Chapter 16

5.7K 259 30
                                    

Semakin hari Risa merasakan sikap Rafael yang terasa berlebihan. Bagaimana tidak berlebihan Rafael selalu datang ke kantornya hanya sekedar menyapa atau membawa makanan untuknya. Risa merasa tak enak karena ia tahu bahwa Rafael pasti memilki kesibukan yang padat terlebih pria itu mempunyai perusahan yang cukup besar.

"Kenapa melamum?" tegur Rafael sembari mengibaskan tangan nya melihat Risa yang dari tadi terus melamun. Risa langsung terkesiap karena tersadar dari lamunan nya.

"Tidak Raf. Mana makanan nya, aku ingin memakan nya." Risa tertawa renyah sembari mengambil makanan yang di bawakan Rafael lalu memakan nya.

Cukup lezat.

"Apa yang kau pikiran Ris?" Rafael bertanya dengan keingintahuan nya.

"Aku hanya memikirkan apa kau tak sibuk? Seminggu ini kau terus datang ke sini Raf. Aku tak ingin membuat pekerjaan mu berantakan hanya karena ku" Risa mengatakan kegelisahan nya.

Sungguh Risa tak ingin merasakan hal seperti ini. Rasa bersalah dan tak enak.

"Kau tidak membuat pekerjaanku berantakan Ris, karena ada yang mewakiliku saat aku tidak ada di kantor." jelasnya tersenyum lembut.

Sepertinya Rafael sudah jatuh ke dalam pesona seorang Risa. Mungkin belum bisa di sebut cinta tetapi Rafael sangat nyaman bersama Risa dan ingin terus berdekatan dengan wanita di depan nya ini.

"Syukurlah lalau begitu, aku jadi lega." Risa tertawa renyah kemudian melanjutkan makan siang nya tanpa di sadari nya Rafael menatap dalam kearah nya.

Kau sungguh mengemaskan Ris..

******

Nada menatap nyalang Rangga yang sedang sibuk membaca beberapa berkas di meja. Hari ini Nada sangat kesal karena suami nya masih mengabaikan nya hanya karena Nada wanita yang ia kira ingin mengoda Rangga.

"Kak, lihat aku!" seru Nada kepada suaminya yang tetap tak melihat kearahnya. Beberapa hari ini ia dan Rangga selalu bertengkar hebat semenjak kakaknya pulang dari luar negeri. Permasalahan selalu saja datang apapun itu.

"Aku minta maaf karena sudah menuduhmu yang tidak-tidak. Aku menyesal." Nada berkata pelan mendekati suami nya. Rangga memejamkan kedua matanya mencoba menahan gejolak di hatinya.

"Aku berharap kau bersikap lebih dewasa, Nad  Tanya dulu sebelum bertindak." kesal Rangga membuat Nada ingin menangis saja. Nada tidak suka saat suami nya memarahinya karena akan membuat hati nya perih seperti sekarang ini.

"Maafkan aku kak. Aku janji akan berusaha menjadi istri yang baik dan lebih dewasa lagi." janji Nada sembri menatap Rangga dengan tatapan memohon nya.

"Aku terima maaf mu Nad dan aku harap kau menepati janji mu. Bersikap dewasalah." Rangga berkata dengan tatapan menusuk dan segera saja Nada mengangguk cepat.

"Ya, aku berjanji!" jawab Nada langsung.

"Baiklah. Sekarang aku sedang sibuk jadi kayu makan sendiri saja. Aku  akan makan di sini nanti." ujar Rangga kembali dan melanjutkan pekerjaan nya dengan menatap tumpukan berkas-berkas yang tak Nada sukai. Tetapi Nada hanya bisa tersenyum pahit tanpa bisa melakukan apapun bukan?

"Aku akan makan di sini bersama mu kak. Meisha bersama Mama sekarang." kemudian Nada menyuruh seketaris Rangga untuk memesan makanan.

Rangga sendiri hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa karena selama ini ia hanya diam, bukan?

*****

Setelah makan bersama Rafael, Risa keluar dari ruangan nya untuk mencari udara segar. Berkeliling Hotelnya dan di sambut senyuman oleh para pegawainya membuat suasana hatinya membaik sampai seseorang mendekti nya.

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang