Hana tersenyum culas melihat raut wajah Risa karena dirinya memang sengaja menyusul Risa ke sini hanya ingin bermain-main dengan wanita yang sudah berani merebut Rafael dari nya.
"Maksudku Rangga sahabatku, bukan Rangga suami Nada." Hana sembari tertawa. Risa seketika mengubah raut wajah terkejutnya dan tersenyum tipis.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi karena ada pertemuan dengan klien ku." ujarnya bertepatan Mita meluar dari kamarnya.
"Semoga sukses." ucap Hana tersenyum. Risa dan Mita pun pergi meninggalkan Hana yang menyeringai menatap kepergian mereka berdua.
Risa dan Mita menuju restoran tempat pertemuan mereka nanti. Tetapi perasaannya saat ini tidak enak karena bertemu dengan Hana. Entahlah dirinya merasakan sesuatu yang buruk terhadap wanita itu tetapi entah apa. Setiba di Restoran Risa dan Mita menemui Pak Bam orang yang akan bekerja sama dengan Hotel nya agar semakin di kenal.
"Selamat siang apa benar ini Pak Bam?" tanya Mita kepada pria paruh baya itu yang sedang duduk bersama pria satunya.
"Benar saya Bam. Apakah anda Bu Risa?" tanya Bam kepada Mita. Mita pun langsung tersenyum ramah.
"Maaf Pak bukan saya. Saya Mita sekertaris Bu Risa." jawab Dina dan Risa pun langsung menyapa mereka berdua dan perbincangan pun mereka lanjutkan sampai 1 jam lama nya.
"Bagaimana kalau merayakan keberhasilan ini Bu?" saran Mita setelah pertemuan nya.
"Kau benar Mit. Kita akan merayakan keberhasilan kita nanti malam sebelum pulang besok." pungkasnya.
******
Nada menatap langit-langit ruang kamarnya. Nada masih tak menyangka bahwa ia lumpuh dan itu semua gara-gara Kakaknya! Tentu saja ini semua penyebab utamanya Risa yang kembali dari luar negeri sebelum dirinya mendapatkan hati suami nya Rangga.
"Apa yang kau pikirkan sayang?" Helena berjalan bersama Hermawan menuju ranjang putrinya. Helena menaruh makanan yang ia bawa untuk putrinya itu.
"Tidak Ma, hanya memikirkan rumah tanggaku bersama kak Rangga." jujur Nada karena sudah tak tahan menahan ini semua.
"Maksudmu apa Nad?" tanya Hermawan bingung karena setahu nya rumah tangga mereka baik-baik saja meski Rangga...
"Aku mohon Ma, minta Kak Risa untuk kembali keluar negeri lagi." pinta Nada dengan lirih.
"Apa maksudmu Nad?" tanya Helena panik begitupun dengan Hermawan. Nada menatap manik mata Helena dan Hermawan lalu Nada memeluk Helena daan terisak.
"Nada mohon Ma. Minta Kak Risa kembali ke Paris. Nada tidak ingin Kak Rangga terus berdekatan dengan nya itu membuatku cemburu." isak Nada mengatakan ketakutan nya.
Helena dan Hermawan terbelalak kaget karena permintaan putrinya itu yang sangat keterlaluan! Bagaimana bisa Nada ingin Risa kembali ke Paris lagi? Mereka bahkan tidak akan membiarkan putri mereka pergi lagi.
"Tidak bisa Nad. Risa akan terus berada di sini. Dia tidak akan kemana-mana begitupun dengan mu." ucap Helena dengan lembut. Hermawan memijat pelipisnya karena mendengar permintaan putri nya yang tak pernah ia pikirkan sama sekali.
Ada apa putriku?
"Tapi Ma. Nada takut Kak Risa akan merebut suamiku. Nada mohon minta kak Risa agar kembali keluar negeri lagi! Nada mohon Ma!" pinta Nada lagi dengan suara tinggi karena tak terima Mama nya menolak permintaan nya.
"Pelan kan suaramu kepada Mama mu, Nada!" bentak Hermawan marah karena mendengar putrinya berkata dengan nada tinggi kepada istrinya sekaligus wanita yang melahirkan Nada.
Nada semakin terisak karena bentak kan Papa nya. Nada pun langsung menutup wajahnya dengan tangan nya lalu tangisan sangat keras dengan bahu yang bergetar hebat.
"Papa harap kau jangan memikirkan hal-hal yang tidak-tidak Nad! Kau sekarang cukup pikirkan kesembuhan mu saja. Sekarang makan dan minum obatnya." tegas Hermawan membuka makanan yang mereka bawa tetapi Nada menepis makanan itu dari tangan Hermawan sampai jatuh ke lantai.
"Aku tidak butuh makanan ini! Aku hanya ingin kak Risa kembali keluar negeri! Buat dia pergi Pa!" teriak Nada dan tamparan keras Hermawan berikan kepada Nada.
"Diam! Hentikan omong kosong mu Nada Angelica Pornomo! Risa tidak akan pergi lagi meski itu permintaan mu. Kalian putri Papa dan kalian tetap akan di sini." desis Hermawan tajam. Rahang pria paruh baya itu mengeras dan mengepalkan tangannya.
"Papa tidak pernah mengajarimu menjadi anak kurang ajar yang tidak punya sopan santun Nada! Bagaimana bisa kau ingin kakakmu pergi lagi?" lanjutnya lagi dengan amarah yang membara. Hermawan tidak peduli tangisan Nada dan teguran dari istrinya.
"Papa tega menampar ku?" Nada berkata dengan tersendat di barengi lelehan air mata nya yang berjatuhan.
"Karena kau sudah keterlaluan Nada!" pekik Hermawan keras.
"Papa sudah tidak sayang Nada lagi! Nada benci Papa!" teriak Nada dan mendapat tamparan lagi tetapi kali ini bukan dari Hermawan melainkan dari Helena.
"Jaga ucapan mu Nada! Mama kecewa dengan bersikap mu ini." Helena menatap kecewa kearah Nada.
"Mama gagal mendidik mu. Mama gagal. Seperti 5 tahun yang lalu Mama gagal menjagamu sampai kau mengandung sebelum kau menikah. Mama gagal." tangisan Helena pecah saat mengatakan itu semua.
Kedua mata Hermawan memanas mendengarnya karena dirinya juga merasa gagal mendidik dan menjaga Nada sampai putrinya berubah.
"Nada hanya tak ingin Kak Risa mendekati suami ku Ma. Nada takut kalau Risa merebut Rangga dariku." lirih nya pelan masih di dengar oleh Hermawan dan Helena.
"Kenapa kau harus takut Nad? Kalau Rangga memang jodohmu seribu Risa pun Rangga akan tetap menjadi milikmu dan tidak akan berpaling kepada wanita lain. Tapi kau yang awalnya merebut Rangga dari Risa saat mereka ingin menikah kau yang menghancurkan impian Risa. Jadi di sini siapa yang merebut siapa Nad siapa? Mama tanya kepada mu.."
***
Halo semua nya.
Risa kembali lagi nih.
Bagaimana part kali ini?
Nada masih saja ya egois pengen Risa balik ke Paris.
Siapa yang merebut siapa di sini?
Menurut kalian bagaimana ??
Komen!
Vote komen dan follow.
17.07.2020.
18.55 wib
KAMU SEDANG MEMBACA
Just you (Complete)
HumorNovel Hurt Love Risa dan Rangga sudah 3 tahun menjalin hubungan dan akan melangsungkan pernikahan. Segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tetapi tiba-tiba sebuah berita buruk datang dari adiknya Nada yang mengandung. Semua orang terk...