8

1.4K 103 3
                                    

Saat ini Naya dan Wanda sedang berjalan dikoridor sekolah yang masih sepi hanya beberapa murid yang berlalu lalang. Naya berjalan dengan tatapan kosong ke depan seperti sedang memikirkan sesuatu, hal itu membuat Wanda merasa ada yang aneh dengan Naya dan langsung saja menepuk pundaknya itu. Bahaya kalo dia kesurupan dan berubah menjadi "AING MAUNG" oke lupakan.

"Nay, lo kenapa si?" tanya Wanda seraya menepuk Naya dan membuat Naya terpelonjak kaget.

"Ehh gue? Emang gue kenapa?" tanya Naya balik dengan senyumnya.

Wanda tahu saat ini Naya hanya menampilkan senyuman paksaan atau fake smile.

"Gue tau lo ada apa-apa, lo gak mau cerita sama gue? Kali aja bisa nenangin diri lo," ujar Wanda.

Tes.

Tanpa sadar Naya menitikkan air matanya dan dengan cepat Naya menghapus air mata yang ada dipipinya, "Ke taman yuk Nda," ajak Naya.

"Ya udah ayo," ucap Wanda lalu mereka berjalan menuju taman belakang sekolah.

Sampai di taman belakang sekolah Naya dan Wanda menduduki rumput dibawah pohon yang rindang sangat sejuk apalagi ini pagi hari dan terdapat sinar matahari juga.

"Sekarang gue gak bisa lagi nginep dirumah kita," kata Naya dengan pandangan kosong lurus kedepan.

"Hah? Maksud lo?" tanya Wanda.

"Bokap gue ngelarang buat pergi keluar rumah kecuali hal yang penting," jawab Naya lesu.

"Jadi, sekarang lo gak bisa tidur bareng kita lagi?" tanya Wanda dengan nada kecewa.

"Maaf Nda, ini bukan keinginan gue. Gue sebenernya capek sama semuanya Nda, bokap gue ngelarang apapun yang gue lakuin. Dimata dia gue selalu aja salah," jelas Naya dengan suara bergetar menahan tangisannya. Dia tidak mau kelihatan lemah didepan sahabatnya ini, tanpa aba-aba Wanda langsung memeluk tubuh Naya.

"Nangis aja, kalo itu bisa buat lo tenang. Gue paham kok masalah lo sekarang," ujar Wanda sembari mengelus punggung Naya. Seketika Naya menangis sejadi-jadinya didalam pelukan Wanda dia hanya ingin menumpahkan segalanya, bagi dia Wanda adalah seorang sahabat yang sangat baik dan selalu memberikan ketenangan.

Sudah 15 menit Naya menumpahkan semua masalahnya, dan cerita apa masalahnya ke Wanda kini mereka duduk berhadapan lalu Naya meraih tangan Wanda dan itu membuatnya terkejut.

"Nda, makasih ya selama ini lo udah jadi temen yang baik buat gue, gue gak tau lagi kalo gak ada kalian di hidup gue. Dan satu lagi jangan ceritain masalah ini ke siapa pun termasuk Salma sama Fakhira," ucap Naya dan melepas genggaman tangannya itu.

"Lah kok? Kenapa mereka gak boleh tau tentang lo?" tanya Wanda.

"Gue gak mau mereka khawatir aja, cukup lo aja yang menjadi beban gue takutnya masalah ini jadi beban lagi buat mereka," jawab Naya.

"Hey, jangan berpikiran kaya gitu gue gak ada beban kok kalo lo mau cerita apapun gue siap mendengarkan. Dan gunanya sahabat itu apa? Saling menguatkan satu sama lain kan? Jadi jangan pernah lo berpikiran kalo semua ini jadi beban buat kita," jelas Wanda dengan panjang lebar.

"Hehe iya deh iya gue sedikit lega sekarang," ucap Naya.

"Eh dikit lagi mau bel nih, ke kelas yuk," ajak Wanda.

"Ayo," ucap Naya lalu mereka berjalan keluar taman dan menuju kelas.

Tanpa mereka sadari ada dua orang yang sedari tadi mendengarkan percakapan antara Naya dengan Wanda.

'Lo terlalu tertutup Nay, lo orang yang susah ditebak,' batin seseorang.

***

Naya dan Wanda kini sudah sampai didepan kelas, ketika mereka masuk dan menduduki bangkunya mereka diserbu pertanyaan dari Salma dan Fakhira.

"EH BAMBANK ABIS DARIMANA AJA LO NGILANG MULU LO KAYAK FUCEK BOY!" teriak Salma dan mendapatkan tatapan tajam dari murid dikelas karena suaranya yang terlalu besar dan melengking.

"MAAP GAES SUARA AGHU EMANG GINI ADANYA HEHE," teriak Salma dan kali ini mendapatkan surakan dari seisi kelas.

HUUUUUUUUUUUUUU

"Buset dah gini ni kalo banyak fansnya," ucap Salma dan kali ini mendapatkan-

Pletak.

Fakhira menjitak kepala Salma, karena daritadi dia hanya teriak teriak dan bacod tidak jelas.

"Eh Salmon kita ini tujuannya mau introgasi ni dua orang," kata Fakhira.

"Abis darimana kalian? Hah?! Gak ngajak ngajak kita lo pada! Kalo mau makan tuh ajak gue biar makanannya habis!" cerocos Fakhira.

"Yeee soal makanan aja lo gercep," ucap Naya.

"Darimana ish?" tanya Fakhira lagi dan Salma hanya menatap keduanya dengan serius.

"Dari hati dia," jawab Naya dan Wanda bersamaan dengan berbisik.

"WANJERR BOCAH BERJANDA AJA," teriak Salma dan Fakhira bersamaan dan ini membuat seisi kelas menoleh kearahnya.

"Jangan malu maluin ogeb," kata Naya.

"Hehe maaf," ucap Salma dan Fakhira bersamaan. Tidak lama kemudian, bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran akan dimulai. Mereka semua duduk ditempatnya masing masing dan guru pelajaran pertama pun sudah masuk dan memulai pelajarannya semua mengikuti pelajaran tersebut dengan khidmat.







Dari masalah Naya diatas, ada yang pernah ngalamin juga gak nih?

Dikekang sama orang tua itu emang ga enak ya, kita jadi gak bebas buat ngelakuin semua hal yang kita mau/suka.

Walaupun tujuannya untuk kebaikan diri sendiri dan sebenarnya orang tua itu sayang, tapi justru cara mereka itu membuat orang yang dikekang semakin menjadi.

Iya gak sih? Menurut kalian gimana?

Tapi ngomong-ngomong siapa yang ngintip hayo???

Tebak-tebakan dimulai

Jangan lupa vote and komennya guys!!!

Terimakasih, sama-sama

INSTAGRAM : iniinadaa
iniiidelaaaa

SAD GIRL'S [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang