Kini Wanda tengah duduk dikursi roda, sebenarnya dia tidak diizinkan Fajar untuk duduk dikursi roda tapi Wanda memaksanya alasannya dia lelah dan bosan jika berbaring terus. Wanda menjalankan kursi roda itu menuju tempat dimana Naya masih memejamkan matanya. Lalu Wanda memegang tangan Naya yang masih terpasang jarum infus disana.
"Nay, liat gue sekarang. Sekarang gue udah sadar dan bangun dari koma ini. Gue gak nyangka gue gak sadarkan diri selama satu bulan. Gila gak sih gue tidur selama itu," ucap Wanda getir dan tersenyum miris.
"Terus kenapa sekarang lo gak bangun juga dari tempat tidur ini? Liat gue sekarang udah duduk di kursi roda. Bangun dong Nay, lo gak kangen sama gue hah? Bangun please," ucapnya dengan nada yang bergetar dan yaaa air matanya turun bergitu saja tanpa aba-aba.
"Lo cewek yang kuat kan? Jadi lo harus bangun sekarang gue gak mau tau pokoknya lo harus bangun sekarang Naya!!!!!" Wanda terus mengeluarkan air matanya itu. Tiba-tiba suara pintu terbuka dan menampilkan sosok Abi dengan cepat Wanda menghapus air matanya.
"Gimana keadaan lo?" tanya Abi.
"Udah jauh lebih baik, hmmm kalo gue boleh nanya Surya kemana?" tanya Wanda ragu.
"Tadi si dia bilang mau ke rooftop," jawab Abi dan Wanda hanya ber 'oh' ria. Lalu Wanda berdiri dari kursi duduk dan membuat Abi terkejut.
"Lo mau kemana?" tanyanya.
"Mau nyusul Surya," jawab Wanda.
"Tapi kan lo belum sepenuhnya pulih," kata Abi.
"Gak kok, gue udah gapapa kalo misalkan abang gue nanya bilang aja gue nyusulin Surya," jelas Wanda.
"Ya udah kalo lu maksa hati-hati jalannya," ujar Abi.
"Iye," jawab Wanda lalu keluar dari ruangan dan menuju ke rooftop rumah sakit.
Sesampainya diatas Wanda terkejut dengan penampilan Surya yang sangat berantakan dan dia sedang menghisap rokoknya dengan langkah perlahan Wanda mulai mendekati Surya. Namun, Surya masih tidak menyadari bahwa yang datang itu Wanda ia kira dibelakangnya saat ini Ahmad dan Putra jadi ia menghiraukannya dan menyuruhnya untuk pergi.
"Kalian pergi aja!" titah Surya dengan nada yang dingin.
"Yakin suruh gue buat pergi dari sini?"
Deg.
Surya yang mendengar suara itu langsung menginjak batang rokoknya dan berbalik ke belakang. Dan benar saja wanita yang selama ini dia tunggu, yang selama ini dia rindukan, yang selama ini membuatnya menjadi gila seperti ini dia adalah Wanda Meisie Friska.
Surya tersenyum lebar ketika melihat Wanda saat ini telah berdiri dihadapannya, "Wanda?" lirih Surya.
Wanda menaikkan alisnya sebelah, "Kenapa? Kenapa lo jadi kayak gini?" tanya Wanda dan Surya tidak menjawab pertanyannya itu melainkan ia langsung menarik Wanda kedalam pelukannya. Wanda yang mendapatkan perlakuan itu terkejut, awalnya ia ragu untuk membalas pelukannya tapi ia mencoba untuk memberanikan diri dan membalas pelukan Surya satu kata untuk saat ini 'nyaman'.
"Gue bersyukur banget lo akhirnya sadar, lo tau? Gue kangen sama lo hehe," ucap Surya, ketika Wanda ingin melepaskan pelukannya justru Surya makin mempererat pelukannya itu.
"Sebentar aja," ucapnya lagi. Wanda hanya mengalah dan membiarkan Surya memeluknya dan sampai akhirnya Surya melepaskan pelukannya itu.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," kata Surya lalu meraih tangan Wanda dan membuatnya terkejut.
"Selama ini, entah kenapa dari pertama gue liat lo perasaan gue gak karuan rasanya dan setiap gua dideket lo, itu gue nyaman banget dan itu buat gue gak mau menjauh dari lo," Wanda hanya diam terus memandangi wajah Surya lekat.
"Gue emang bukan cowok romantis yang ketika mengutarakan perasaan harus dengan memberikan bunga mawar atau puisi, gue gak jago soal itu. Tapi, percayalah hati gue tulus untuk mencintai lo," ucapnya lagi dan hal itu membuat Wanda meneteskan air matanya haru.
"Eitsss lo gak boleh nangis. Lo harus senyum, karena dengan senyum itu membuat hati gue tenang." Surya menghapus jejak air mata yang ada dipipi Wanda.
"Jadi untuk saat ini, gue hanya memberikan dua pilihan iya atau mau. Karena gue gak nerima penolakan!" Surya memandangi mata Wanda lekat jarak diantaranya begitu dekat, sehingga Wanda bisa mencium aroma mint entahlah kenapa bisa bukannya cowok itu habis merokok.
"Hmmm langsung aja. Are you willing my girlfriend?" ungkap Surya dan lagi lagi Wanda tidak percaya akan hal yang telah terjadi padanya saat ini. Wanda mencoba mencari kebohongan dimata Surya tapi hasilnya nihil.
"Heyyy, jawaban?" tanya Surya menaikkan alisnya sebelah.
"Sorry," jawab Wanda dan itu membuat Surya melepas genggamannya.
"Kenapa? Gue belum selesai ngomong," kata Wanda dan sekarang gantian Wanda yang meraih tangan Surya dan menggenggamnya.
"I can't refuse it," ucap Wanda yang membuat Surya melebarkan matanya.
"Serius kan lo nerima gue?" tanya Surya memastikan.
"Gak bohongan, hahahahaha beneran lah masa gue nolak cowok ganteng kaya lo," kata Wanda dan Surya langsung mendekap Wanda seperti tadi. Sungguh ini adalah hari yang sangat bahagia untuknya.
Berharap kebahagiaan ini akan terus seperti ini. Semoga tuhan tidak hanya mempertemukan kita lalu meninggalkan luka, tapi kita dipertemukan untuk saling memberi kebahagiaan. ~Wanda Meisie Friska.
AHHAY!!!!! AKHIRNYA MEREKA JADIAN
Siapa sangka yang tadinya, ogah sama cowok seperti Surya ternyata oh ternyata......Jadi gimana??? Jangan benci/kesel sama seseorang. Benci sama cinta itu beda tipis lho
VOTE AND KOMENNYA KAKA!!!!
INSTAGRAM : iniinadaa
iniiidelaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL'S [COMPLETED]
Подростковая литератураPersahabatan empat gadis yang memiliki kisah hidup yang hampir sama. Anak broken home, dimana orang tuanya hampir tidak memperdulikan mereka sehingga mereka memutuskan untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka. Bertemu dengan empat anak baru diseko...