Ulang tahun kerajaan akan dilaksanakan bulan depan dan Odelia menjadi yang paling sibuk untuk membuat daftar tamunya. Semakin lama tugas seorang Ratu sudah dilimpahkan begitu saja pada Odelia. Mengurus tamu undangan, mengurus acara, mengurus sekolah dan panti jompo, dan sebagainya. Tapi di sisi lain Duke Bennett pun selalu mengajarkannya mengerjakan pekerjaan seorang Raja. Ia menjadi sangat sibuk sementara Ravn tampaknya malah semakin lengket saja dengan Celina. Entah bagaimana masa depannya, tapi sepertinya Ravn lebih memilih cinta.
Akhirnya di antara jadwalnya yang padat, sesuai saran Keonhee, Odelia menyempatkan untuk hadir di pesta minum teh yang diadakan seorang bangsawan. Pesta minum teh dilakukan di mansion dekat istana, supaya gampang mengumpulkan para bangsawan karena letak istana strategis untuk dijangkau.
"Akhirnya Lady Odelia datang juga."
"Maaf, Lady Chloe," Odelia tersenyum meminta maaf. "Akhir-akhir ini aku sedang belajar pada Duke Bennett. Dan ayahku bukanlah guru yang sabar."
Odelia melirik ke sisi lain meja. Celina juga datang dan ia langsung menjadi pusat perhatian. Odelia tahu akhirnya akan begini, tapi daripada ia selalu tidak hadir dan takutnya malah membuat hubungannya semakin jauh, jadi ia muncul hari ini.
"Ngomong-ngomong undangannya sudah diterima semua kan? Undangan pesta ulang tahun kerajaan," tanya Odelia karena ia tidak tahu harus membahas apa selain soal pekerjaan.
"Sudah," beberapa menjawab serentak.
"Apakah kali ini Lady yang membuat acaranya?"
"Aku hanya membantu tugas petinggi kerajaan kok," jawab Odelia sambil tersenyum kecil. "Tidak begitu sibuk, hanya tugas-tugas remeh."
"Memangnya Lady masih akan tetap menjadi Ratu? Bukannya Pangeran Ravn akan menikahi Lady Celina?"
"Aku hanya membantu saja karena tahu sendiri posisi ayahku bagaimana. Dan ayahku ingin aku belajar selagi masih muda. Jadi jangan heran, nanti aku juga akan membantu Ratu kok jika posisinya sudah ditentukan," jawab Odelia tenang.
"Bagaimana perasaanmu Lady? Perjodohan yang sudah direncanakan bertahun-tahun gagal," seseorang bertanya.
Odelia berusaha untuk tidak tersinggung. Jadi ia tetap mempertahankan senyumannya. "Hal seperti itu mungkin saja terjadi."
"Aku minta maaf Lady, ini karena aku, ya," Celina buka suara. Ia terlihat bersalah. "Tapi aku dengar Pangeran Seoho sudah melamar Lady Odelia kan? Seharusnya Lady Odelia tidak apa-apa."
"Benarkah? Pantas saja Pangeran Seoho mengajak Lady berdansa. Tapi Pangeran Seoho memang tampak menyukai Lady. Jadi Lady pilih siapa?"
"Benar juga ya! Aku juga sering melihat Lady jalan-jalan dengan Pangeran Seoho. Memangnya acara pertunangan dengan Pangeran Ravn sudah resmi dibatalkan?"
"Atau jangan-jangan Lady lebih memilih Pangeran Seoho makanya membatalkan perjodohan dengan Pangeran Ravn?"
Odelia berusaha menahan amarahnya. Karena perkataan Celina sekarang Odelia yang diburu pertanyaan. Dan mereka juga mengasumsikan seenaknya tentang kejadian yang terjadi soal perjodohannya dengan Ravn.
"Daripada itu, aku penasaran kapan acara pertunangan Pangeran Ravn dengan Lady Celina akan diadakan? Aku ingin memberikan hadiah terbaik," gadis itu berusaha mengalihkan pembicaraan.
Pipi Celina tampak memerah. Ia langsung memegang pipinya. "Tunggu saja, Pangeran Ravn sedang mengusahakannya."
"Selamat ya!"
Di tengah-tengah ucapan selamat untuk Celina, muncul CyA di taman. Ia langsung mendekati Odelia.
"Lady, maaf mengganggu. Tapi Duke Bennett memanggil Lady. Ada pekerjaan mendesak yang harus Lady lakukan."
![](https://img.wattpad.com/cover/221278658-288-k33407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanfictionGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...