14

1.1K 96 0
                                    

Dia.

Deg.

Wanita itu.

Wanita jalang itu.

"Sini masuk Wanda!" titah Madava Prambudi, seorang pengusaha sukses.

Wanda menghampiri mereka semua dan berdiri di tengah tengah Fras dan Fajar serta di depan ada Dava dan wanita jalang itu.

"To the point." Wanda langsung berbicara, dia tidak kuat jika harus berlama-lama disini.

"Kamu yang sopan Wanda! Disini ada Helean dia itu calon mama kamu!" perintah Dava.

"Cihh. Gak sudi aku! Aku gak sudi anggep dia sebagai mama aku. Bagi Wanda, mama Wanda cuman satu yaitu mama Elvina," balas Wanda dengan nada yang tak kalah tinggi dari Dava.

Dava yang melihat kelakuan putrinya itu tersulut emosi lalu melayangkan tangannya keudara dan-

Plak.

Ya satu tamparan berhasil lolos di pipi Wanda. Wanda? Dia tidak menangis, dia tahan itu semua dengan senyuman. Fras dan Fajar yang melihat itu sudah kesal lalu tanpa rasa takut membentak Dava.

"Pa! Cukup. Jangan sakiti adik Fras!" Fras membentak papanya itu.

"Adik kamu ini harus dikasih pelajaran dia tidak tau tata krama," kata Dava santai dan menunjuk muka Wanda.

"DIAM!" kini emosi Fajar mulai memuncak lalu berkata kembali, "BAHKAN ANDA YANG TIDAK TAU TATA KRAMA! BISA-BISANYA ANDA MENAMPAR ADIK SAYA HANYA KARNA PEREMPUAN JALANG INI!" kini Fajar menunjuk muka Helean murka.

"Diam kalian ini, Helean ini bukan wanita seperti itu!" bela Dava, kini emosinya sudah memuncak.

Wanda yang melihat ini jengah! Ia sudah terlalu lelah dengan semua drama ini.

Brakkkkkk.

Wanda menggebrak meja yang ada didekatnya dengan keras.

"CUKUP, WANDA CAPEK! CAPEK ATAS SEMUANYA SEKARANG PAPA TINGGAL TO THE POINT MAU PAPA APA?!" Wanda masih menahan air matanya mati matian.

"Oke, papa cuman mau bilang sama kamu kalau dua bulan lagi papa akan melaksanakan pernikahan bersama Helean," jelas Dava.

"Jadi hanya untuk ini?! Anda suruh saya ke sini?" tanya Wanda.

"Iya, sekalian papa mau minta restu kalian," jawab Dava dengan santainya.

Prokk... Prokk.. Prokk...

Suara tepukan tangan dari Wanda.

"WOW! gila keren banget, Wanda capek pa! Capek banget, sekarang papa pilih deh. Pilih aku anak papa atau perempuan ini?!" Wanda menunjuk Helean.

"Ya jelas papa pilih Helean daripada kamu anak tak tau diri," jawab Dava lagi lagi dengan nada yang santai, tanpa memikirkan perasaan putrinya itu.

Tes.

Benar saja air mata yang sedari tadi Wanda tahan kini jatuh juga. Wanda tak tahan ia langsung pergi keluar dan melajukan motornya.

"WANDA!" teriak Fras dari dalam rumah.

Bugh.

Satu pukulan mendarat di pipi Dava, yang dibuat oleh Fajar.

"CUKUP! CUKUP ANDA SAKITI SAYA DAN FRAS TAPI JANGAN SEKALI-KALI ANDA MENYAKITI ADIK SAYA!" Fajar kini tidak bisa lagi menahan emosinya.

"Udah Jar udah. Gak ada gunanya kita di sini mending kita pergi dan susul Wanda," ujar Fras memenangkan.

Fras dan Fajar langsung keluar dari rumah meninggalkan Dava dan Helean yang masih terdiam ditempatnya.

SAD GIRL'S [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang