Chapter 36

926 59 13
                                    

Sampai hari di mana akhirnya Nada melahirkan anak mereka. Keluarga masing masing begitu bahagia melihat malaikat kecilnya sudah lahir di dunia. Hari, Vania, Hermawan dan Helena sangat bahagia menyambut bayi yang di lahir kan Nada. Cucu mereka. Rangga pun ikut bahagia saat pertama melihat wajah polos tidak berdosa itu dan seketika Rangga langsung menyayangi kepada putrinya.

"Selamat sayang. Kau sekarang sudah menjadi seorang Papi. Mama harap kau selalu menjaga keluarga mu." Vania berkata tulus tetapi Rangga langsung diam karena itu tidak akan mungkin sebab mereka sepakat untuk berpisah setelah bayi itu lahir.

"Selamat Ga." kata Hermawan dan Helena dengan penuh haru sampai mereka tidak tahu wajah Rangga yang sendu.

Rangga menatap jendela yang memperlihatkan putrii kecil nya. Hatinya sudah menyayangi putrinya tu tetapi ia tidak bisa bersama Nada wanita yang ia tak cintai nya bahkan saat ia memejamkan mata nya masih bayang-bayang kebersamaan nya dengan Risa.

"Apa yang harus aku lakukan? Menceraikan Nada tetapi mengambil anaknya?" gumamnya bingung setelah itu memasuki ruangan Nada.

Nada langsung tersenyum cerah melihat Rangga, Nada sudah benar-benar jatuh cinta kepada pria itu. Nada menjadi tahu kenapa kakaknya Risa dulu begitu mencintai dia dan saat membicarakan Rangga, kakaknya sangat antusias sekali. Nada sekarang merasakan itu semua mencintai kekasih kakaknya yang sudah menjadi suaminya sekarang.

"Kak..." panggil Nada pelan. Rangga hanya diam saja tak menyahut. "Apa kak Rangga sudah melihat anak kita?" tanya Nada kepada Rangga yang masih diam seribu bahasa.

"Apa ada masalah?" Nada bingung melihat Rangga yang hanya diam saja tak berkata sepatah katapun. Rangga hanya membalas dengan senyum tipisnya.

"Ya, aku sudah melihat dia. Dia begitu kecil dan polos." jawab Rangga membuat Nada tersenyum.

"Aku ingin membawa dia bersamaku nanti." lanjut Rangga lagi membuat senyum Nada langsung lenyap mendengar itu semua.

"Maksud kak Rangga apa?" tanya Nada bingung.

"Perjanjian kita Nad.. Perjanjian kita. Jangan melupakan itu." tekan Rangga memberitahu membuat Nada memucat karena melupakan perjanjian mereka.

Tidak! Nada tidak ingin berpisah dengan Rangga. Tidak ingin!

"Tapi kak... Putri kita butuh orang tua yang sempurna." cicit Nada pelan membuat Rangga mengernyit heran.

"Apakah kakak ingin anak kita menjadi anak yang kekurangan kasih sayang karena perpisahan kedua orang tua nya." Nada masih membujuk Rangga untuk melupakan perjanjian mereka yang menurutnya omong kosong!

Rangga langsung menatap tajam Nada karena tahu apa maksud perkataan Nada.

"Tidak. Dia akan tetap mempunyai kasih sayang yang sempurna dariku dan keluarga kita meski kita tidak bersama lagi, Nada. Aku akan pastikan itu." tegas Rangga. Nada ingin berbicara kembali tetapi pintu terbuka menunjukan kedua orang tua mereka.

*****

2 bulan berlalu hubungan Rangga dan Nada masih jalan di tempat bahkan pria itu sekarang kembali seperti Rangga yang pertama kali menikah dengan Nada. Begitu Dingin, datar dan tidak tersentuh sama sekali. Rangga semakin menjauh dari nya karena Nada mencoba mengulur-ngulur waktu agar Rangga tidak bisa mendesaknu menandatangi surat cerai. Nada tidak bisa terus diam dirinya harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan rumah tangga nya maka dari itu sekarang Nada mulai berpikir untuk menggoda Rangga.

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang