meisha membuat semua orang terdiam.

"Itu tante Risa sayang. Tante nya Meisha, Kakak Mamimu." Helena memberitahu dan Meisha menganggukkan kepala nya.

"Cantik sekali Oma. Meisha ingin cantik seperti tante Risa." kata Meisha membua Helena tersenyum canggung sedangkan Nada hanya diam saja tanpa mengatakan apapun karena terlalu terkejut melihat kedatangan Risa yang sudah bertahun-tahun pergi.

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang