Saat ini Naya sudah berada di apartemennya lalu ia masuk dengan langkah gontai. Dia benar benar capek hari ini, lalu Naya menertawakan dirinya sendiri.
Naya tertawa miris, "Sekarang gue bener bener sendiri." ucapnya lirih dan dia meneteskan air matanya.
Lalu ia mengambil buku diary ia ingin menumpahkan semuanya ke buku diarynya itu. Sekarang sudah tidak ada lagi teman untuknya untuk berbagi cerita. Lalu Naya membuka buku itu dan mulai menuliskan semua isi hatinya.
Terkadang, aku berpikir kenapa bahagia tidak berpihak padaku? Kenapa semesta tidak adil. Disaat aku sudah menemukan kebahagiaan dan mencoba untuk mempertahakan semuanya, Allah memberi cobaan yang begitu berat. Jujur aku tidak kuat dengan semua ini.
Tapi aku yakin semua akan berlalu dan keadaan akan baik baik saja. Walaupun nanti sudah tidak ada aku disisi mereka, mungkin benar aku memang bukan orang yang baik untuk mereka. Aku yakin akan ada pelangi yang indah setelah aku pergi.
Entah kenapa Naya menulis seakan dia akan pergi jauh dan tak akan pernah kembali, lalu Naya melanjutkan menulis berupa sebuah terima kasih dan permintaan maaf pesan itu untuk seseorang yang dia cinta dan yang dia sayang siapa lagi kalau bukan untuk Abi, ketiga sahabatnya dan juga kedua orang tuanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wanda POV.
Wanda memasuki rumahnya dengan keadaan yang benar benar berantakan dan membuat Fras yang melihat adiknya baru pulang itu khawatir.
"Assalamualaikum." ucap Wanda lesu
"Waalaikumsalam, Wanda kamu kenapa?" tanya Fras khawatir
"Gak apa apa kok bang aku cuma capek." jawab Wanda bohong.
"Kamu gak bisa bohong sama abang, cerita aja kali bisa bantu." ujar Fras lalu dengan jelas dan lengkap Wanda menjelaskan semua masalahnya dengan sahabatnya itu.
"Abang akan berusaha bantu kamu buat cari bukti, kayaknya ini semua udah direncain sama sesorang deh." ujar Fras lalu Wanda menggeleng.
"Enggak usah bang, Wanda bisa sendiri kok." jawab Wanda.
"Gak ada penolakan! Kalau sendiri bakalan susah dan lama." ucap Fras.
"Ya udah deh aku nyerah terserah abang aja dan sebelumnya aku mau bilang makasih." ucap Wanda yang mendapat anggukan dari Fras.
"Ya udah bang aku kekamar dulu." Wanda beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya.
Skip skip.
Hari sudah pagi Naya terbangun dari tidurnya lalu bergegas untuk membersihkan dirinya dan berniat memasak untuk sarapannya. Setelah ia sudah selesai mandi, kemudian ia menuju kedapur untuk memasak nasi goreng tapi ia mendengar bel dari luar pintu apartemennya.
"Siapa pagi pagi kesini?" Alibi Naya lalu ia bergegas menuju pintu utama dan membuka pintunya ia terkejut karena yang datang kesini Wanda.
"WANDA?! Ngapain lo pagi pagi kesini. Ayo masuk." ucap Naya lalu Wanda memasuki apartemen Naya.
"Gak apa apa cuma mau nemenin lo aja hehe." jawab Wanda.
"Lo masih tinggal sama mereka kan?" tanya Naya.
"Hmmm enggak gue males." jawab Wanda.
"Lho kok? Eh eh sebentar gue kan lagi masak nasi goreng anjer." Naya langsung berlari menuju dapur yang diikuti Wanda.
"Gosong gak Nay?" tanya Wanda.
"Untungnya si enggak. Oh iya lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi." kata Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL'S [COMPLETED]
Teen FictionPersahabatan empat gadis yang memiliki kisah hidup yang hampir sama. Anak broken home, dimana orang tuanya hampir tidak memperdulikan mereka sehingga mereka memutuskan untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka. Bertemu dengan empat anak baru diseko...