"Sudah selesai bacanya? Di luar dugaan ternyata kau memang punya bakat bawaan yang luar biasa," Zoe langsung berjalan mendekati Odelia yang mengatakan bahwa ia sudah selesai membaca buku yang diberikan Zoe.
"Tidak, aku rasa. Biasanya aku tidak mungkin bisa membaca sesuatu secepat ini. Aku juga langsung mengerti, ini aneh," ucap Odelia bingung.
"Aku memang sudah memberikan sedikit kekuatan padamu, kekuatan supaya bisa cepat mempelajari sesuatu. Dan kau sudah bisa menguasainya. Aku menantikan perkembangan apalagi yang akan kau tunjukkan."
Masih dua jam berlalu, tepatnya sekarang masih jam setengah 11. Tapi Odelia sudah selesai membaca buku tebal tentang tanaman dan ramuan yang diberikan oleh Zoe.
Zoe keluar sebentar lalu masuk sambil membawa tiga jenis daun dan dua bunga. "Aku yakin kau sudah bisa membedakan ini semua."
Odelia mengambil sebuah daun yang panjang. "Daun ini merupakan bahan utama untuk membuat racun. Dan bunga ini bisa dijadikan tambahan untuk racun, untuk membuat racunnya baru bereaksi beberapa jam. Namun jika bunga ini dicampur dengan daun yang lebih kecil ini bisa menjadi penawar."
Zoe menganggukkan kepalanya. "Lanjutkan."
"Jika kedua bunga ini dicampurkan dengan daun kecil ini, bisa menjadi obat balur untuk luka luar pada kulit, terutama luka tusukan. Ramuan itu akan menghentikan darah dan membuat lukanya menutup dengan cepat. Jika dua bunga ini dicampurkan dengan daun yang panjang, akan membuat efek tubuh yang kesakitan seperti ditusuk-tusuk. Dan darah akan keluar dari mulut, hidung, mata, dan telinga jika dikonsumsi dalam jumlah besar."
Odelia sedikit bergidik sambil menjelaskan itu. Efeknya memang berbeda sama sekali sesuai daun yang digunakan. Dan bunga yang digunakan bisa menjadi pendukung yang besar sesuai jenis daun yang digunakan.
"Daun yang sedang ini dan bunga yang berwarna merah, jika dicampurkan akan menjadi ramuan cinta. Namun jika dicampurkan dengan bunga yang satu lagi akan menyebabkan kebencian. Penawarnya adalah mencampurkan daun ini dengan daun yang kecil. Bisa membuat cinta dan benci kembali seperti semula."
"Benar, semuanya benar sekali. Dan tugasmu siang ini adalah mencari bahan-bahan untuk membuat ramuan penawar dari kekuatan gelap. Kau sudah membacanya kan bahannya apa saja? Aku akan memberikan ramuan itu pada Yang Mulia, namun ternyata aku memiliki tugas kecil untuk mengawasi Yang Mulia. Memang Yang Mulia tidak bisa ditinggal karena aku juga harus mengeluarkan sihir hitam itu perlahan untuk ramuannya dapat bekerja. Sayangnya aku tidak punya waktu untuk mencari bahan-bahannya, apalagi bahan-bahannya ada banyak dan tidak tersedia padaku. Nanti tunggu aku untuk membuat ramuannya ya. Saat makan siang aku akan kembali kok."
"Kalau begitu aku akan sekalian menyiapkan makan siang."
"Bagus sekali kalau begitu," Zoe mengelus kepala Odelia. "Sayangnya kita belum belajar sapu terbang. Akan lebih baik dan lebih efektif. Tapi tidak apa-apa, berjalan kaki juga tidak jauh. Susuri saja jalan untuk ke rumah sebelas pemuda kemarin, maka akan ketemu sebuah hutan. Di dalam sana bahan-bahannya lengkap. Jangan lupa membuat tanda setiap beberapa meter supaya bisa gampang untukmu kembali. Gunakan saja batu, daun, dan ranting sebagai penanda."
"Aku sudah membaca tentang hal itu kok. Dan aku sudah mengingat apa arti dari tanda-tanda itu."
"Bagus, aku percaya padamu!"
Zoe memberikan sebuah keranjang untuk Odelia menyimpan bahan-bahan yang ia temukan. Kemudian Zoe naik ke sapu terbangnya dan mulai terbang sementara Odelia mulai berjalan ke arah rumah kesebelas lelaki kemarin. Hutannya ada di tengah-tengah.
Odelia akhirnya menemukan hutan yang dimaksud. Sangat besar dan terlihat luas. Wajar saja jika bahkan Zoe sampai tidak sempat. Bahan yang dibutuhkan banyak dan mungkin saja tidak gampang ditemukan. Ada beberapa tanaman yang hidupnya menumpang tanaman lain, jadi memang tugas yang merepotkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanfictionGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...