12

1.2K 96 0
                                    

"Jangan pergi, temenin gue disini." Abi menarik tangan Naya hingga dia terduduk disampingnya.

Deg.

'Kenapa jadi gini?' batin Naya.

"Ngelamun aja lo," celetuk Abi.

"Hah? Gak siapa yang ngelamun?" jawab Naya.

"Kenapa lo ngasih minuman ke gue?" tanya Abi dia penasaran apa alasannya Naya memberikan minuman kepadanya.

"Gapapa pengen ngasih aja. Gak salah kan?" jawab Naya.

"Gak lah justru gue seneng dikasih minuman sama lo," ucap Abi terkekeh.

"WANJAY DUA PASANGAN KUTUB INI SEDANG BERCINTA GAES!!" teriak Ahmad histeris

"Saya mencium bau bau benih cinta," sambar Surya.

"Cielah dua kulkas berjalan ini sedang apa? Hah?" goda Putra.

"DIEM KALIAN!" ucap mereka berdua kompak.

"GILA CUOPLE GOALS BANGET!!" kata mereka bertiga serempak.

"BODO AMAT!!" jawab mereka berdua lagi.

"Dahlah males gue ke kelas." Naya berdiri lalu meninggalkan mereka berempat.

"Yahh kalian si rusuh banget si ahh ilah Naya pergi kan gue masih pengen berduaan," ucap Abi dengan nada kecewa.

"YE BAMBANK ITU SI MAUNYA LO!" kata mereka bertiga.

***

Kring kring kring.

Bel pulang sekolah telah berbunyi menggema diseluruh penjuru sekolah SMA Pelita Bangsa, membuat semua murid berhambur keluar kelas dan pulang karena sudah jenuh dengan keadaan sekolah. Saat ini hanya ada Naya dkk dikelas yang lain sudah keluar kelas sejak 5menit yang lalu, tujuan mereka adalah mereka tidak ingin berdesakan dengan murid yang rusuh.

"Nay, lo pulang kerumah ortu lo?" tanya Fakhira.

"Iya maaf ya gue gak bisa ikut kalian," jawab Naya lesu.

"Iya gapapa kok Nay, lain kali kan bisa," ujar Salma.

Naya hanya tersenyum menanggapinya dia merasa bersalah telah menyembunyikan masalah ini kepada mereka berdua, tapi disatu sisi Naya tidak ingin masalahnya ini menjadi beban untuk mereka.

"Kalian nungguin gue?" tanya Naya yang masih sibuk membereskan bukunya sedangkan temannya hanya menatap dia.

"Iyalah kita kan setia kawin," kata Wanda.

"KAWAN OGEB!" jawab Salma dan Fakhira bersamaan.

"Yailah beda dikit doang," ucap Wanda.

"Gak usah nungguin gue, kalian duluan aja sana gue juga mau balikin buku novel yang gue pinjem di perpus tadi," ujar Naya.

"Ya udah deh kita duluan," ucap Salma

"Bye Naya hati-hati," ujar Fakhira.

"Gue duluan Nay, lo hati-hati oke," sambar Wanda.

"Siap!!" balas Naya.

Mereka bertiga sudah keluar kelas dan Naya baru saja menyelesaikan membereskan buku-bukunya, lalu dia keluar kelas dan menuju ke perpustakaan untuk mengembalikan buku pinjamannya. Setelah itu Naya langsung bergegas ke tempat parkiran, sudah sepi karena hanya ada beberapa murid yang mengikuti kegiatan eskul dan ketika sampai diparkiran Naya terkejut melihat ban motornya itu kempes.

"Mampus ban motor gue kempes lagi! Aaaaa gue baliknya gimana?" alibi Naya, sekarang dia harus gimana tidak ada satu orang pun sekarang yang ia kenal. Ingin meminta tolong kepada temannya dia merasa tidak enak dan sampai akhirnya ada yang menepuk pundak Naya membuatnya terpelonjak kaget.

"ANYING SIAPA LO-" teriakan Naya berhenti karena ketika dia membalikkan badan terdapat Abi yang sedang berdiri sambil memasang cengirannya.

"Anjir gue kira siapa," ujar Naya

"Hahahaha kaget kan lo," ucap Abi, Naya hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Eh kenapa belum pulang? Terus itu ban motor lo kempes ya?" tanyanya.

"Hmm iya," jawab Naya.

"Kalo gitu pulang bareng gue aja, gue anterin," ujar Abi.

"Hah? Terus motor gue gimana?" tanya Naya.

"Gampang, tar gue suruh orang bengkel buat bawa motor lo," jawab Abi.

"Gak ngerepotin?" tanya Naya ragu.

"Ya gak lah santuy sama gue mah, udah ayo keburu sore nih," ajak Abi lalu menggandeng tangan Naya, tapi entah kenapa Naya tidak menolaknya biasanya dia paling anti yang namanya cowok.

"Naik!" titah Abi.

Lalu Naya menaiki motor Abi dan langsung melesat keluar sekolah. Selama perjalanan mereka hanya diam dan tidak ada yang membuka obrolan, entahlah rasanya canggung bagi mereka untuk saat ini. Abi melihat wajah Naya dari spion motornya 'Cantik' itu yang diucapkan Abi dalam hati.

"Gak usah ngeliatin gue kayak gitu," celetuk Naya.

"Dih geer lo siapa juga yang ngeliatin lo," balas Abi. Setelah itu kembali hening dan sampai akhirnya Abi kembali membuka suaranya.

"Rumah lo yang mana?" tanyanya.

"Jl. Anggrek no 04 pagar warna hitam," jawab Naya.

"Oke." Abi membelokkan motornya dan sampailah didepan rumah yang terbilang cukup mewah bahkan sangat mewah, lalu Naya turun dari motor.

"Makasih," ucap Naya singkat dan tersenyum tipis.

'Gila gue disenyumin,' batin Abi.

"Oiii malah ngelamun." Naya menyadarkan Abi dari lamunannya.

"Eh iya sama-sama, hmm gue boleh minta id line lo?" tanya Abi.

"Boleh, sini mana hpnya?" ujar Naya, dengan cepat Abi mengambil ponselnya disaku celana dan menyodorkan handphone tersebut ke Naya.

"Udah," ucap Naya

"Oke makasih," kata Abi lalu menyalakan motornya ketika ingin melajukan Naya berteriak.

"HATI-HATI!!" teriak Naya dan membuat Abi tersenyum lebar dibalik helm full facenya itu.







SIAL! ES BATUNYA UDAH MULAI CAIR.

GUE KAPAN? BISA GAK YA?

GAK BISA LAH MASA BISA!

CUKUP-CUKUP!! VOTE AND KOMENNYA QAQA

TERIMAKASIH, SAMA-SAMA.

INSTAGRAM : iniinadaa
iniiidelaaaa

SAD GIRL'S [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang