Naya terbangun dari tidurnya dilantai, karena dia semalaman menangis karena kejadian itu hingga dia tertidur dibawah lantai, dengan lemas Naya langsung berdiri dan meraih handphonenya diatas kasur. Melihat jam masih menunjukkan pukul 05.00, Naya bergegas mandi dan melaksanakan sholat subuh, setelah itu Naya bersiap untuk kesekolah.
Tok tok.
"Non, buka pintunya bibi mau masuk boleh?" tanya bi Darmi- pembantu rumah ini.
"Iya bi sebentar." dengan cepat Naya langsung membukakan pintu kamarnya.
"Non, dipanggil sama tuan dimeja makan. Sepertinya ada yang ingin dibicarakan," ucap bi Darmi.
"Oohh iya bi, sebentar lagi Naya turun, Naya mau ambil tas dulu," jawab Naya lalu berbalik masuk kedalam kamarnya kembali dan mengambil tasnya lalu bergegas menuju kebawah.
"Duduk!" titah Arvin.
Tanpa menjawab Naya langsung menduduki bangku yang bersebrangan dengan Papanya itu.
"Mulai sekarang Papa mau kamu jangan pernah lagi pergi dari rumah ini. Gak ada penolakan, entah itu alasan kamu mau nginap dirumah teman kamu atau apa. Papa gak akan pernah izinin kamu keluar rumah lagi," ucap Arvin mutlak.
"Tapi pah-" belum sempat Naya bicara Arvin kembali mengangkat suara.
"GAK ADA TAPI-TAPIAN POKOKNYA KAMU HARUS IKUTI KEMAUAN PAPA!" bentak Arvin
Tanpa pamitan dengan kedua orang tuanya, Naya langsung pergi keluar rumah dan begegas menuju sekolah dengan mengendarai motor kesayangannya itu. Dia saat ini butuh sandaran, butuh ketenangan hanya itu saja. Sesampainya disekolah, Naya langsung memakirkan motornya dan menuju kekelas, saat ini masih menunjukkan pukul 06.00 bodoamatan dengan keadaan sekolah yang masih sepi, yang Naya butuhkan hanya ketenangan itu saja. Sampai dikelas Naya menduduki ditempat duduk seperti biasa dan memasang headset dan membaca novelnya.
Disisi lain.
"Woyyy Sal, Fak gilaa lo ya lama banget cepetan anjir!" Wanda yang sedari tadi kesal karena mereka sudah menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk berdandan! Gila.
"Iyaaaaaa bawel lo," jawab Salma.
"Eh gue mau bawa si biru ah kangen gue naekin si biru," ujar Wanda dengan senyumnya.
"Yah terus kita gimana dong?" tanya Fakhira.
"Ya elah lo berdua kan ada si putih sama merah ribet dah udah ah mending kita balapan aja gimana? Bukan cuman sampe parkiran tapi sampe kelas dan siapa yang kalah harus traktir kita semua di kantin deal?" ajak Wanda sambil menaik turunkan alisnya.
"Oke siapa takut," ucap Salma yang mendapat anggukan dari Fakhira.
Brummmm Brummmm Brummmm
1....2....3 brummmm
Mereka membelah kota Jakarta dengan begitu cepat. Begitu sampai Wanda memakirkan motornya, setelah itu dia segera berlari menuju kelas dengan tergesa-gesa yang disusul oleh Fakhira dan juga Salma.
Di koridor sekolah, tampak tidak begitu ramai tapi ada the boys siapa lagi kalo bukan Abi dkk hingga akhirnya-
Brukkkkk.
"ASTAGHFIRULLAH maaf gak sengaja." katanya yaitu adalah Wanda, ya barusan dia menabrak Surya dan hampir saja Surya terjatuh.
"Issss lo tuh untung aja gue gak jatuh," ucap Surya.
"Kenapa sih emangnya kayak di kejar kejar setan aja." tanyanya.
"Aduh hoss.. Hoss... Ini tuh lebih dari pada di kej-" belum sempat Wanda meneruskan kata katanya, langsung saja ada teriakan dari belakang yaitu Fakhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL'S [COMPLETED]
Teen FictionPersahabatan empat gadis yang memiliki kisah hidup yang hampir sama. Anak broken home, dimana orang tuanya hampir tidak memperdulikan mereka sehingga mereka memutuskan untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka. Bertemu dengan empat anak baru diseko...