43

862 62 0
                                    

"ARGHHHHHHH!!!!!" teriak Naya dan menangis sekencang kencangnya didalam cafe yang sepi itu. Tidak peduli dimana ia sekarang, yang ia pikirkan saat ini adalah tidak ada lagi orang yang akan peduli dan sayang dengannya. Semua orang telah pergi meninggalkannya ia benar benar sendirian saat ini.

Di sisi lain Wanda berusaha mati matian agar Fakhira dan Salma tidak salah paham terhadap Naya, awalnya juga Wanda berfikir sama seperti mereka tapi Wanda mencoba untuk mempercayai Naya.

"Tunggu dulu dengerin penjelasan Naya dulu dong." Wanda memohon kepada Salma dan juga Fakhira.

"Lo tuh apa apaan si Nda! Lo masih bisa belain temen lo yang tukang nikung itu!" ucap Salma.

"Siapa tau aja kan tadi salah paham ayolah, seengaknya kalo kalian gak percaya sama Naya kalian coba percaya sama gue! Please ini cuman salah paham doang gue yakin." Wanda yang sudah mulai meneteskan air mata.

Fakhira tidak memperdulikan itu dia membuka pintu mobil namun pintu mobil itu tertutup kembali karena Wanda sengaja menghalangi supaya mereka tidak pergi.

"Minggir!" ketus Fakhira.

"Enggak gue gak akan minggir." kata Wanda.

"Kalo lo gak mau minggir jangan salahin gue kalo lo celaka." ucap Fakhira dingin dan mampu membuat Salma menatapnya tak percaya.

Dengan keras Fakhira mendorong Wanda hingga jatuh ke tanah lalu ia membuka pintu lalu masuk ke dalam mobil.

"Arghhh." ringis wanda yang tangannya terbentur oleh batu.

"Fak jangan dorong Wanda kayak gitu dong." ucap Salma.

"Lo mau masuk apa gue tinggal?" tanya Fakhira, Salma masuk kedalam mobil tanpa membantu Wanda terlebih dahulu.

Tak lama Surya datang menolong kekasihnya itu.

"Ndaa, ya ampun lo kenapa?" tanya Surya panik.

"Enggak gue gak apa apa." jawab Wanda bohong.

"Coba liat tangan lo." Surya langsung meraih tangan pacarnya itu.

"Awww." ringis Wanda.

"Fakhira sama Salma dorong lo tadi?" tanya Surya emosi.

"Udah, udah ya jangan emosi." ucap Wanda berusaha menenangkan.

"Putra gimana sekarang?" tanya Wanda.

"Dia mabuk berat." jawab Surya lesu.

"Tuh kan bener gue yakin Naya sama Putra gak mungkin ngelakuin itu." kata Wanda.

"Lo anterin Putra balik ya kasian dia kan lagi mabuk." ujar Wanda.

"Terus lo?" tanya Surya.

"Gue gampang kok gue mau kedalam cafe dulu mau nenangin Naya." jawab Wanda yang ingin pergi namun tangannya dicekal oleh Surya.

"Kenapa?" tanyanya.

"Gue tau sekarang persahabatan lo lagi renggang, dan gue juga tau pasti abis ini lo bakal usaha mati matian buat bikin persahabatan lo utuh lagi kayak dulu. Gue cuman mau bilang satu apapun yang mau lakuin entah itu memperbaiki semuanya atau mencari bukti, gue mau lo tetep hati hati dan jangan lukain diri lo sendiri." Surya menatap wajah Wanda lekat lekat.

Wanda tersenyum dan mengangguk. Setelah itu Wanda langsung bergegas menuju cafe dan dia melihat Naya sedang menangis sejadi jadinya disitu lalu Wanda mulai menghampiri Naya.

"Gak ada yang peduli lagi sama gue.....hiks, semua orang jahat sama gue.......hiks, gak ada yang ngertiin gue......hiks, semua orang udah ninggalin gue......hiks" Naya masih menangis dan terduduk lemas dibawah lantai.

SAD GIRL'S [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang