Odelia berjalan keluar, ternyata Zoe sudah siap dan ia terlihat anggun. Ia terlihat sedang memegang satu sapu terbang. Seperti sedang memberikan sihir pada sapu itu.
"Ternyata kau sudah selesai siap-siap. Ini sapu terbang yang akan kau gunakan. Aku sudah memberikan sihir dan juga membuat sapu ini tahu bahwa kau adalah pemiliknya. Untuk malam ini sapu ini akan mengikuti sapuku, jadi kau tinggal duduk saja di sini. Besok kita akan mulai latihan mengendalikannya."
"Baiklah, semoga saja sapu ini tidak akan ngebut-ngebut."
"Kalau kau belum biasa, nanti pulang bersama prajurit saja. Aku rasa Yonghoon akan sangat bersedia membagi kudanya denganmu."
"Aku tidak ingin merepotkan Yonghoon, aku akan mulai membiasakannya."
Sapu itu tampak terbang sendiri mendekati Odelia. Sapu itu berkeliling seolah mengajak Odelia berkenalan. Awalnya Odelia sangat terkejut, namun tangannya terarah ke sapu itu dan mengelusnya. Sapu itu langsung mendekat dan tampak senang dielus.
"Seperti hewan peliharaan saja."
"Memang mirip sih, selama ada sihir. Jika tidak ada, tidak ada bedanya dengan sapu biasa. Mulailah duduk di atas sapumu," ucap Zoe.
Odelia memegang sapu terbangnya dan duduk di atasnya. Rasanya aneh, seperti tidak ada penjagaan. Seperti ia akan jatuh kapan saja.
"Terbanglah!"
Sapu itu mulai terbang rendah, membawa kaki Odelia menjauh dari tanah. Saat terbang ternyata sapu ini lebih kuat daripada bayangan Odelia. Ternyata sapu ini sangat stabil. Odelia mencengkeram erat sapunya.
"Rileks saja. Semakin kau panik, sapumu tidak akan bisa diatur. Nikmati saja perjalanan malam ini," Zoe menyarankan dan membuat Odelia merasa tenang.
Zoe kemudian naik ke sapu terbangnya dan ia mulai terbang. Sapunya terbang keluar rumah, diikuti sapu Odelia. Mereka terbang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu cepat. Jadi Odelia bisa mencari tempat yang nyaman untuk duduk. Setelah beberapa menit, kedua sapu mulai terbang semakin tinggi dan cepat. Sehingga tidak berapa lama, mereka tiba di istana.
Zoe turun di pintu masuk, diikuti Odelia. Ternyata yang menjaga pintu masuk adalah Yonghoon dan Harin. Mereka berdua tersenyum menyambut kedua gadis yang baru tiba.
"Tuan Putri dan Yang Mulia Raja sudah menunggu kalian. Odelia, tampaknya kau semakin mirip dengan Tuan Putri saja."
"Yonghoon, aku mana pantas dibandingkan dengan Tuan Putri," balas Odelia malu.
"Masuklah," kata Harin. "Di dalam ada Seoho dan Ravn yang akan mengantarkan kalian berdua ke kamar Yang Mulia Raja. Semoga berhasil ya."
"Tenang saja, kapan ramuanku tidak berhasil?" Zoe terlihat yakin dan ia masuk dengan anggun ke dalam.
"Sampai bertemu saat makan malam," kata Yonghoon pada Odelia.
Odelia hanya mengangguk dan ia mengikuti Zoe sambil memegang sapu terbangnya.
"Simpan di sini saja."
Odelia ikut menyimpan sapu terbangnya di tempat payung dan mantel. Kemudian Ravn dan Seoho menyambut mereka. Keempatnya berjalan menuju bagian timur istana. Tempat ini adalah kamar Raja. Terlihat beberapa pelayan sibuk di bagian tengah istana. Namun semakin mendekati kamar Raja, semakin ada banyak pengawal.
Kalau Odelia perhatikan, sepertinya Seoho dan Ravn memiliki pangkat yang tinggi? Pengawal yang berpapasan semuanya menunduk memberi hormat. Kalau diperhatikan seragam yang digunakan juga ternyata berbeda. Seragam Ravn dan Seoho hanya sama seperti yang dipakai Yonghoon dan Harin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanfictionGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...