Chapter 27

5.6K 225 13
                                    

Rangga menatap kedua pegawainya dengan tajam. Kedua pagawainya itu hanya bisa menunduk tidak berani menatap bosnya yang sedang murka.

"Apa kalian hanya tidur saja hah? Sampai bisa berkas-berkas perusahaan hilang lagi! Kenapa bisa!" Suara Rangga mengelegar membuat kedua pegawainya itu ketakutan karena itu memang kesalahan mereka yang sudah lalai menjaga berkas penting perusahaan lagi.

"Maafkan kami Pak Rangga. Kami memang sangat ceroboh tetapi kami berusaha akan mencari tahu siapa yang mencurinya Pak. Saya harap bapak menunggu beberapa hari lagi." pinta Fery menunduk takut. Rangga mendengus kasar dan menarik dasinya yang terasa mencekik lehernya.

"Saya tunggu kabar baik dari kalian. Kalau sampai kalian tidak menemukan siapa dalang dari semua ini saya pastikan akan memecat kalian berdua!" ancam Rangga yang sudah dipenuhi oleh amarah dan emosi.

"Ba-ik Pak" ucap Fery dan Cheryl berbarengan. Rangga mengibaskan tangga nya tanda menyuruh mereka pergi dan kedua pegawainya pun langsung keluar dari ruangan bos dengan lega.

Rangga duduk dikursi kebesarannya menatap lelah kearah luar jendela. "Siapa yang berani mencuri berkas pentingku lagi? Siapa yang menjadi penghianat di perusahanku?" gumam Rangga sembari memijat pelipisnya.

Apakah Rafael? Dulu dia juga mencuri data perusahaan nya sampai Tender itu jatuh ke tangan pria sialan itu.

Di lain tempat seorang pria tersenyum miring melihat berkas yang ada di tangan nya saat ini.

"Aku tidak akan kalah olehmu, Rangga."

******

Risa berkutat dengan berkas yang ia kerjakan sampai sebuah telpon mengalihkan perhatiannya dan Risa langsung mengangkat telpon tersebut dan meyapa orang itu.

"Ya Ma, ada apa?" tanyan nya karena tak biasanya Helena menelponnya selain urusan penting.

"Mama ingin minta tolong nanti siang kalau kau tidak sibuk jaga Nada sebentar karena Mama akan pulang sebentar untuk berganti baju." ujar Helena di telpon sana.

"Papa kemana?" heran nya karena setahu nya Mama dan Papa nya ke rumah sakit pagi tadi jadi kenapa dirinya harus menjaga Nada kalau ada Papa nya? Bukan tanpa alasan ia tak ingin datang ke sana karena sebenarnya Risa masih merasa kesal kepada Nada yang menyuruhnya kembali keluar negeri.

Nada belum tahu bagaimana hidup berjauhan dengan orang yang di sayangi. Sangat menyiksa dan menyesakkan menahan kerindukan...

"Papamu tadi keluar karena ada teman lama nya yang sudah bertahun tahun tidak bertemu." jelas Helena kepada putrinya. Risa menarik nafasnya karena ia tidak bisa menolak permintaan Mama nya bukan.

"Ya Ma, nanti siang Risa datang ke sana." jawab nya lalu sambungan terputus. Risa bersandar di kursi sembari memandang langit-langit ruang kerja nya.

"Kenapa aku sulit sekali melupakan masa lalu menyakitkan itu? Kenapa?"

******

Di rumah sakit saat ia membuka pintu bukan nya Mama nya yang di ruangan itu tetapi wanita yang saat itu bertengkar bersama Nada. Hana.. Entah kenapa perasaan Risa tak enak terlebih ia melihat Hana bersama Rangga.

"Risa? kau di sini?" tanya Rangga kaget melihat Risa yang sudah masuk ke dalam ruangan.

"Mama menyuruh datang menjaga Nada sebentar tapi ternyata kau ada di sini bersama..." Risa melirik Hana yang duduk di sisi ranjang Nada yang sedang tertidur.

Rangga berdehem sejenak untuk mengurangi kecanggungan dan memperkenalkan Hana.

"Dia rekan kerjaku sekarang nama nya Hana, kau pasti ingat siapa dia. Hana datang ke sini ingin menjenguk Nada yang sedang sakit." jelas Rangga.

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang