Matahari memasuki ruang kamar Naya, dan membuat Naya mengerjapkan matanya, yang di lihat sudah jam setengah enam. Naya pun bergegas mandi dan siap siap, pada saat sudah siap ada notifikasi dari handphonenya dan itu adalah pesan dari Abi.
Ting.
Abidhelvan
Gue udh di dpn rmh lo
HAH! Lo di dpn rmh gue?
Ck. Iya udh cpt sini. Atau lo mau gue jmpt smpe dpn kmr lo?
Gila lo ya. Diem di situ gue trn skrg
Sip cantik:)
Read.
Naya bergegas turun kebawah dan ia melihat ada mama dan papanya di meja makan.
"Naya sini sayang makan dulu," ajak Elina.
"Eum ma aku udah telat, aku berangkat ya," ucap Naya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Ingat! Pulang sekolah langsung pulang, soalnya nanti papa akan keluar kota selama 2 hari jadi kamu tidak boleh keluyuran walaupun papa tidak di rumah!" cerocos Arvin yang sangat panjang itu dan hanya di balas anggukan oleh Naya.
"Naya berangkat, assalamualaikum," ucap Naya kepada mama dan papanya.
"Waalaikumsalam."
Lalu ia bergegas keluar dan menghampiri Abi.
"Pagi princes," sapa Abi, seperti layaknya orang menyapa pacarnya dan itu membuat Naya geli.
"Hmm," jawab Naya.
"Hmm doang lagi. Orang tuh di sapa, sapa balik kek ini mah cuman hmm doang," kata Abi panjang lebar?! Percayalah ini membuat Naya sedikit shock, si kutub ceramah OMG!
"Lo barusan ngomel?" tanya Naya dengan wajah menahan tawanya.
"Bodo amat lah Nay bodo amat, udah yuk naik!" titah Abi.
"Eh-eh gue kan bawa motor," ucap Naya.
"Enggak pokoknya lo gue bonceng!" perintah Abi.
"Ish enggak ah kan gu-" belum sempat Naya menyelesaikan perkatanya langsung dipotong oleh Abi.
"Gak nerima penolakan." oke skakmat Abi yang menang.
Dengan pasrah Naya akhirnya naik ke motor Abi dan Abi menjalankan motornya.
Di perjalanan Abi hanya tersenyum karena melihat wajah cantik Naya dari spion dan Naya ia sama sekali tidak pegangan karena ya memang ia enggan, untuk melakukan hal itu.
"Pegangan! Gue mau ngebut!" teriak Abi.
"HAH?! Apaan gue gak denger!" balas Naya tidak kalah keras.
Tanpa aba-aba Abi langsung melajukan motornya dengan kecepatan penuh dan itu membuat Naya memeluk Abi karena refleks, refleks lho gaes!
"Woyyy! Pelan-pelan ogeb!" teriak Naya dengan kencang, dan itu justru membuat Abi tertawa melihat ekspresi Naya yang sedang kesal menurutnya itu sangat lucu, dan apalagi sekarang ia di peluk oleh seorang Naya dan itu membuatnya bahagia.
Setibanya di sekolah Abi memakirkan motornya dan tak lama ada tiga motor yaitu motor Surya, Ahmad, dan juga Putra.
"Wehhhh gileee ni pasangan yang satu ini makin nempel aja bosss!" celetuk Ahmad.
"Tau ni kayanya ada aroma-aroma sebentar lagi jadian nich," sambar Surya.
"Garing!" balas Naya sakartis. Dan itu membuat Putra dan Abi tertawa.
"Udah-udah mendingan kita ke kelas sekarang oke," ujar Putra dan mereka berlima menuju kelas XI IPA 1 berjalan melewati koridor sekolah.
"OMG enak banget sih jadi Naya."
"Gila Naya menang banyak."
"Cewek kegatelan!"
"Mereka ganteng banget."
Ya begitulah celotehan di koridor sekolah yang tak berguna. Mereka tak acuh dan sampai kelas. Masih sepi! Waw benar-benar gila yang benar saja, padahal sudah mau jam setengah 7 pagi tapi kelas masih sepi.
"Eh Nay, si Fakhira mana dah? Kok belom dateng si?" tanya Putra kepada Naya.
"Gue gak tau paling bentar lagi juga mereka sampe," jawab Naya lalu duduk di kursinya.
"Wahh cie nyariin Fakhira, jangan-jangan ada benih benih cinta ni," goda Surya kepada Putra.
"Bentar lagi ge jadian," sambar Ahmad.
"Apaan si lo, tapi aamiin dah," balas Putra, semua yang mendengar perkataan itu tertawa termasuk Naya dan Abi.
Disisi lain.
Kini ada tiga motor masuk ke perkarangan sekolah siapa lagi kalau bukan Wanda, Salma, dan juga Fakhira.
"Ndaaa udah dong lo lemes banget si, semangat dong! Kayak Salma yang cantik cetar ini," ujar Salma dengan PDnya dan itu membuat Wanda memutar bola matanya malas.
"Iya Nda kita tau kok soal bokap lo mau nikah itu. Nih ya lo tenang aja kita bakal bantu lo buat gagalin tu pernikahan bokap lo," ucap Fakhira.
Ya jadi tadi pagi pagi sekali Wanda menceritakan masalahnya ke mereka ya karena memang mereka memaksa jika tidak, mungkin akan tamat riwayat Wanda terhadap dua emak-emak ini.
"Iya gaes makasih ya," kata Wanda merangkul ke dua temannya itu, sambil tersenyum dan di balas senyuman oleh Salma dan Fakhira.
"Ya udah dari pada sedih gak jelas mending kita lomba lari oke! Siapa yang sampe kelas duluan, dia yang menang dan yang kalah harus traktir kita," tantang Salma.
"Ah gue males ta-" belum selesai Wanda berbicara Salma langsung memotong dan-
1...2...3...
Dan benar saja Salma dan Fakhira sudah berlari memang curang."Woiiii nyet bocah anying tungguin!" ucap Wanda agak sedikit keras.
Dan di saat di koridor-
Brukkkk.
Wanda menabrak seseorang,
"Eh sory sory gue gak sengaja sini gue bantu.""Galang?" kata Wanda lagi, "Eh sorry banget ya gue gak sengaja."
"Iya gapapa, ya udah gue duluan ya gue buru-buru soalnya," kata Galang lalu meninggalkan Wanda.
Dan saat Wanda ingin berjalan lagi ada sesuatu di bawah sepatunya seperti slayer.
"Kayaknya punya Galang deh," gumam Wanda mengambil slayer itu.
Deg.
"Leader Rainbow?" gumam Wanda.
Ada apakah gerangan dengan slayer leader Rainbow itu?
Jeng jeng jeng......
Nantikan dipart selanjutnya!
HAWRUM WANGI
CWANTIK BERSWERI
HARI INI
AKU NAK MAKWAN KWARIAbang Saleh nyasar mon maap ʘ‿ʘ
VOTE AND KOMENNYA YOK BISA YOK!!
TERIMAKASIH, SAMA-SAMAINSTAGRAM : iniinadaa
iniiidelaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL'S [COMPLETED]
Teen FictionPersahabatan empat gadis yang memiliki kisah hidup yang hampir sama. Anak broken home, dimana orang tuanya hampir tidak memperdulikan mereka sehingga mereka memutuskan untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka. Bertemu dengan empat anak baru diseko...