Kring kring kring.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, bel ini surga bagi murid murid yang bosan dan jenuh akan pelajaran dan tugas yang menumpuk. Semuanya berhambur keluar kelas dan pulang kerumahnya masing masing. Begitupun dengan Naya dkk dan Abi dkk mereka berjalan bersamaan menuju tempat parkiran.
"Ekhem, gue pulang," ucap Abi kepada Naya.
"Lo ngomong sama gue?" tanya Naya.
"Ya iyalah emang mata gue natap kemana?" tanya Abi sambil memainkan alisnya.
"Gak tau," cuek Naya lalu langsung masuk ke dalam mobil.
"Sabar Bii, Naya emang gitu orangnya hehe maapin ya," jelas Fakhira.
"Santuy aja Raa gak usah minta maaf juga kali," bukan Abi yang menjawab melainkan Putra.
"Hah apaan lo manggil gua Ra? Ra siapa?" tanya Fakhira polos.
"Nama lo kan Fakhira, kalo gue panggil Fak disangkanya tar gue ngefuckin lo lagi, gapapa kan kalo gue panggil lo Ra?" tanya Putra.
"Eh- hmm anu- eh gapapa kok hehe," gugup Fakhira.
"WOY BAMBANK GECE MASUK. JANGAN PDKT MULU NAPA ILAH NANTI YANG PUNYA MOBIL MARAH!" teriak Salma dari dalam mobil.
"Hehe iya-iya, hmm ya udah gue duluan. Byee semua," ujar Fakhira kepada Abi dkk.
"BYE COGAN!" teriak Salma seraya melambaikan tangannya.
Yang disapa hanya tersenyum tanpa membalas lambaian tangan Salma. Eh ralat kecuali Ahmad, dia membalas lambaian itu.
"Uuuwwwuuuwww Salma unch juga," alibi Ahmad.
"Lo beneran naksir cewek Mat? Biasanya ge cewek cuma dijadiin temen doang. Kan lo juga cewek," cerocos Surya.
"Bangsul lo kasur, gue cogan ganteng gini lo bilang cewek!" jawab Ahmad tak terima.
Pletak.
"ANYING LO SUR PALA GUE MAEN DIGATAK AJE." teriak Ahmad.
"Bacot lo ah cepet masuk mobil mau nginep disekolah lo?" tanya Surya, lalu memasuki mobilnya itu disusul dengan ketiga temannya dan melesat keluar parkiran.
Dijalan Naya dkk sangatlah heboh mereka menyanyi layaknya ditengah tengah konser. Naya yang menyanyi sambil menyetir dan mengetukkan jarinya, Wanda yang menyanyi dengan menggerakkan tangannya, Salma menyanyi dengan berteriak dan seolah dia sedang memegang gitar dan Fakhira yang menyanyi sembari menggoyangkan pinggul dan ibu jarinya. Ketika mereka sudah kumpul berempat maka mereka akan berubah menjadi orang gila.
Drrttt drrttt
"Hp siapa tuh angkat!" ujar Wanda.
"Kayaknya hp gue deh tolong ambilin dong Nda," titah Naya.
Wanda langsung mengambil tas Naya dan merogoh mencari ponselnya.
"Siapa Nda?" tanya Naya.
"Hmm bokap lo Nay." jawab Wanda.
Deg.
Biasanya orang tuanya Naya tidak pernah mencari Naya, bahkan menelfonnya saja jarang itu pun jika ada keperluan yang penting. Wanda menyerahkan ponselnya kepada Naya dan langsung diraih pemiliknya.
"Halo pa, assalamualaikum," ucap Naya.
"......"
"Harus sekarang pa?" tanya Naya dengan nada sedikit terkejut.
"......"
"Iya pa aku pulang sekarang," jawab Naya dengan nada yang kecewa dan langsung mematikan telfonnya sepihak. Bodo amatan jika papanya marah nanti karena menutup telfonnya begitu saja.
"Hmm, maaf gue gak bisa ikut kalian kerumah kita. Gue harus pulang sekarang," ucap Naya lesu.
"Ya udah Nay gapapa kok, kita semua ngertiin lo kok Nay iya gak gaes?!" ujar Salma.
"Iya Nay," jawab Fakhira dan Wanda bersamaan.
"Makasih banget udah ngertiin gue, oh iya gue anterin kalian kerumah dulu abis itu baru gue kerumah ortu gue," ucap Naya kepada temannya itu. Naya adalah seorang yang hangat ketika didepan ketiga sahabatnya. Ingat hanya kepada mereka bertiga!
***
"Oke, Nay lo hati-hati dijalan ya!" ujar Wanda.
"Langsung pulang kerumah lo Nay!" ujar Fakhira.
"Hati hati sayangquee!" ujar Salma.
"Iya-iya udah sana masuk, udah kayak emak-emak yang khawatirin anaknya mau pergi aja. Ya udah gue berangkat. Assalamualaikum, bye semuaaa!!" kata Naya dan langsung pergi melesat.
"Waalaikumsalam, dadah Naya!" jawab mereka bertiga lalu masuk kedalam rumah mereka itu.
"Yahhh malem ini ada yang kurang," celetuk Wanda.
"Hmm, iyaa padahal gue pengen curhat ke Naya," sambar Fakhira.
"Aghu juga sedih, tapi gapapa dan lo Fak? Lo mau curhat kan? Seorang Salma Zeline Khansa adalah seorang yang baik hati dan tidak sombong dan suka menabung akan siap mendengarkan keluhan sobatquee," cerocos Salma panjang kali tinggi kali lebar.
"Terserah lo!" ucap Wanda dan Fakhira bersamaan.
Salma yang mendengar jawaban temannya itu hanya memasang wajah cemberutnya.
Disisi lain.
Kini Naya sudah sampai didepan halaman rumah orang tuanya itu, rumah yang Naya sangat rindukan saat ini. Dimana semua orang menganggap rumah adalah tempat kebahagiaan yang sebenarnya, tapi Naya tidak menemukan kebahagiaan didalam rumah ini, rumah orang tuanya.
Dengan ragu Naya melangkahkan kakinya dan mengangkat tangannya untuk mengetok pintu utama rumah itu.
Tok tok.
"Assalamualaikum." kata Naya.
"Mau jadi apa kamu tidak pulang selama satu minggu ini! Mau jadi wanita jalang?!" bentak Papanya Naya- Arvin.
Deg.
Seperti ditusuk ribuan pisau tepat didadanya. Sakit! Itu yang Naya rasakan saat ini.
MENGJAHAT SANGAT LEEEE ಥ‿ಥ
KALIAN PERNAH GAK SIH? DITUDUH/DIKATAIN TAPI SEBENARNYA MEREKA GAK TAU APA-APA YANG SEBENERNYA TERJADI.
SAKIT GAK? SAKIT GAK?
SAKITLAH MASA ENGGAK!CUKUP CURHATNYA YA BUNDA.
LUPAKAN SEDIHMU MARI VOTE AND KOMEN HAHHAY!!!!
INSTAGRAM : iniinadaa
iniiidelaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL'S [COMPLETED]
Teen FictionPersahabatan empat gadis yang memiliki kisah hidup yang hampir sama. Anak broken home, dimana orang tuanya hampir tidak memperdulikan mereka sehingga mereka memutuskan untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka. Bertemu dengan empat anak baru diseko...