Chapter 1

23.7K 475 3
                                    

Di sebuah kafe seorang wanita menggerutu kesal menunggu sesorang sudah lama di tunggunya. Tetapi orang itu sampai sekarang tak kunjung datang. Clarissa Angelica Pornomo nama wanita itu yang dari tadi menggerutu kecil karena sudah bosan terlalu lama menunggu.

Kesal dan marah bercampur menjadi satu saat ini. Bagaimana tidak kesal entah udah berapa lama Risa menunggu orang yang menjemputnya datang tetapi sampai sekarang dia belum juga datang. Saat ini Risa menungg kekasih yang cukup tampan dan banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan nya tetapi dia malah memilih nya.

Rangga Dermawan Atmaja.

Nama kekasih Risa yang sangat di cintainya bahkan sehari tidak mendengar kabar nya Rangga itu seakan seminggu. Mungkin agak berlebihan memang tetapi itulah kenyataan nya. Sudah 3 tahun Risa berpacaran bersama Rangga. Berawalnya saat Risa masuk ke kampus. Risa mengira Rangga tidak suka kepada nya tapi saat itu tiba-tiba saja Rangga mengajak berkenalan dan berlanjut bertukar nomor.

Setelah lama kenal dan membuatnya jatuh terpesona terhadap Rangga dan sampai akhirnya Rangga menyatakan cinta kepadanya dan tanpa pikir panjang Risa langsung menerima Rangga dan sekarang sudah 3 tahun menjalin hubungan bersama Rangga. Risa tersentak dari lamunan nya saat tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak nya membuyarkan kenangan masa lalu mereka yang indah.

"Maaf, membuatmu menunggu lama." Rangga berkata dengan bersalah. Sebenarnya Risa sangat kesal tapi saat melihat Rangga entah kenapa Risa tidak bisa marah atau mengatakan apapun lagi selain mengerucutkan bibirnya.

"Lama sekali. Aku sudah sangat bosan menunggu mu, Ga." cebik Risa menatap Rangga yang baru saja datang.

Entah apa yang dia kerjakan akhir-akhir ini sampai sering terlambat datang.

"Tadi ada urusan sedikit. Maaf, Ris." lanjut Rangga lagi dengan sorot mata bersalah nya.

"Memang urusan apa sampai aku harus menunggu selama 2 jam." suara Risa terdengar seperti merengek tetapi Risa juga penasaran apa yang membuat Rangga terlambat menjemputnya?

"Ada masalah sedikit, tapi sekarang sudah selesai." ucapnya lembut menarik tangan Risa lalu mengecup nya dengan lembut.

Risa menghela nafas saat mendengar alasan Rangga yang entah ke berapa kalinya. Ya, ini bukan sekali dua kali Rangga terlambat menjemputnya tetapi akhir-akhir ini dia sering terlambat datang dengan segudang alasan yang menurutnya membingungkan dan itu di mulai semenjak lamaran nya 3 bulan lalu bertepatan saat ia sudah lulus.

"Ah, sudah kalau begitu. Aku sangat lapar sekali saat menunggu mu lama sekali." ketus Risa masih kesal. Setelah mengatakan itu Risa melihat wajah Rangga yang muram.

Seketika Risa merasa tidak enak karena sudah keterlaluan kepada calon suami nya. Harusnya Risa mengerti dan mungkin Rangga sedang mendapat masalah di kantornya dan ia malah merajuk seperti anak kecil.

"Ingin makan apa?" Rangga mencoba mencairkan suasana yang hening di antara mereka berdu. Risa mengetuk jarinya sambil berpikir makanan apa yang ia inginkan.

"Restoran seperti biasa nya." jawab Risa lalu Rangga menganggukkan kepala nya dan mereka berjalan menuju mobil Rangga.

****

Sesudah makan mereka langsung ke tempat butik langganan Mama nya untuk mencoba gaun pengantin. Risa yang melihat gaun yang sangat indah sekali lalu Risa memilih itu tapi saat akan memilih nya seseorang melarangnya membeli itu. Siapa lagi kalau bukan Rangga.

"Terserah apapun tapi tidak dengan gaun itu." suara dingin Rangga menusuk telinganya membuatnya langsung menoleh.

"Tapi kenapa? Ini bagus dan sangat cocok di tubuhku. Kenapa tidak bisa?" tanya Risa bingung bercampur kesal. Risa sangat menyukai gaun ini dan berharap bisa memakainya di hari istimewa mereka berdua nanti.

"Itu terlalu terbuka Ris, aku tidak ingin kau memakai pakaian yang terbuka. Pilih pakaian yang sopan dan sedikit tertutup. Itu lebih baik." terang Rangga seketika membuat Risa terkejut saat mendengar nya.

Apa-apaan in? Menurutny gaun itu tidak seksi sama sekali. Risa tidak habis pikir bagaimana Rangga berpikir gaun ini seksi. Apa karena lehernya memperlihatkan dada nya?

Kemudian Risa menghembuskan nafas kasar dan mencoba mengalah daripada membuat masalah di sini hanya karena masalah sepele. Maka lebih baik Risa menurut saja meski sesungguhnya Risa sangat kesal tidak bisa memakai gaun indah itu.

"Baiklah. Aku tidak akan memakai ini. Puas?" sungut Risa mengalah. Percuma saja berdebat dengan Rangga kalau pada akhirnya Risa lah yang kalah.

Menyebalkan.

******

Tampan.

Hanya itu yang Risa bisa ucapkan saat melihat Rangga yang sudah memakai jas pengantin sampai Rangga menyadari keterpukauan Risa dan tersenyum hangat. Risa sendiri merona malu karena ketahuan memuji Rangga.

Saat ia melihat Rangga memakai jas pengantin mungkin ia terlalu berlebihan karena terus saja memuji Rangga yang terlihat gagah dan amat rupawan padahal saat Risa mencoba gaun pengantin Rangga hanya sekali memuji nya dengan kata.

Cantik.

"Tidak apa-apa. Dia memang pria tidak peka dan romantis." gumam Risa mencoba mengerti karena memang ia sudah terbiasa dengan sikap berubah-ubahRangga. Terkadang dia menjadi orang yang hangat dan baik terkadang dia juga menjadi pria dingin tak tersentuh oleh siapapun.

*****

Lelah itulah yang hari ini Risa alami lalu ia merebahkan tubuhnya di ranjang empuknya. Bagaimana tidak lelah seharian ini Risa menunggu Rangga yang terlambat menjemputnya dan saat mengingat itu Risa menjadi kesal.

Rangga yang akhir-akhir ini selalu terlambat dan lupa akan janjinya terlebih sebentar lagi meraka akan menikah. Sampai sebuah ketukan pintu dari kamarnya terdengar. Segera Risa bergegas membukakan pintu dan melihat Nada adiknya menghampiri kamarnya.

"Ma-af aku menganggumu Kak." cicit Nada di depan pintu. Risa melihat sang adik menyuruhnya mendekat ke arahnya tetapi Risa melihat Nada seperti Ragu ragu untuk menghampirinyam

"Tidak apa-apa, kenapa ke sini? Sudah malam Nad, kau belum tidur?" tanya Risa heran karena malam-malam Nada datang ke kamarnya sebab sebelum nya adiknya jarang mengunjungi kamarnya terlebih malam malam begini di saat semua orang sudah terlelap tidur

Aneh bukan?

"Aku hanya ingin mengobrol sebentar bersama kak Risa. Apa bisa?" tanya nya pelan membuat Risa kebingungan tetapi Risa tak mau ambil pusing Risa menampilkan senyum manisnya.

"Tentu, apa yang ingin kau katakan Nad?" tanya Risa penasaran. Nada menampakkan wajah kegelisahan dan itu semakin membuat Risa khawatir tentang kondisi Nada sekarang.

"Kenapa? Kau terlihat gelisah sekali? Ada masalah? Ceritakan, Nad." bujuk Risa dengan khawatir. Nada sendiri masih ragu-ragu ingin mengatakan sesuatu tapi saat menatap kakaknya Nada mulai memberanikan untuk bertanya dan mereka saling menatap satu sama lain.

"Kak Risa bahagia akan menikah bersama Kak Rangga?" tanya Nada dengan suara lirih dan menunduk takut.

Vote dan komen yaa supaya semangat 😘😘

Vote dan komen yaa supaya semangat 😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16.04.2020

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang