"Ayo."
Setelah berbincang beberapa saat Ravn berdiri dan mengajak Odelia untuk pergi.
"Ke mana?"
"Ke kamar Pangeran Seoho. Kau harus menunjukkan bahwa kau peduli padanya. Orang yang sakit biasanya akan lebih gampang terbawa perasaan. Mungkin kalian bisa meningkatkan hubungan satu tingkat lebih dekat."
"Tapi aku akan mengganggu istirahatnya."
"Percayalah, Pangeran Seoho tidak akan keberatan. Malah akan senang."
Odelia ikut berdiri, akhirnya. Ia tidak bisa membantah karena itu adalah ide baik. Jadi Ravn mengantarkan Odelia ke kamar Seoho, dan bahkan Ravn yang mengetuk supaya Odelia tidak ada alasan lagi untuk mundur.
"Siapa di luar?"
Begitu terdengar suara Seoho, Ravn langsung kabur. Bertepatan pintu terbuka.
"Oh ternyata kau, Tuan Putri! Aku dengar kau sakit flu juga. Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah lebih baik?" tanya Seoho semangat.
"Aku sudah baik-baik saja. Bagaimana dengan flunya Pangeran?"
"Aduh, aku tidak betah hanya berbaring. Lagi pula hanya flu ringan, tidak terlalu mengganggu dan aku sudah diantarkan minuman hangat untuk obatnya. Kau juga harus minum! Ayo masuk dulu. Kebetulan aku sedang belajar, aku yakin kau pasti tertarik dengan hal yang sedang aku pelajari."
Odelia masuk ke kamar Seoho. Kamar ini selalu Seoho tempati setiap ke mari karena kebetulan jendelanya menghadap ke sebuah kolam dan taman bunga. Di dekat jendelanya terletak sebuah meja belajar dan beberapa kursi. Di atas mejanya tergelatak banyak sekali buku. Sepertinya Seoho bekerja sangat keras.
"Sebentar ya! Duduk saja dulu."
Odelia menurut, ia duduk di balik meja belajar sementara Seoho berjalan menuju dapur. Tak lama Seoho kembali membawa dua gelas minuman yang mengepulkan asap. Ia meletakkan kedua gelas itu di atas meja.
"Silakan diminum."
Odelia menurut, ia mulai meminum isi gelas di depannya dan rasanya dadanya jadi hangat.
"Terima kasih. Pangeran sedang belajar apa?"
"Aku sedang belajar sejarah kerajaan ini. Sekalian aku juga membawa buku dari kerajaanku untuk dilihat apa saja perbedaan peraturannya."
"Menarik sekali," Odelia tersenyum saat Seoho menunjuk bagian-bagian buku yang ia baca.
Keduanya mulai larut dalam diskusi. Odelia dan Seoho sama-sama membagikan hal-hal tentang kerajaan masing-masing. Mereka juga membahas bagaimana kerajaan yang mereka inginkan saat nanti memimpin. Dengan perbedaan pendapat malah membuat mereka merasa hal itu bisa menyempurnakan keinginan mereka masing-masing. Mungkin mereka terlihat seperti anak-anak yang sedang mengatakan tentang kerajaan impian. Tapi hal baiknya adalah mereka sudah dewasa sehingga mereka bisa mewujudkan hal itu.
Tanpa terasa matahari mulai meninggi, sudah saatnya makan siang. Mereka terlalu larut dalam diskusi sampai melupakan bahwa mereka sama-sama sedang menderita flu dan harus banyak istirahat. Keduanya baru sadar hal itu saat Seoho mengambil buku lain yang sedikit berdebu dan membuat keduanya bersin-bersin. Saat itulah Seoho sadar bahwa waktu makan siang hampir tiba
"Sayang sekali, padahal pembahasan kita sedang seru. Bagaimana? Masih mau dilanjutkan setelah makan siang?"
"Sepertinya Pangeran lebih baik beristirahat saja. Dan aku juga akan begitu kok. Kita masih bisa bertemu besok dan melanjutkan bahasan kita."
"Kau sudah mau kembali ke kamar ya?" ekspresi Seoho tampak seperti anak anjing yang diabaikan induknya.
"Aku merasa bahwa sepertinya Pangeran harus beristirahat, supaya cepat sembuh. Beberapa hari lagi Pangeran juga harus kembali ke kerajaan dan mengerjakan pekerjaan Pangeran. Pasti melelahkan, Pangeran jangan sampai sakit," jelas Odelia sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanfictionGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...